sekarat

128 10 0
                                    

Gram mengajak luca main di halaman bersama para bodyguard zoeya yaitu key, pete dan arm.

Zoeya datang ke halaman dan nampak senang melihat anak nya tertawa, bencanda dengan kegirangan

"mama..." teriak luca saat melihat ibu nya dan dia langsung berlari dengan kedua kaki kecilnya menghampiri zoeya.

Si kecil memeluk zoeya dengan sangat erat seakan-akan dia rindu dengan ibunya itu, gram hanya berdiri sembari tersenyum gemas melihat luca.

Zoeya menatap gram dan tersenyum
"terimakasih gram" ucap zoeya lalu gram menganggukkan kepalanya.

"apa kau akan terus mengikuti ucapan kakamu?" tanya gram, zoeya terdiam lalu menghela nafasnya.

"aku tidak bisa mengubah keputusannya" jawab zoeya.

"aku tau, tapi ikuti apa kata hati mu..."

"jangan memaksanya" ucap gram lalu tersenyum dan dia pun berjalan masuk kedalam.

Gram masuk kedalam lalu dia melihat zoey yang masih nampak kesal setelah kejadian itu, gram memberi kode kepada man kalau dia harus pulang lalu man pun menganggukkan kepalanya.

Gram kembali pulang dan kembali di antar dengan mike, gram turun dari dalam mobil lalu mike membuka kaca mobil nya dan menatap gram.

"jaga dirimu dengan baik" ucap mike.

"oke" jawab gram lalu mike melajukan mobil nya.

Gram berjalan masuk kedalam rumah nya lalu memasukan kunci dan memutarnya, pintu pun terbuka dan dia langsung masuk kedalam.

Gram melalui hari-hari seperti biasa, di penuhi dengan suasana sepi sepanjang hari dia benar-benar sudah tidak sanggup dengan kesunyiannya.

Pada malam hari nya, gram turun menuruni tangga karena ingin mengambil air di dapur tetapi dia tidak sengaja melihat ada seseorang yang sedang berdiri di depan pagar rumah nya.

Diam seperti sedang mengamatinya lalu orang itu memanjat gerbang dan berlari kedalam, gram panik dan berlari pergi ke kamar nya.

Gram terus berlari karena orang itu sudah masuk kedalam rumah dan mengejarnya, dia memukul tengkuk leher gram dengan sikut nya lalu gram tersungkur ke lantai.

Gram membalikkan badannya dan orang itu sudah ada di hadapannya, dia tinggi dan pakaiannya hampir menutup seluruh tubuhnya.

"siapa anda?" tanya gram, tetapi orang itu tidak menjawab pertanyaannya dan terus dia memerhatikan gram.

Dia mengeluarkan sebuah pisau lipat dari dalam jaket nya, lalu dia melayangkan lengan nya untuk menusuk gram tetapi untungnya gram dapat menahan lengannya dan pisau nya kini tepat di depan matanya.

Gram mendorong nya dan menendang orang itu hingga dia terjatuh, gram berdiri dan menghampirinya.

Gram melayangkan tinjuannya dan menghantam belikat orang itu, dengan cepat dia meraih gucci dan menghantam nya kepada gram.

Dia terus menghantam nya berkali-kali hingga kepala gram mengeluarkan darah, gram tidak berdaya karena kepalanya terasa sakit dan berat.

Dia mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke gram dia mulai menarik pelatuk nya..

gram menatap orang itu dan langsung menendangnya hingga pistol itu terlempar jauh, gram bangun dan berlari kedalam kamar lalu mengkunci nya.

Gram membuka laci dimana javas menyimpan pistol, dia mengambil satu pistol dan kembali mengkunci lacinya.

"BRAK...

BRAKK..

BRAKKK....

JAVASGRAM 2[end√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang