P r o l o g u e

20.4K 207 5
                                    

***Vote and Comment, be smart

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***
Vote and Comment, be smart. Rate for this story is 🔞.

oOo
─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌─‌
Chapter 0 : Prologue

.
.
.

Ibas Reinzo Algama, sepupu yang dulunya adalah cowok lemah dan letoy. Dia bahkan sering meminta perlindungan dari seorang gadis bernama Luna Jeanne, Luna dan Ibas memiliki hubungan tidak sedarah tapi dikatakan bersaudara ; sepupu jauh.

Mereka sejak kecil selalu menempel kemanapun, bahkan sampai orang tua menjodoh-jodohkan mereka. Entah karena candaan perjodohan itu membuat Ibas menjadi malu, terlebih lagi dia memiliki sikap letoy, yang dimana sangat berbanding jauh dengan Luna.

Luna Jeanne, gadis tomboy yang sudah memiliki bakat bela diri. Gadis ini sangat menyukai perkelahian, entah dari film, novel ataupun tawuran. Dia menyukainya, motto Luna adalah ; Bertindak bagai sapi, hantam mereka dengan apapun.

Brutal, naif dan egois ; itu adalah Luna Jeanne.

Saat mereka berumur 12 tahun, Luna terpaksa meninggalkan kampung halamannya dan Ibas. Dia ikut dengan orang tuanya pergi ke Jakarta Selatan, dan sudah hampir lima tahun mereka pergi lamanya.

Mungkin, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mempersatukan mereka kembali. Saat Ibas melihat Luna setelah sekian lamanya, tidak ada yang berubah dari gadis itu. Bahkan potongan rambutnya masih seperti potongan model laki-laki, hanya saja perubahan gadis itu menjadi lebih tinggi dan montok.

Luna yang saat itu sedang berada di luar rumahnya, langsung melirih ke arah jendela Ibas. Matanya membulat ketika melihat bahwa sepupu jauhnya itu telah berubah banyak, aura Ibas seperti Alpha Dominan belum lagi tatapan sayu nya kini berubah menjadi siren eyes ; begitu tajam dan menyengat.

Tidak ada lagi perlindungan dari Luna.

Tidak ada lagi canda-tawa ria Luna.

Mereka kembali dengan hubungan yang berbeda, terasa seperti saling membuat benteng sebagai persiapan di saat musuh menyerang.

[ S K I P - T I M E ]


"Buka mulut lo, Luna"

Kedua jari Ibas memasuki mulut hangat Luna dan menelusuri-nya, "Isep jari gw."

Luna menuruti Ibas, gadis itu menghisap jari panjang dan besar itu dengan sedikit kesusahan. Mulutnya yang kecil tidak bisa menampung kedua jari milik pria bermata siren itu, akhirnya dia mendorong Ibas dan menutup mulutnya. Fuck, pengen muntah.

Ibas yang terdorong dengan kondisi tidak siap berujung terduduk di lantai, dia terkekeh seksi dan mengangkat dagu gadis itu.

"Baru jari gw, belum kontol gw."

Mata Luna membulat ketika mendengar deretan kalimat jorok dari sepupunya, "Gila lo bajingan?" Tanya tidak santai Luna.

Ibas memberikan eskpresi mengejek, "Luna, gw bukan Ibas yang dulu. Jadi persiapkan diri lo sebelum gw sodok lo pake kontol perkasa gw."

oOo
VOTMEN + FOLLOW
LilisMarathon

I B A S ( My Sexiest Man ) Where stories live. Discover now