Prolog

1.3K 125 32
                                    

Sebelum Membaca budayakan untuk Vote dan Comment.

sekian terima Suga

*
*
*

Awal dari sebuah pertemuan yang mendekat kan jarak kita untuk saling mengenal dan memahami satu sama lain

~Author Cans~

__________________
Happy Reading
__________________

~🐰~

"Kalian mau pesan apa?" tanya Raga kepada teman-teman nya.

"Samain aja semua, Es teh dan mie bakso seperti biasa," jawab Vito sang ketua.

"Ok."

Raga beranjak dari tempat duduk nya ingin memesan. Namun saat berbalik badan, ia dikejutkan oleh kedatangan seorang siswi yang berada tepat didepan nya. Ia melihat siswi itu dengan tatapan datar seperti biasa. Ingin apa siswi itu, pikirnya.

Raga hanya acuh dan mengabaikan saja, ia berniat melanjutkan jalan nya namun siswi itu terus menghalangi nya. Membuat ia geram akan perlakuan siswi tersebut.

Belum sempat Raga mengeluarkan suara untuk bertanya 'apa yang diinginkan siswi itu sehingga menghalangi jalan nya' ia terkejut akan tindakan cepat yang dilakukan siswi didepan nya ini.

Cup.

Sebuah kecupan singkat di bibir nya membuat ia terdiam sejenak memikirkan apa yang barusan terjadi. Saat ini semua pandangan mata tertuju kearah nya. Ah tidak, lebih tepatnya kearah ia dan siswi yang ada didepan nya ini. Banyak tatapan terkejut, sinis, dan lainnya dari penghuni kantin yang melihat nya, belum lagi ditambah perkataan mereka.

Main nyosor aja nih cewek, Gilak kali ya

Huaa calon imam ku ternodai

Cih,Dasar jalang

Gila mataku udah gak polos

Buset berani bener dia apa gak takut berurusan sama mereka

Mau juga dong dicium neng

Kasihan habis ini pasti bakal jadi target nya

Dll.

Raga yang mendengar semua perkataan itu hanya acuh dan mengabaikan nya. Namun gadis didepan nya ini, membuat ia marah karna sudah seenak nya mencium nya.

Raga melihat siswi itu ketakutan dan ingin melarikan diri dengan cepat ia mencengkram pergelangan tangan nya sehingga gadis itu tidak bisa pergi.

"Apa maksud Lo tadi hah!" Raga mencoba mengontrol emosi nya sebisa mungkin agar ia tidak lepas kendali, ia tidak ingin menghajar orang didepan nya ini sebab ia seorang wanita.

"Maaf kak. A-aku cuma-."

Raga menunggu ucapan selanjutnya dari siswi itu, namun tak ada tanda-tanda dari siswi itu ingin melanjutkan ucapan nya, membuat Raga murka.

"Lo harus tanggung jawab atas apa yang udah Lo lakuin ke gue!" kata Raga penuh penekanan di setiap kalimatnya.

"A-aku minta maaf kak, t-tadi itu cuma sebuah tantangan," ucapnya ketakutan.

Raga yang mendengar itu semakin dibuat emosi. Apa gadis itu ingin bermain dengan nya.

"Tantangan? Lo tau apa yang udah Lo lakuin dan segampang itu Lo bilang cuma tantangan!" murka nya saat tau dirinya jadi bahan permainan.

Sungguh gadis didepan nya ini benar-benar membuat nya emosi namun ia tetap mengontrol nya.

"Wah Gilak banget tuh cewek jadikan kak Raga tantangan," celetuk salah satu siswa yang berada disana.

Raga tersenyum smirk tipis saat melihat name tag yang ada di seragam siswi tersebut. Ia perlahan maju dan mulai mendekat kan wajah nya ke telinga gadis itu dan berbisik, "Lo akan tau akibatnya nya nanti."

Setelah mengatakan itu Raga bergegas keluar dari kantin tanpa memperdulikan teriakan teman-teman nya. Mood nya untuk makan pun seketika hilang, Ia jadi tidak lapar. Dari pada semakin membuat mood nya tambah buruk lebih baik ia pergi dari sana.

~🌻~
_

__________________
Next Chapter
___________________

Note: banyak typo yang bertebaran dan bahasa yang kurang baik dan kekerasan lain nya. Harap bijak untuk menanggapi.

Tau cerita ini dari mana?

Jgn lupa kasih krisar nya‼️👍

RAGAZEL [On Going]Where stories live. Discover now