Chapter 15

1.2K 95 3
                                    

AWAS BANYAK TYPO!
🚫JAGAN LUPA VOTE 🚫

.

.

.

Setelah kejadian tadi Gulf membawa Mew kekamarnya ia tidak ingin membuat semuanya menjadi lebih buruk, bukan kasian terhadap love tapi ia khawatir kepada kekasihnya.

"Phi bolehkah aku bertanya sesuatu kepadamu?" Tanya Gulf hati-hati

"Baby ingin bertanya apa?" Mew bertanya sembari mengangguk

"Maaf jika ini menyinggung perasaan phi, tapi bisakah phi menceritakan kepadaku apa yang telah terjadi dimasa lalumu?" tanya gulf

Gulf sebenarnya ragu ingin membicarakan ini, tapi rasa penasarannya tinggi maka ia memberanikan diri untuk memulainya.

"Tapi jika phi belum siap menceritakannya juga tidak apa, gulf akan menunggu" ucap Gulf tapi terdengar sedikit kecewa

Mew menghela nafasnya, ia menatap kearah Gulf

"Phi akan menceritakannya" ucap Mew membuat Gulf tersenyum ia merapatkan tubuhnya dengan Mew seolah ia sudah siap mendengarkan ceritanya.

"Jadi...

FLASBACK

Keluarga Anfone adalah keluarga terpandang dengan kekayaan yang melihampah  dengan sebuah perusahaan yang ada diberbagai negara.

Keluarga Anfone hanya memiliki satu putri ialah Jira Anfone, memiliki wajah cantik dan didamba-dambakan tapi ia memiliki sifat yang sombong dan Manja

Beda dengan Suppasit Jongcheveevat ia adalah putra satu-satunya dikeluarga Jong, sebenarnya Suppasit juga terlahir dari orang berada tapi itu sebelum orangtuanya meninggal karena sebuah kecelakaan pesawat, orangtuanya meninggal beberapa hutang dan mau tak mau ia harus menjual peninggalan orangtuanya, ia memiliki sifat yang ramah dan sopan, ia bekerja dimansion milik keluarga Anfone sebagai seorang supir. Tapi ia tidak pernah malu akan hal itu selagi positif kenapa tidak.

Suppasit bekerja sudah 5thn, dan tanpa orang tahu bahwa ia mencintai anak dari tuannya.
Tapi ia tak berani mengungkapnya karena ia sadar bahwa dirinya tidak pantas dari segi apapun, maka dari itu ia mengubur dalam-dalam perasaannya.

Sampai dimana kabar baik datang dari keluarga Anfone ia akan melangsungkan sebuah pernikahan mewah untuk putrinya.

Hal itu membuat Suppasit benar-benar harus menghilangkan perasaannya terhadap putri tunggal Anfone.

....

Hari dimana pernikahan Jira tiba tapi semua jauh dari kata baik-baik saja, karena mempelai pria tidak kunjung datang.

Mau tak mau pernikahan harus dibatalkan, tapi saat itu pula tuan Anfone mengatakan bahwa pernikahan akan tetap berlanjut karena ia tidak ingin membuat namanya menjadi buruk.

Dan ia menujuk Suppasit untuk menjadi suami putrinya, kaget tentu saja, jira menentang keputusan sang ayah, karena ia tidak ingin mempunyai suami seperti Suppasit hanya bekerja sebagai supir.

Tuan Anfone mengatakan jika memang Jira tidak mau menerima keputusannya maka ia akan mencabut semua fasilitas dan tidak akan memberikan sepeserpun hartanya untuk jira dan mau tak mau ia menyetujuinya.

Pernikahan berjalan dengan lancar, tuan Anfone memberikan sebuah mansion sebagai hadiah pernikahan dan menyuruh Suppasit untuk belajar megelola perusahaannya.

Hingga satu tahun pernikahan, tuan Anfone mengatakan ia ingin jira dan Suppasit mempunyai keturunan agar kelak ada yang meneruskan semua perusahaannya.

Dan untuk kesekian kalinya jira menuruti keinginan ayahnya walau ia merasa jijik harus berhubungan dengan suaminya.

.
.
.

Oeekkk oeekk oeekk

"Anakku sudah lahir" Suppasit menitikan air matanya kala mendengar tangis bayi

"Selamat sekarang kau sudah menjadi seorang ayah" ucap tuan Anfone ia memeluk menantunya untuk menyalurkan sebuah kebahagiaan

Clekk

Mereka melepaskan pelukannya ketika melihat dokter keluar dari ruangan oprasi

"Bagaimana keadaan istri dan anak saya dok"

"Selamat tuan anda memiliki seorang putra dia sehat dan terlahir sempurna, untuk istri anda juga dia baik-baik saja. Kalian bisa melihatnya ketika kami memindahkannya keruang inap" ucap dokter

"Terima kasih dok"

"Sama-sama kalau begitu saya permisi" dokter itu pergi dari hadapan mereka.

"Sudah kau ini cengeng sekali, kau tak ingin melihat istrimu" ejek tuan Anfone membuat Suppasit tertawa

Mereka masuk kedalam ruang inap dan melihat seorang wanita berbaring diatas berangkat.

Tak lama seorang suster datang membawa seorang bayi mungil.

"Permisi tuan, ini bayi anda"

"Ah kemarikan aku akan menggendongnya" ucap Suppasit

"Baiklah kalau gitu saya permisi" suster itu keluar dari ruangan

"Astaga cucuku sangat tampan, kelak dia pasti akan menjadi rebutan wanita" ucap tuan Anfone, Suppasit hanya tersenyum sembari terus menatap putranya

"Kau ingin berinama siapa?" Tanya tuan Anfone

"Mew suppasit Jongcheveevat" ucapnya

"Nama yang bagus, bagaimana jira?" Tanyanya kepada sang putri

"Hmm bagus apanya nama dari seorang supir" cibir jira

"Jaga ucapanmu dia anakmu dan suamimu" ucap tuan Anfone

"Sudahlah ayah biarkan saja" ucap Suppasit

"Baiklah, ayah akan pergi dulu" ucap tuan Anfone melenggang pergi meninggalkan ruang inap itu.

"Jira apa kau tidak ingin melihat putramu" ucap Suppasit

"Dengarkan aku baik-baik, dia anakmu bukan anakku. Apa kau pikir setelah aku melahirkan anakmu, aku akan menerima dirimu JANGAN PERNAH BERMIMPI—"

"—Aku tidak pernah menerima pernikahan ini, dan aku minta kau dan anak sialanmu itu untuk tidak pernah mengganggu hidupku" ucap jira

"Tapi jira dia juga butuh dirimu, ibunya, apa kau tak kasihan"

"Untuk apa aku kasihan, setelah ayah memberikan semua harta warisannya kepada anak itu aku ingin kita cerai—"

"—dan setelahnya pergi jauhlah dari hidupku aku jijik melihat wajahmu" ucap jariya

Suppasit tidak tau harus berbicara seperti apa,ia tidak memperdulikan bagaimana dirinya tapi yang  ia khawatirkan adalah putranya kelak.

Bersambung...

Ini tuh bukan ke FLASBACK tapi lebih ke nyeritain massa lalunya ayahnya, eh tapi sama aja ga si.
Dan Ny Anfone itu nama aslinya jira aku ambil marganya.
Duh bingung kan

Mafia🔞 Where stories live. Discover now