We Handle It, You Handle Him

270 26 3
                                    

"Tante mau apa lagi sih?"Sharon maju menghadang Shakila yang ingin mendekati Naren

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tante mau apa lagi sih?"
Sharon maju menghadang Shakila yang ingin mendekati Naren.

"Saya cuma mau bicara sebentar dengan Naren. Apakah saya memerlukan izin dari kamu?"
Shakila menatap Sharon mengintimidasi.

"Sha, kamu bisa pulang lebih dulu. Ngga papa kan? Saya harus berbicara dengan Mbak Shakila".
Sharon yang mendapatkan perkataan seperti itu dari Naren pun terkejut.

"Kok kamu jadi milih dia sih Ren. Kita tadi berangkat bareng, pulang juga harus bareng lah. Aku ngga mau. Aku akan tetap di sini sama kamu".
Sharon bersedekap dada. Cewek itu terus menatap tajam pada Shakila.

Mitha, Arin dan Geisha yang melihat itu menggeleng geram.

"Lo tau siapa tuh cewek? Bocah banget anjir".
Arin sudah menggulung kemeja lengan panjangnya hingga ke siku. Dia siap untuk melawan remaja tanggung itu.

"Bukannya dia satu sekolah sama Naren? Tuh liat seragamnya. Satu sekolah juga dong sama adek Lo".
Mitha masih mengamati interaksi Shakila dan dua remaja itu.

"Iya tuh. Satu sekolah juga sih sama kita".
Geisha meringis mengingat mereka semua berasal dari sekolah yang sama.

"Najis gue satu almamater sama dia. Bisa rusak citra gue".
Arin mengibaskan rambut coklat pendeknya. Dia merasa gerah sekali.

"Tante nunggu apa lagi? Ngapain masih di sini. Gue ngga akan biarin Naren sama Tante berdua aja".
Shakila menghela nafas.

"Bisa kita percepat saja. Saya ngga akan sakitin Naren kalo itu yang khawatirkan. Saya cuma mau berbicara sebentar".
Shakila masih memberi penawaran.

"I don't care. It's not my business. Mau Tante cuma bicara, mau ngajak Naren pergi atau mau sekalipun Tante bawa Naren jauh dari gue, gue tetep ngga peduli".
Sharon membalas dengan senyuman sinis.

"Sha".
Naren memperingati.

"Pergi Tan".
Usir Sharon.

"Gue udah ngga bisa tinggal diem Mith. Gei, Lo ikut gue".
Arin maju mendekat ke arah mereka bertiga. Jika sudah seperti ini, Arin rasa temannya benar-benar butuh bantuan.

Arin tiba di depan mereka bertiga. Tanpa aba-aba, Arin menarik tangan Sharon hingga menjauh dari Naren dan Shakila. Cewek itu sontak terkejut. Sharon berusaha melepaskan cekalan tangan Arin dari lengannya.

"Tante apa-apaan sih. Kenapa tarik-tarik tangan gue. Lepas Tan!".
Sharon memberontak. Gadis itu dengan sekuat tenaga menarik tangannya.

"Gei, Mith bantu gue buruan".
Arin meminta kedua temannya itu untuk memegang kedua tangan Sharon.

"Cantik, Lo bisa diem ngga. Jangan sampe perawatan kuku gue ini rusak cuma gara-gara nyakar muka Lo yang cantik ini".
Ucap Arin mengelus pelan pipi Sharon setelah Geisha dan Mitha memegang tangan Sharon.

Falling Into You [END]Where stories live. Discover now