𝟎𝟕. 𝐌𝐞𝐦𝐮𝐥𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐧

2.4K 429 101
                                    

"K-kak Wanderer??"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"K-kak Wanderer??"

Didatangi dengan wajah penuh senyum dari seorang Wanderer, siapa yang tidak ketar-ketir?

"Solaris, ikut aku. Kita pergi berdua saja," ajak Wanderer sambil memasang senyuman manis, Solaris mengedipkan mata, mimpi apa dia diajak berduaan sama kakak iparnya? Biasanya kakak iparnya ini selalu berdempetan dengan kakak kandungnya, dan lagi, DI MANA KAKAKNYA??!

"Kakak aku mana, Kak?"

"Aku karungin. Sekarang tutup matamu dengan ini, aku akan membawamu ke suatu tempat."

Ketika Solaris sudah menutup mata dengan selembar kain yang diberikan Wanderer, ekspresi wajah ramah Wanderer berubah drastis. Bibirnya berucap tanpa mengeluarkan suara, "Bocah bangs—"

"Kak?"

"Ayo."

"Aku pulangkan dia. Jangan sampai dia mengusikku lagi." Wanderer melemparkan Solaris dengan satu tangan kepada kedua orang tuanya. Solaris yang masih menutup mata langsung membukanya. "Kak!?Aku kan nggak nyusahin Kak Wanderer!?"

"Diam. Aku tidak pernah setuju tidak mengembalikanmu kapan pun aku suka. Jangan pernah menggangguku lagi."

Solaris yang ditinggalkan begitu saja oleh sang boneka meraung emosi, mata kecilnya menangis layaknya anak kecil yang tak diberi mainan. Ia mengadu pada ibunya, "Buu!! Kakak tidak akan kembali selamanya!"

"Shh, sudah sayang, kakakmu kan sudah menikah. Jangan mengganggu mereka lagi, ya?"

"TAPI AKU SAYANG KAKAK! Semua hal yang aku pelajari dari Tuan Dottore tidak ada gunanya!! Tidak berguna! Penipu!! Tuan Dottore sialan!!"

Yaelah Dottore bajingaann.

Saat Wanderer kembali, ia melihat [Name] yang tertidur pulas di bawah pepohonan. Langkahnya melambat, berusaha tidak mengeluarkan suara agar sang istri tak terbangun dari tidur cantiknya.

Syukurlah, gadis ini tidak hilang lagi.

Laki-laki itu menyelimuti tubuh gadis di sampingnya menggunakan selimut yang ia dapatkan dari menjarah perkemahan Eremite. Tangannya bertopang dagu, memerhatikan wajah [Name] yang tertidur dengan nyenyak.

Tak terasa, kedua ujung bibirnya melengkung tanpa sadar. Membentuk sebuah senyuman manis yang tulus, tak seperti senyum-senyum kejahatan yang selama ini Wanderer tunjukkan di mata publik.

"...Engh..."

Senyum manis di bibirnya lentur, digantikan dengan ekspresi tengil yang biasa ia pakai. Menggunakan nada suara yang dapat membuat orang naik darah ketika mendengarnya, Wanderer berbicara.

"Sudah bangun, Putri Tidur? Aku pikir kau harus dicium dulu supaya bangun."

Setengah sadar, [Name] melihat Wanderer yang duduk di sampingnya sambil memasang wajah tengil, menatapnya remeh. [Name] membalas,"...Hnmm... yaa udah cium sini..."

"N-ngelindur tuh. Masih ngantuk, sana tidur lagi."

"Tuan saltingnya lucu deh..."

"SIAPA YANG SALTING!?"

┈───────────┈

wkwkwk, terakhir dari aku sebelum aku ambil hiatus beberapa bulan buat persiapan kelulusan dan masuk perguruan tinggi. semoga aku lulus dan masuk kuliah sesuai incaranku 🙏🏻

ini masih lanjut kok tapi abis aku balik nanti 😂 mungkin kalo rame aku usahakan up di sini? hayo yang sider

𝐂𝐀𝐑𝐄𝐋𝐄𝐒𝐒 || Wanderer x Reader ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang