Stepbro

244 21 3
                                    


Hehe.. ternyata banyak draft yang udah selesai tapi belum kupublish. Jadi aku publish aja tiga dulu untuk malam ini😅
Besok yang lain menyusul— kalau ingat。^‿^。


⚠️ Ceritanya agak bikin emosi dan lumayan vulgar.

Sesuai judul, ini cerita adek kakak tiri ya... yang kurang suka dengan cerita kek gini, bisa diskip kok😉



Happy reading gess。^‿^









"Taehyung-ah, cepat turun! Ajak hyungmu sekalian."

Taehyung yang dipanggil tak menyahut. Dirinya disibukkan dengan ia yang harus bersusah payah menahan desahannya. Tangan mengcengkeram kuat wastafel, menahan agar tubuhnya tak ambruk, mengingat ia didorong kuat oleh hyung-nya yang seharusnya diajak sarapan sekarang.

"H-hyung... khhh! Kita harusㅡ AKH!!"

Seketika setelah pelepasannya, Taehyung terkulai lemas dengan tubuh bagian atasnya terbaring di wastafel. Beruntung hyung-nya menahannya, sehingga ia tak jatuh terkapar di lantai kamar mandi.

"Enak sarapannya sayang?"

Bisikan itu berhasil membuat Taehyung merinding. Mendesah kecil, saat hyung-nya mengeluarkan penisnya begitu saja. Sperma segera mengalir keluar tepat setelahnya. Seperti susu kental manis.

Taehyung kembali mendesah, kala merasakan sesuatu masuk ke dalam lubang senggamanya. "Pastikan kamu tidak mengeluarkannya." Bisiknya, lantas setelah memperbaiki resleting celananya, tanpa mempedulikan Taehyung, ia keluar dari kamar mandi. Segera turun, menuju ruang makan, dimana ayah dan ibunya tengah menunggu di sana.

"Taehyung mana, Jin? Kenapa kalian tidak turun bersama?"

"Katanya sebentar lagi dia akan turun. Dia menyuruhku duluan."

Tak lama setelahnya, nampak Taehyung menghampiri mereka. Bertindak normal seperti biasanya, dan mulai sarapan bersama. Ayah dan ibunya tak begitu memperhatikan caranya berjalan yang sedikit mengangkang, atau raut wajahnya yang terlihat seakan sedang menahan buang air besar.

Taehyung sama sekali tak bisa protes dengan apa yang dilakukan kakak tirinya terhadapnya. Pun tak bisa apa-apa saat ia disetubuhi kapan saja dan dimana saja. Melawanpun percuma. Karena entah sejak kapan, dirinya tak lagi melayangkan protes untuk setiap sentuhan yang diberikan. Bahkan tak menyangkal, kalau dia mulai menikmatinya.

Andai mereka bukan saudara tiri, maka Taehyung tak akan berpikir dua kali untuk menerima Seokjin sebagai kekasihnya.

Sebuah getaran membuat bahu Taehyung tersentak pelan. Susah payah ia berusaha bersikap normal dan berekspresi biasa saja, agar tak mengundang curiga orang tua mereka.


***



"Mmmhh.." Taehyung mendorong kuat Seokjin yang menciumnya saat baru saja sampai sekolah dengan posisi, masih berada di dalam mobil.

"Kita akan terlambat." Tanpa menunggu respon dari Seokjin, segera ia turun sebelum pria jakung itu menahannya dan meminta lebih.

Tapi baru lewat satu meter jaraknya dari mobil, tubuhnya tersentak karena getaran kencang yang membuatnya sempat menjeritkan desahan sembari langsung terjongkok. Beruntung tak ada siapapun disana.

"Tahan itu sayang. Jangan sampai mendesah di kelas." Bisik Seokjin, tak lupa lidahnya mengecap sebentar telinga Taehyung. Tersenyum licik, lantas meninggalkannya begitu saja.


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 12, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

A F IWhere stories live. Discover now