Nothing

219 17 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







"Ini kuenya ya nak Genta. Semoga calon ibunya nanti suka".
Bu Wina menyerahkan dua kotak kue itu pada Genta.

"Loh nak Shakila tidur?"
Tanya Bu Wina menatap perempuan cantik yang duduk tertidur di kursi. Kepalanya ditelungkupkan dengan kedua tangan yang menjulur di atas meja.

"Biasa bu. Niat aja bantuin. Baru setengah jalan udah nyerah".
Ucap Genta. Shakila memang membantu Bu Wina tadi. Tapi di tengah perempuan itu berkata lelah dan akhirnya tertidur dengan keadaan tangan yang masih kotor.

"Ibuu, Naren pulang".
Cowok dengan tinggi 180 itu masuk ke dalam dapur. Dia melihat keberadaan Genta yang tangannya sibuk membawa dua bungkusan.

"Mas Genta? Jam segini kok masih di sini?"
Tanya Naren dengan bingung.

"Biasa ada titipan buat calon debay".
Naren yang mendengarkan cukup terkejut.

"Mbak Geisha hamil?"
Genta mengangguk mengiyakan.

"Dah dulu ya. Gue harus pulang. Keburu istri gue lama nunggunya".
Genta berjalan terlebih dahulu.

"Oh iya Ren. Tuh Sha tolong Lo angkat masuk ke dalam mobil ya".
Ucap Genta lalu kembali berjalan ke arah mobil.

Naren yang baru menyadari keberadaan Shakila segera menatap ibunya.

"Tadi nak Shakila nemenin Genta di sini. Dia juga bantuin ibu buat bikin kue. Kamu gendong aja ya Ren. Kasian Shakila keliatan capek".
Bu Wina meninggalkan Naren. Kini Naren menatap perempuan yang tertidur cukup pulas itu.

Naren mengambil beberapa lembar tisu dan berjongkok di depan Shakila. Naren mengelap bekas tepung yang masih menempel di kedua tangan Shakila. Beberapa kali usapan hingga tangan perempuan di depannya ini kembali bersih.

Kemudian cowok itu berdiri. Dia menyelipkan kedua tangannya diantara tubuh Shakila dan segera menggendong perempuan itu. Naren berjalan pelan agar tidak membangunkan Shakila. Di depan, Genta sudah menunggu untuk membukakan pintu. Naren segera meletakkan pelan Shakila agar tidak membuat perempuan itu terbangun.

"Thanks ya Ren".
Genta berjalan memutari mobil.

"Hati-hati di jalan kak".
Ucap Naren. Genta mengangguk.

"Oh iya Ren. Gue dukung apapun keputusan Lo. Kalo Lo mau deketin sepupu gue, gue akan jadi garda terdepan buat Lo. Apapun rintangan yang bakal Lo lalui".
Ucap Genta sebelum dia masuk ke dalam mobil. Kendaraan beroda empat itu berjalan meninggalkan Naren yang terdiam.

Suara dari arah belakang membuat Naren segera menoleh. Ibunya itu sudah menutup tokonya.

"Masih menghindar dari Shakila?"
Tanya Bu Wina pada Naren. Naren hanya tersenyum menanggapi.

"Sudah selesai Bu. Ngga ada yang hal yang memerlukan saya berurusan dengan dia".
Bu Wina mengusap pelan bahu Naren.

Wanita paruh baya itu segera mengambil motor yang terparkir di samping toko. Dia menghidupkan motornya dan segera menghampiri sang anak.

Falling Into You [END]Where stories live. Discover now