3. Reuni

552 74 5
                                    

Laki-laki bertubuh tinggi nan tegap itu melangkah penuh wibawa, aura seorang pimpinan menguar begitu pekat dari sosok super tampan tersebut.

"Wess.. akhirnya pak direktur dateng juga!"

Suara seorang laki-laki membuat sosok tersebut merotasikan mata, ia melangkah masuk ke dalam ruang kerjanya tanpa memperdulikan 2 rekan yang telah bersantai di sofa sana.

"Ngapain lo berdua dimari?" Tanya si direktur muda.

"Kenzo anjing, bisa-bisanya lo nanya ngapain kita kemari?!" Salah satu temannya mendelik kesal.

"Ken, lo nyari gara-gara banget sumpah" sahut teman yang satunya, kesal juga.

"Lah, gue nanya doang bangsat" Kenzo ikut kesal.

"Haril, lo angkut temen lo noh! Gedeg gue ama dia" Haril mendengus pelan, ia menoleh pada Kenzo yang menaikkan alis. Wajah tampan itu sepertinya harus di tinju.

"Gausah masang muka gitu! Gue tonjok juga beneran lo, setan!" Desis Haril.

"Sini tonjok, gue bales jangan nangis" Kenzo menyahut santai.

"Si anjing" umpat Haril.

"Reyhan, balik aja lah kita!" Haril menatap Reyhan yang kini berdecak.

"Kenzo, lo lupa kalo reuni kampus kita hari ini?" Reyhan berujar akhirnya.

"Astaga! Hari ini?!" Kenzo menepuk keningnya.

"Si setan, mentang-mentang udah jadi direktur jadi sok lupa waktu" cibir Haril.

"Ngomong sekali lagi, Ril, gue lempar ke bawah lo dari jendela noh" sambar Kenzo, Haril segera menggeleng dan meringis.

"Yok lah cabut! Udah telat njir!" Reyhan beranjak disusul Haril juga Kenzo ke lantai dasar.

"Berangkat sendiri-sendiri nih?" Tanya Haril.

"Gausah, pake mobil gue aja ntar kalian balik ke kantor gue" jawab Kenzo melangkah duluan menuju ke mobilnya.

"Cih, gaya banget si direktur muda" sungut Haril.

"Iri bilang, Ril" gumam Reyhan.

"Hooh! Iri gue ama tu anak!" Sambar Haril kesal disambut tawa oleh Reyhan.

"Masuk!"

Kenzo berseru dari dalam mobil, Haril dan Reyhan segera masuk ke mobil si tampan. Kendaraan roda 4 itu melaju cepat membelah jalanan yang cukup padat menuju ke sebuah restoran dimana tempat reuni angkatan mereka berada sekarang.

🥀🥀🥀🥀🥀

Suasana di restoran itu ramai dan berisik, padahal angkatan kampus yang datang hanya beberapa. Di sudut meja, terlihat Nata duduk menyendiri sibuk dengan ponsel pintarnya. Hari ini dia akan bertemu dengan Naraja, Irene sejak kemarin mendesak sang putri untuk menemui laki-laki itu. Alhasil, disinilah Nata sekarang. Jangan kalian berpikir kalau Nata menyetujui perjodohan yang dilakukan Irene, sebagai seorang anak yang berbakti Nata hanya ingin menuruti permintaan si mami. Tenang, dia hanya bertemu dengan laki-laki itu dan mungkin akan mengatakan kalau perjodohan ini tak akan berjalan sebagaimana mestinya. Semoga.

Eternity [On Going-Slow Update]Where stories live. Discover now