𝘜𝘤𝘢𝘱𝘢𝘯[13] 𝐄𝐧𝐝.

728 79 23
                                    

.
.
.
.

Pagi ini. Adalah di mana jika ada seseorang tiada maka di situ ada tangisan.

Dan kalian tau hal tak terduga telah terjadi. Hari yang membuat hati retak, hari mengucapkan selamat tinggal untuk selamanya, hari seseorang tidak menerima kenyataan, dan hari perpisahan.

Disini di rumah sakit ini. Telah ada pasien satu yg ke hilangan nyawanya. Ia juga tidak tau kapan mati. Yg ia tau ia mati beberapa bulan lagi. Dan tak di sangka beberapa bulan itu di ganti jadi beberapa hari.

Mari kita mengulang apa yang terjadi. Mengapa cepat sekali? Mengapa? Dan apa? Kok bisa?

Seorang pasien berbaring lemah di atas kasur putih. Ia di pegang oleh sang ke kasih. Sang kekasih memegang erat tangan pasien itu dengan erat. Seakan jika di lepas akan pergi.

Melihat dari tatapan itu. Pucat tak terlihat wajah normalnya. Tangan nya mulai dingin. Suaranya mulai tak beraturan. Hanya lemas di genggaman kekasih nya.

Jantung sang kekasih berdebar dengan sangat kencang. Apakah ini yang di manakan panic attack?

Entahlah..

__

Beberapa jam berlalu. Dan sekarang sudah menunjukkan jam 07.59 malam. Tak lepas dari pandangan sang pujaan hati. Tetap menatap nya. Jika melihat ke arah lain ia akan menutup matanya. Bukan menutup matanya untuk tidur. Melainkan pergi...

Sang kekasih yg bisa di bilang dokter itu. Ia benar benar tidak bisa menerima kenyataan jika kekasihnya pergi begitu saja. Tapi memory yg sudah tercatat di otak akan membuat kita mengingat masa yang indah, tdk semua indah kok,. Bahkan memory buruk di catat di hati.

Mau bagaimana lagi. Sudah takdir. Takdir tidak bisa di ubah. Seseorang akan mati suatu saat nanti. Seseorang akan merasa kan sakit hati entah sakit hati karena teman, ortu, kekasih, kehilangan.

__

"Jujur aku tak ingin kau pergi.."

"Aku tak tahan air mata ini"

"Tak ingin cinta usai di sini"

"Ini sangat menyakitkan"

"Kenapa takdir mempertemukan aku dengan nya"

"Jika aku tak bertemu dengan nya. Mungkin aku tak akan merasakan hal ini"

"Kenapa.."

__

Setelah pemakaman selesai. Sang dokter yang tadi kita sebut ke kasih pasien yg itu, beranjak dari pemakaman. Ia sudah berlama di sana. Hanya merenungi nasib.

Tapi ia ingin tetap seperti biasa. Ia tak ingin memperlihatkan ke sedihan nya. Di menyembunyikan rasa sedih itu di hati.

Tak ingin orang lain tau.

__

3 tahun telah berlalu. Rasa sedih itu sudah hilang dari sang dokter. Sudah menerima kenyataan. Ia akan tetap mengunjungi pemakaman nya. Sebulan sekali.

Sang dokter tidak bisa kita panggil sang dokter lagi. Ia sudah tidak berminat menjadi dokter. Ia berpindah pekerjaan nya. Alasan nya bukan karna sang kekasih. Mungkin saja karnanya.

Sang dokter berpindah menjadi guru SMP. Sang dok- ah tidak sang guru. Sang guru ingin menjadi seseorang yang dia katakan.

'aku ingin menjadi guru. Tapi apa dayaku hehehe'

Ucapan nya masih teringat di kepalanya. Ucapan nya senyuman nya. Teringat lah semua masa lalunya. Kamu yg dulu di samping ku. Selalu membuat ku mengeluarkan senyum. Saat aku sedang sedih kau menghibur ku.

Sang guru merenungi masa lalu. Semuanya tak mungkin terjadi lagi. Tak bisa di putar kembali. Ia bahagia, tapi semuanya hilang. Kebahagiaan nya hilang hanya karna penyakit kecil. Tuhan telah menghentikan ke bahagian nya.

'terluka menangis. Tapi ku terima'

'keputusan yg telah kau buat'

'satu yang harus kau tau...'

'menanti kau tuk kembali'

Mustahil orang mati akan kembali. Bisa jadi hidup lagi mati suri?

__

Sebulan lagi pun berlalu. Sang guru em baikan panggil saja kazuha.

Kazuha baru saja datang ke pemakaman sang kekasih. Tertulis di batu nisan itu. Raiden scaramouche.

Kazuha berdoa. Ia menceritakan tentang harinya selama sebulan. Mungkin tak akan di dengar kan oleh scaramouche. Tapi ia tau. Scaramouche berada disini walaupun tak terlihat oleh nya.

Setelah beberapa jam bercerita. Kazuha ingin kembali. Tapi entah. Tanpa ia sadar. Atau mungkin hanya halusinasi nya. Ia sekilas melihat scaramouche di pohon itu. Pohon sakura. Entah knp ada pohon sakura di sana. Emang sekarang sedang musim bunga sakura mekar.

Saat ia menatap lebih lama pohon sakura itu. Yg di tatap berbalik. Yang tadi menatap pohon sakura sekarang menatap kazuha.

Iya benar itu scaramouche. Setelah berbalik ia tersenyum dan seperti mengucapkan 'terima kasih' walaupun terima kasih itu tak terdengar. Tapi kazuha tau jika ia mengatakan itu.

 Tapi kazuha tau jika ia mengatakan itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia pun tersenyum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia pun tersenyum. Dan sosok yg ia lihat sekilas pun menghilang.

"Tak perlu berterima kasih. Seharusnya aku yg berterima kasih. Selamat tinggal. Raiden scaramouche."

-pov author elek-

.
.
.
.
.

End? Tbc?

Sebenarnya aku masih ada lanjut nya di otak. Tapi minta pendapat dong. Mending lanjut atau end.?

Vote ges

ℓιƒє~ KazuScara Where stories live. Discover now