Teketeketek

96 16 3
                                    


Di suatu pagi, terdapat tiga serangkai kawan sedang menelusuri jejak kaki. Mereka adalah bocah petualang veteran televisi swasta siaran negeri +62, tetapi mereka tidak bisa eksis lagi karena harus pakai STB box; sedangkan mereka kere.

"Min, anjir gua kangen anime Shingeki no Kyojin," celetuk salah satu si remaja yang bernama Eren.

Dialog yang mengundang jawaban dari lawan bicara tersampaikan, terjadi timbal balik di antara keduanya.

"Sama, Ren. Gue juga kangen masa-masa dibodohin dunia. Aduh, ngangenin tapi manga kita udah tamat."

"Benar, satu-satunya penyelamatan kerinduan kita adalah fiksi penggemar," imbuh Mikasa tiba-tiba. Meski terlihat kudere, yandere, kulbet atau apalah, Mikasa juga manusia yang bisa berkomentar. Tidak seperti netizen aja :(

"Lu kecewa gak sih?"

"Ngapain?" tanya Armin balik kepada Eren.

"Pokok e kecewa."

"Udah jangan bertengkar. Kita ini udah susah semenjak SnK tamat, jangan dipersusah." Mikasa tidak ingin mengingat kembali kejadian itu. "Di animanga miskin, dunia nyata miskin."

"—ralat Mikasa, lu itu gak nyata." Eren menyela pembicaraan Mikasa.

"Kita yang gak nyata," potong Armin. "Ya Allah, sumber penghasilan gue cuman di SnK jadi bocah beban ngurusin dua anak nakal; satunya simp, satunya emosian."

"Sekarang nganggur. Sama kalian pula."

"Heh, enak aja. Aku kerja tau!" sanggah Mikasa tak terima. Ya, Mikasa juga bekerja menjadi kuli bangunan karena waktu kejadian SnK mereka—terutama dia sendiri tidak sengaja merobohkan bangunan warga sipil.

"Gak dibayar sama aja budak."

"Diam kamu NEET!" Baru kali ini Mikasa melawan. "Inikan semua gara-gara kamu juga. Aksinya gausah serius banget, aku juga kena, duh."

Eren pun kaget karena ini di luar karakter mereka semua.

Helaan nafas berat Armin luapkan. "Ini kita ngapain sih di bawah pohon terus nganggur begini?"

"Gatau," kata keduanya singkat.

"Lagipun, tujuan dibuatnya halaman ini untuk apa?"

"Lah gatau lah."

"Sumpah, makin hari makin gak jelas. Entah itu lu, gua, cerita ini. Semuanya menjadi gila!" Armin kesal. Ia hampir berteriak nyaring, tapi takut dibilang tidak waras padahal iya.

"Mending tidur aja."

"Eren goblok—"

Teketeketeketeketeketeketek

APAAN ANJING KOK BISA ADA LATO LATO MASUK DI CERITA GUE?!?!?

------
TBC

seperti biasa, gak jelas.

Attack on Us! (Attack on Titan fanfic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang