kotak kecil pemberian Aby

523 73 3
                                    

part 11.

Afan melajukan motornya dan kecepatan kencang karena sebentar lagi akan magrib, jadi Afan ingin cepat sampai di rumah sebelum waktunya magrib, Karena Umi pasti ngomel kalau anaknya pulang magrib.

Beberapa menit berlalu Afan, sampai rumah tepat adzan berkumandang.

" Alhamdulillah, sampai juga," ucap Afan memarkirkan motornya di halaman rumah.

" Abang... syukurlah sudah sampai, aku cemas lih mikirin Abang belum sampai juga," ucap Eby yang tiba-tiba muncul dari dalam rumah karena memang sudah dari tadi menunggu.

" Ssssttt !!!!, nanti dulu ceritanya sudah magrib, mending kita masuk dari pada nanti di omelin Umi," ucap Afan yang tak menghiraukan perkataan Eby karena memang sudah mau magrib waktunya untuk sholat bukannya untuk ngobrol.

Afan masuk rumah tanpa menghiraukan Eby yang dari tadi sudah menunggu, Afan sengaja membuat Eby kesal, karena Afan senang jika melihat muka kusut Eby jika sudah kesal dengan dirinya.

" Assalamualaikum," ucap Afan ketika memasuki rumah.

" Abang dari mana saja baru pulang, Umi dari tadi khawatir, takut terjadi apa-apa sama Abang," ucap umi Soimah menyambut kedatangan Afan

" Abang gak apa-apa kok Umi, ceritanya nanti saja yah Umi, Abang mau bersih-bersih dulu siap-siap untuk shalat." ucap Afan menghampiri Umi mencium punggung tangan Uminya

" Abang, Abi tunggu jamaahan yah," Timpal Abi Ramzi ketika melihat Afan sudah pulang.

" Ya Abi, Abang siap-siap dulu," ucap Afan seraya meninggalkan mereka untuk masuk kamar.

" Eby ayo cepetan siap-siap," ucap Abi Ramzi yang melihat Eby masih manyun karena kesal dengan Afan.

" Iya Abi," ucap Eby melangkah masuk ke dalam rumah.

Beberapa menit berlalu, semuanya sudah menunggu Afan yang belum masuk dalam ruang ibadah, karena sudah menjadi kebiasaan jika shalat magrib waktunya semua keluarga akan berjamaah bareng.

" Eby coba susul Abang kamu, di tunggu belum juga datang." ucap Abi Ramzi meminta Eby untuk menyusul Afan karena belum juga datang untuk shalat berjamaah, padahal waktu shalat magrib itu lebih pendek dari shalat yang lainnya maka akan segera dilaksanakan jika tidak akan ketinggalan waktu shalat magribnya.

Baru saja Eby akan berdiri, Afan telah muncul di ambang pintu, dengan memakai peci hitam, Koko warna putih dan menggunakan sarung berwarna hitam membuat Afan terlihat begitu berkarisma, senyum manisnya terlintas di bibirnya, menambah indah ciptaan Tuhan yang Maha Esa ini.

" Nah itu bang Afan," ucap Eby seraya duduk kembali ketika melihat Afan datang.

" Maaf Abang terlambat," ucap Afan cengengesan.

" Ya sudah gak apa-apa, ayo bang silahkan komat dulu," ucap Aby meminta Afan untuk komat.

" Siap Aby," ucap Afan yang melangkah kedepan untuk mengikuti barisan dan memulai untuk komat.

' Allahu Akbar Allahu Akbar'

Suara komat Afan menggema di ruangan itu, membuat semakin khidmat acara shalat berjamaah pada malam itu.

Seusai shalat berjamaah, dan berdoa seluruh keluarga bergantian mencium punggung tangan Aby dan Umi.

" Ya sudah Umi duluan yah mau nyiapin makanan dulu," ucap Umi Soimah pamit duluan untuk mempersiapkan makan malam.

" Iya Mi, duluan yah Aby masih ada yang ingin di bicarakan dengan Abang dulu," ucap Aby Ramzi seraya mengusap pundak Afan dengan lembut.

" Eby bantuin Umi dulu yah siapin makan mala, Aby sama Abang nyusul," Timpal Aby Ramzi ketika melihat Eby masih duduk nungguin Afan.

KEPALSUANMU Where stories live. Discover now