03||Semua Jahat

26 0 0
                                    

Allo efribadiiiiiiiiiiii

Ketemu lagi sama aku, hehe.

Enjoy sama ceritanya🍓

________
Jika semua cara telah kau lakukan untuk melupakan, tetapi semuanya masih sama saja. Ikhlas adalah cara terbaik untuk menerima semuanya_Queenstrawberry_3


Terkadang apa yang kita lihat tidak seperti apa dirasakan oleh orang itu. Ada kalanya seseorang selalu menutupi rasa sakitnya dengan sebuah senyuman.

Senyuman palsu? Iya, sangat benar.

Mungkin memakai topeng bisa jadi julukan untuknya. Julukan untuk seseorang yang selalu berpura-pura baik-baik saja di depan semuanya.

Apakah itu salah? Tentu tidak karena bisa saja dibalik itu semua ada sebuah sebab mengapa orang tersebut selalu menutupi semuanya.

***

Suara teriakan orang-orang terdengar begitu keras dari arah luar rumah gadis cantik bernuansa serba ungu.

“Ghania keluar kamu!” Terdengar suara teriak seorang pria.

“Ghania keluar kamu!” Terdengar suara teriak seorang wanita.

“Keluar atau kita dobrak pintu kamu!” Suara teriakan banyak orang dari arah pintu.

Gadis yang sedari tadi namanya dipanggil itu buru-buru merapikan penampilan dan menutup luka bekas sayatannya menggunakan hoodie yang sengaja dia tarik sampai menutup seluruh tangannya.

“Tenang Ghania,” gumamnya sambil menarik napas dan menatap dirinya dari pantulan cermin.

Setelah merasa semuanya sempurna dia keluar dari kamar mandi dengan jalan tertatih-tatih.

Tepat di depan pintu, Ghania berusaha untuk menyembunyikan rasa sakit terdapat di sekujur tubuhnya.

Awalnya luka dilengan dan pahanya tidak terasa apa-apa. Namun, beberapa waktu sayatan itu begitu sakit dirasa.

Seprtinya itu juga ada efek dari emosi yang mengalir di dalam dirinya.

Tangan yang memiliki kulit putih nan mulus dibalut jam tangan di pergelangannya berusaha memegang knop pintu berniat untuk segera membukakan benda persegi itu.

Tanpa disangka benda itu didobrak oleh orang-orang dari luar rumahnya.

Brugh!

Tubuh Ghania terhuyung setelah pintu itu berhasil didobrak dan terbuka sempurna.

“Ghania, ibu minta kamu keluar dari rumah malam ini juga!” bentak Hartati, yang punya rumah ini dengan mata menatap tajam ke arah Ghania masih tersungkur di lantai.

Mata cokelat Ghania membulat sempurna  menatap tidak percaya ke arah sang ibu.

“Kamu harus keluar dari sini karena ibu gak mau orang gila kaya kamu ada di rumah ini!” bentak Hartati menekan setiap kata penuh kemarahan.

“Gadis gila harusnya ada di rumah sakit jiwa bukan di sini!” seru pria paruh baya dan semua orang di sana mengangguk secara bersamaan.

“Gadis gila!”

“Gadis gila!”

“Cantik, tapi sayang gila!”

Cemoohan terus-menerus keluar dari mulut orang-orang yang ada di depan Ghania, tanpa sedikit pun berniat untuk membantu dia berdiri.

Você leu todos os capítulos publicados.

⏰ Última atualização: Jan 10, 2023 ⏰

Adicione esta história à sua Biblioteca e seja notificado quando novos capítulos chegarem!

100 day to be with youOnde histórias criam vida. Descubra agora