Catatan Seorang Manusia Selama Di Bumi

Lika-Liku Mahasiswa Baru

Iya. Saya adalah mahasiswa dengan beasiswa dari pemerintah. Dengan bantuan dari pemerintah,yang alhamdulillah sangat membantu. Namun,mendapatkan beasiswa KIP ini tidaklah mudah. Ada liku-liku yang harus dilalui untuk mendapatkannya. Mengisi formulir dengan halaman yang berlapis-lapis,menemui kepala desa untuk meminta tanda tangannya,juga membuat surat keterangan tidak mampu,setelah itu pergi ke kecamatan,setelah itu meminta tanda tangan dari tetangga-tetangga,lalu kemudian selesai. Tinggal menunggu hasilnya. Saat itu sebenarnya saya pikir,berkuliah adalah hal yang mudah. Saya pikir dengan saya belajar,maka saya akan baik-baik saja. Namun ternyata tidak. Mendapatkan nilai yang bagus adalah hal yang mustahil bagi saya. Apalagi saya bukanlah orang yang dengan cepat mengerti dengan mata kuliah yang diberikan,tidak seperti orang-orang yang langsung paham dan bisa. Saya harus benar-benar memahaminya terlebih dahulu,ditambah sifat dari dosennya yang terkadang tidak sesuai dengan keinginan kita. 

Menjadi Maba adalah hal yang baru bagi saya. Hal yang benar-benar menantang bagi seorang introvert,ditambah suasana kampus yang berbeda-beda,jalanan yang saya lalui setiap berangkat dan pulang kuliah. Terkadang saya menyesali pilihan saya. Jurusan kuliah yang sebenarnya tidak saya minati,saya hanya menuruti apa yang orang tua katakan. Karena saya pikir,jika saya menuruti perintah orang tua maka Allah SWT akan mempermudah setiap urusan saya dan akan selalu diberkahinya. Namun,ternyata tidak semudah itu. Setiap saya bangun di pagi hari,bukannya rasa semangat yang muncul namun yang ada adalah rasa terpaksa. Saya kuliah hanya karena orang tua saja. Hati pun tidak ikhlas dalam menjalaninya,begitupun dengan bakat saya. Saya tidak berbakat di bidang sini. Sungguh. 

Lalu,apakah saya akan bertahan sampai akhir?Apakah saya bisa keluar dari sini dengan senyuman?Saya akan kabari lagi 3 tahun lagi.