bertemu

126 11 0
                                    

Keesokannya gram terbangun dari tidur nya, dia bangun dan termenung karena dia merasa kepalanya sangat berat dan pusing

Kavin datang dan berdiri di ambang pintu
"gram, ada yang dateng" ucap kavin.

Gram hanya diam sembari menggaruk tengkuknya, bukannya beranjak pergi dia masih saja duduk di atas ranjang.

Lalu datang sepasang orang tua dari balik kavin, gram menatap kedatangannya dan menyipitkan pandangannya untuk mengetahui siapa yang datang.

Lalu dia membulatkan kedua matanya terkejut, dengan cepat gram langsung loncat dari atas ranjang dan mengambil botol-botol yang sudah berserakan di lantai kamar nya.

Ibu dan ayah nya javas hanya terdiam di ambang pintu memerhatikan gram sedang menyembunyikan botol-botol tetapi semua itu percuma karena mereka sudah melihat seisi kamar yang berantakan.

Selesai merapikan gran hanya berdiri menatap kedua orang tua kekasihnya itu karena merasa sangat canggung.

"hai bu" ucap gram karena itu yang bisa gram katakan.

Ibu datang dan langsung merangkul gram dengan sangat erat walaupun dia merasa kalau tubuh gram sangat bau alkohol tapi dia enggan melepaskan pelukannya.

Lalu mereka semua berkumpul di ruang tamu karena ingin membicarakan apa yang terjadi.

"gram, kamu tau kemana javas pergi?" tanya ayah kepada gram.

"aku tidak tau" jawab gram.

Ayah nya sangat marah dan merasa kecewa karena javas mengundurkan diri dari pekerjaannya begitu saja lalu dia menghilang.
"dia benar-benar kurang ajar" ucap ayah kesal.

"javas bukan orang yang seperti itu, aku yakin dia punya alasan" sahut gram membela kekasihnya.

"kenapa kamu bisa yakin seperti itu?" tanya nya kepada gram.

"karena aku mengenal javas dengan sangat baik, anda adalah orang tua nya jadi anda pasti tau sifat dan kebiasaannya" ucap gram.

"coba jelaskan apa yang terjadi sebenarnya gram?" tanya sang ibu yang mulai khawatir.

"javas memiliki kasus perampokan di tempat kediaman seseorang kaya-"

"ya, tuan kaivand dia adalah seorang kolomerat" sahut ayah.

"benar tapi aku curiga dengan nya karena dia terus saja mendekati javas dan suatu hari aku dan javas pergi berlibur ke sebuah pantai, saat itu javas pergi mengumpulkan kayu bakar dan tiba-tiba ada orang asing yang menyerangku mereka mencekik leher ku dengan kain" ucap gram lalu dia menunjukkan bekas luka yang melingkari lehernya.

"setelah itu aku tidak sadarkan diri dan aku terbangun di sebuah gudang kosong dalam keadaan tangan dan kaki yang sudah terikat, dan aku tidak tau apa yang terjadi selanjutnya karena setelah aku sadar orang itu memberiku obat tidur" lanjut gram.

"dan yang membuat ku bingung keesokannya aku terbangun di ranjang kamar, dan saat itu javas sudah menghilang dan tak pernah kembali sampai saat ini"

"ibu rasa semua ini memang sudah di rencanakan" ucap ibu.

"aku sudah mulai curiga saat dia muncul dan aku yakin ini semua rencana nya dan javas saat ini ada bersamanya" lanjut gram.

Ibu mulai khawatir melihat keadaan gram dan juga dia khawatir sekaligus bingung karena tidak tau keberadaan anak nya saat ini.

"tolong selidiki ini yah" ucap ibu kepada suami nya.

Pada malam hari nya javas berada di bar dia mengurus bar dengan sangat baik.

JAVASGRAM 2[end√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang