•Chapter 20 S1 END

65 33 1
                                    

||awas typo dimana-mana||
Happy reading 🖤
.

.

7 tahun telah terlewati sejak kejadian hari itu, membuat Asty menjadi berubah 180° derajat. Yang dulunya sangat ceria dan ramah kini menjadi lebih tertutup dan dingin kepada orang-orang terkecuali kepada ketika sahabatnya Icha, Felix dan Michel.,

ngomong-ngomong soal ketiga sahabatnya,mereka sudah berpisah sejak 4 tahun yang lalu untuk melanjutkan pendidikan mereka,

Icha kembali kepada kampung halamannya, Jakarta

Felix dan Michel juga kembali ke kampung halamannya, Bogor

Sedangkan dia hanya sendirian di Bandung,orang tuanya sudah meninggalkannya tepat saat dia bebas dari sekolah dan bisa kembali ke rumah,

Orangtuanya mengalami kecelakaan di pesawat,

sekarang Asty hanya sendiri,

setiap Minggu Asty akan berkunjung ke makam Sarah dan Rizky, sambil membawa bunga,

banyak pria yang ingin mendekati nya namun Asty terlalu tertutup sehingga membuat mereka memilih untuk mundur,

Umur Asty sudah 23 tahun,Asty sudah mencapai cita-citanya sebagai dokter ternama,

Asty memilih untuk menjadi dokter agar dia bisa menyelamatkan nyawa orang-orang di luar sana,

untung saja ini hari Minggu yang artinya dia memiliki waktu luang untuk mengunjungi makam sarah,

Namun sebelum itu Asty menyiapkan sarapan pagi untuk diri sendiri,

Makanan hari ini cukup sederhana hanya segelas susu, dengan dua roti yang di lapisi oleh selai coklat,

di suapan pertama Asty baik-baik saja tetapi ketika ingin memakan lagi Asty tiba-tiba menangis teringat akan kedua orang tuanya dan sahabatnya.sarah,

"ma. Ayah,Sarah. lagi-lagi Asty hanya sendirian,"

Asty tidak jadi untuk sarapan pagi,dia menyimpan makanannya di tudung saji,

Asty duduk di balkon kamarnya sambil termenung. Niat awalnya setelah sarapan pagi dia akan langsung ke kuburan Sarah namun dia berubah pikiran,dia ingin beristirahat sejenak.

dia teringat akan pasien yang wajahnya mirip dengan Sarah,bahkan suaranya pun sama persis, tubuhnya pun seperti itu,

ketika Asty bertanya nama pasien itu dengan senyuman tulusnya dia menjawab,

'nama saya sarah,dokter cantik salam kenal hehe,'

Namanya pun juga sama, setidaknya berbicara dengan pasien bernama Sarah itu membuatnya Jauh lebih baik,

Tersenyum tipis ketika mengingat perkataan pasien itu lagi,

'kakak dokter bilang sama Sarah,kalau Sarah mirip dengan sahabat kakak yang udah gak ada jadi kakak jangan sedih lagi anggap aja Sarah sebagai sahabat kakak itu,kak sedih boleh tapi ada saatnya di mana kakak harus ikhlas atas kepergiannya,'

'kakak mungkin gak nyadar di atas sana sahabat kakak sedih dan marah ketika ngeliat kakak seperti ini. bahkan kakak makan dan tidurnya gak teratur kalau Sarah lihat-lihat,'

LIFE OR DEATH(?)||S1 AND S2 ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang