Can i believe you?

662 66 0
                                    

PLAK

Pagi hari yang cerah untuk kevin sebelum kinan datang ke resto milik vincent dan dan langsung menampar nya.

Kevin memegang pipinya yang panas dan memandang kinan tak percaya

"kak", lirih kevin

" kenapa sih harus kamu yang rebut Kinkin dari aku. Kenapa hah? Kinkin suamiku. Milikku! ", teriak kinan yang membuat seluruh karyawan mulai menonton mereka seperti sedang ada atraksi

" Kakak bilang aku yang rebut kinkin?", tanya kevin dengan nada mengejek

"Kakak tau? Aku dan kinkin bahkan sudah berpacaran 2 tahun lebih. Tapi kakak tiba-tiba datang dalam hubungan kami tanpa permisi. Merebut kinkin dari ku. Aku sudah melepaskan kinkin untuk kakak. Tapi apa kakak bilang, aku yang merebut kinkin?", Kevin menggelengkan kepalanya tak percaya dengan sikap kinan yang selama ini dianggapnya anggun dan penuh kelembutan

Baru saja kinan akan menampar kembali kevin tapi tangan vincent sudah menghalanginya lebih dulu.

"Ingat nona. anda berada dimana. Ini restoran saya, saya bisa menuntut anda karena membuat gaduh ditempat ini. Lagi pula anda ini perempuan, kasar sekali main tampar-tampar", ujar vincen melihat kinan dari atas sampai bawah

" Kau ini siapa ikut campur?", tanya kinan kesal dan menarik tanganna

"Saya mama nya Kevin. Kenapa? Saya peringatkan. Kevin bukan lagi anak dari orang tuamu. Kevin adalah bagian dari keluarga saya. Dan jangan pernah main-main dengan keluarga saya", ancam Vincent

" kan memang kevin bukan anak orang tuaku sejak awal. Kevin itu hanya anak pungut yang dibeli orang tuaku untuk kujadikan mainan saat kecil. Lagi pula dia sudah memilih jalannya sendiri untuk melepaskan hubungan dengan keluarga kami", ujar kinan santai

vincent melihat ke arah kevin yang sudah menangis. Vincent tau pasti kevin sedih mendengar bahwa dia bukan anak kandung keluarga nya.

Kinan berjalan keluar, masuk kedalam mobilnya dan meninggalkan resto.

Vincent menepuk bahu kevin perlahan, "tenang ya sayang, ada mama"

Kevin memeluk vincent dan hal tersebut tak luput dari pandangan Kinkin yang sejak tadi mengawasi Kevin

"Lihat saja. aku akan segera menyelesaikan semuanya", ujar Kinkin sambil bangkit dari duduknya

*****************

Kinkin membuat janji temu dengan Tian di Rumah Sakit

" Silahkan duduk, jadi ada keluhan apa?", tanya tian

"Maaf, Saya kesini bukan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. Saya ingin membicarakan tentang Kevin", Tian melihat kearah Kinkin dan menghela nafas

" Kamu mau membicarakan apa? Saya masih memiliki banyak pasien", ujar Tian lelah

"saya ingin meminta ijin untuk bisa membahagiakan Kevin. Saya ingin menjadi ayah yang baik bagi anak kami", ujar kinkin dengan penuh keyakinan

" Saya tahu, Kevin adalah anak anda dan juga tuan vincent. Sejak lama saya curiga dengan sikap orang tua kinan yang membedakan kinan dan kevin. Saya juga tetap mengawasi kevin selama ini. Dokter kandungan kevin adalah sepupu saya. Selama ini kevin selalu mengkhawatirkan masalah keturunan. Tapi saya tak peduli. ada atau tidak adanya anak, saya masih akan tetap mencintainya", ujar kinkin

"Lalu bagaimana dengan istrimu? Kamu berencana menjadikan kevin sebagai madu mu?", tanya Tian

" Saya sudah melakukan gugatan perceraian. Dan saya sudah siap dengan segala bukti-bukti untuk menjatuhkan kinan dan kedua orang tuanya", ujar kinkin dengan penuh keyakinan

Love you my brother-in -lawWhere stories live. Discover now