3.

230 41 2
                                    


 

Dua hari lalu Sakura memberi tahu Hinata bahwa Yamanaka Ino selalu tidur bersama Neji, jika Neji memanggilnya. Seperti yang Hinata suruh malam itu, Sakura dengan segera mencari informasi dan menyampaikannya pada Hinata secepat mungkin.

Hinata tak terlalu mempedulikan Ino dan Neji, namun ia mempedulikan seseorang yang ia hindari.

Hinata berbaring di futonnya, sudah 3 hari ia tak bertemu dengan Uchiha Sasuke. Entah apa yang Hinata rasakan, namun perasaan tersebut bukanlah perasaan lega.

Walaupun sudah bicara bahwa ia tidak peduli tentang Sasuke, Sakura tetap berbicara tentang keseharian Sasuke padanya. Seperti siang tadi Sakura mengatakan bahwa Sasuke sedang diuji untuk mendapat pelatihan di hutan, selain itu Sakura mengatakan bahwa Sasuke selalu berada di taman saat tengah malam.

Perasaan Hinata justru semakin resah ketika mendengar bahwa Sasuke akan berada di hutan untuk pelatihan lebih dalam, itu artinya Sasuke akan lebih jauh darinya dan sulit bertemu.

Hinata kemudian memutuskan untuk tidur, dia tidak ingin bangun terlambat untuk esok karena Neji memintanya untuk bertemu dan berbicara hal penting.

.
.
.

Naruto duduk di samping Sasuke yang tengah memakan sup untuk sarapannya, Naruto memperhatikan ekspresi wajah Sasuke yang fokus terhadap mangkuk supnya.

"Kau menunggunya lagi?" tanya Naruto.

Sasuke tak menjawab pertanyaan Naruto, ia hanya melirik Naruto sambil meminum air di cangkirnya dan menyudahi sarapan paginya.

"Bukankah kita harus menyiapkan tenaga kita untuk penilaian akhir, di depan kita nanti akan ada Hyuga Neji yang memutuskannya." ucap Naruto.

"Kenapa aku harus peduli?" tanya Sasuke.

"Bukan masalah kau peduli atau tidak, kau mengatakan bahwa kau ingin mendapatkannya bukan?" tanya Naruto yang membuat Sasuke tertarik untuk menatapnya.

"Dia adalah seorang Putri Kerajaan, bukan sembarang orang yang bisa mendapatkannya. Dia membutuhkan seseorang yang kuat untuk disampingnya, untuk melindunginya, untuk menemaninya dan untuk bersamanya. Katakan padaku, apa kau ingin bersamanya? Jika iya, maka kau harus membuktikannya." ucap Naruto serius.

"Ya, aku ingin bersamanya. Tapi pelatihan di hutan membuatku tak bisa bertemu dengannya." ucap Sasuke.

"Memang benar, tapi hanya beberapa waktu. Kau harus bersabar dan kembali untuk membuktikan bahwa kau pantas untuk melindunginya dan bersamanya." ucap Naruto sambil mengguncang bahu Sasuke.

Sasuke menatap Naruto, pria itu menjadi bijak untuk mendukungnya. Sasuke tersenyum lalu menepuk-nepuk tangan Naruto yang masih berada dibahunya.

"Arigatou, Naruto."

.
.
.

Sakura sedari tadi terus mengikuti Hinata yang berjalan di hadapannya, pagi ini Hinata memutuskan untuk pergi ke area jahit yang membuat Sakura bertanya-tanya.

"Hime, apakah anda tidak menyukai pakaian anda hari ini?" tanya Sakura, karena wajah Hinata terlihat serius pagi ini.

"Ya, aku rasa bagian dadaku terasa sesak." ucap Hinata.

Hinata menghentikan jalannya dan Sakura ikut berhenti, Hinata mematung dengan pandangan kedepan yang membuat Sakura penasaran.

Dihadapan mereka terdapat Sasuke dan Naruto yang ikut terkejut, Naruto segera membungkuk dengan sopan lalu menarik baju Sasuke agar Sasuke ikut membungkuk.

Sakura menggigit bibir bawahnya, ia tiba-tiba merasa senang ketika melihat Sasuke dan Hinata bertemu.

"Hime." bisik Sakura pada Hinata yang masih menatap Sasuke.

My Queen - SasuhinaWhere stories live. Discover now