04

390 48 14
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ucapan Alvero terbukti benar adanya.Sekarang ini Bintang sedang berada di dalam mobil mewah milik Alvero.

Dengan seorang supir di depan.Dan mereka berdua duduk di kursi penumpang.

"Rumah Loe dimana?" tanya Alvero.

"Di jln Pemuda no 12 Kakk." jawab nya.

"Pak anterin ke alamat tadi dulu." ucapnya dan di angguki oleh sang supir.

Sepanjang perjalanan pulang mereka hanya berdiam.Bintang asik dengan pemandangan jalan raya.Sementara Alvero dengan handphonenya.

Padahal dia hanya scroll apa saja.Jujur entah kenapa suasana menjadi agak canggung.

"Mau mampir makan dulu nggak?" tanya Alvero.

"Hah, ehh eeumm nggak usah kakk.Soalnya Bunda pasti masak buat makan malam." tolaknya."Eumm kakak mau ikutan makan malem di rumah? Buat tanda terima kasih udah di anterin pulang." ajak Bintang.

"Boleh." ucapnya setuju.

Mampus sudah.Bintang kan niatnya hanya basa basi saja.Tapi kenapa malah di iyakan.
Hahh sudahlah berdoa saja semoga Bunda masak banyak hari ini.

Tak lama kemudian mereka sampai di sebuah permukiman padat penduduk.Karena mobil tidak bisa masuk.Akhirnya Alvero dan Bintang harus berjalan kaki untuk memasuki gang ke rumah Bintang.

Tidak terlalu jauh sebenarnya.Hanya butuh jalan 5 menit dari depan gang.

Belok kanan sedikit tibalah di rumah sederhana Bintang.
Meskipun begitu tetap terlihat nyaman di mata Alvero.

Halaman rumah cukup luas.Ada pohon mangga di sudut kanan depan rumah.Dan juga ada dipan sederhana tepat di bawah pohon.

Teras depan rumah juga tak terlalu besar dan tak terlalu kecil.Ada sebuah meja kayu di apit dua kursi sederhana.

Dan tepat di sebelah kirinya pintu masuk rumah.
Bintang mengetuk pintu.Lalu membukanya.

"Kakk mau tunggu di luar apa di dalem?" tanya Bintang.

"Di luar aja.Udara sore seger." ucapnya lalu duduk di kursi teras.

Bintang pun masuk ke dalam rumah.Berniat mengganti baju dan mengambil kan minum untuk tamunya.

Sembari menunggu Alvero melihat sekeliling rumah Bintang.Terasa sangat nyaman dan menenangkan.

Alvero memejamkan matanya sejenak.Menikmati hembusan angin sore.Hmmm sangat menegangkan pikiran dan hati.

Saat asik menikmati semilir angin.Alvero di kejutkan dengan sapaan lembut dari lelaki manis sembari membawakan nampan berisikan air minum juga sepiring berisi kue tradisional.

"Temennya Bintang ya? Ayo di minum dulu.Kue nya juga di cobain.Bunda yang bikin sendiri." meletakkan nampan itu di atas meja.

"Ehh emm terimakasih B-Bunda." sedikit gugup.

"Nggak usah gugup gitu.Bunda nggak gigit kokk." tersenyum ramah.Ahh manis sekali.Pikir Al."Kamu kakak kelas yang di tolongin sama Bintang ya?" tanya Bunda.

Bersama Bintang [✓]Where stories live. Discover now