#11

98 18 13
                                    

Ini sudah hampir 7 bulan setelah pernikahanku dn [name], dia juga sudah mengandung selama 8 bulan tinggal satu bulan lagi dn dia akan melahirkan.
Dokter bilang bahwa kami akan dikaruniai putra, ak harap dia lahir dengan sehat dn selamat hanya itu doaku.

Jika dipikir yg ada di kandungan [name] memang bukan anak ku secara biologis, ak sudah memikirkan jauh jauh hari dan mempersiapkan mental ku untuk menerima segala kenyataan yg ada.

"Chuuya ak mau pipis."

Setelah ku pikir selama kehamilannya [name] begitu manja padaku bahkan dia lbh persis anak anak saat ada di sampingku, dia akan merengek minta macam macam dan menyuruhku memijat punggungnya yg pegal. Benar benar menggemaskan.

"Tidak bisakah kau pipis sendiri ?"

"Ufff..."

Selalu pipi itu yg dia tunjukan padaku, rasanya benar bsnar ingin ak gigit.

"Hey~ pipi tembem apa kau mau ak gigit hmmm..."

"Chuuya Kun~"

Yah saat suara itu muncul ak hrs mengantarkannya dn menyudahi kejahilanku walau memang bukan gayaku sih.

"Baiklah."

••••

"Chuuya kenapa dia tdk mau berhenti menendang ku ?"

"Itu bagus sayang, itu tanda kalau dia bayi yg sehat."

Ak mengerti kalau [name] masih blm bs menerima kehamilannya, dia masih sering marah padaku soal nasibnya.

"Kenapa ak hrs hamil ?"

Dia masih saja mempertanyakan itu, ak tahu memang tdk mudah bahkan dia sendiri tahu kalau anak itu nanti bukanlah anak ku.

"Lagipula Chuuya, ini bukan anakmu. Ini anak Dazai San tp knp kau mau m-"

"Sudahlah [name], ak menikahi mu berarti ak mau menerima apa pun itu."

"Kau sudah memikirkan nama ?"

"Akan kupikirkan, sekarang kau minum saja susu mu itu."

Setelah menikahi [name] ak diberi pekerjaan oleh ayah angkat ku utk menyelesaikan salah satu perusahaan, walau ak hany asisten bos saja tp tdk apa kan hasil krjku jg tdk diragukan dn cukup untuk biaya kebutuhan.

"Chuu~ aku mau jalan jalan."

"Ini sudah hampir senja, lagi pula cuaca sedang berangin nanti kau bs sakit.*

"Pokoknya jalan jalan!"

"Baiklah sayang."

Mau tidak mau aku menuruti keinginannya untuk jalan jalan sore, dengan syarat dia harus memakai pakaian hangat.

••••

Jalan jalan sore terasa sanggat menyebalkan, baru berjalan beberapa meter saja aku sudah kelelahan semua ini karena perut besar dn aneh milik ku ini. Lihat bagaimana bisa seseorang berjalan cepat dengan perut seperti ini?

Mahluk sialan ini menempel dalam tubuhku seperti parasit.

"Chuuya Kun, aku lelah."

Akhirnya dengan terpaksa kami pun mampir ke kedai teh.

"Aku sudah bilang bahwa kau harus istirahat kan?"

"Aku cuma pengen jalan jalan."

Semua ini gara gara parasit sialan, aku selalu saja menyusahkan Chuuya walau dia suamiku tp terhitung berkali kali dia selalu menolongku.

"Chuuya apa tdk bisa aku melahirkan sekarang ?" Tanyaku.

Ku rasa pertanyaan ku terlalu kejam sampai sampai Chuuya menunda meminum tehnya.

Terdengar helaan nafas ringan dari sosok pria yg kini berstatus kepala rumah tangga dn calon ayah dari bayi yg baukan bukan anaknya.

"Dengar [name], kau harus berfikir positif. Aku tahu ini berat, tapi aku percaya kau bisa melaluinya."

"Tapi aku cape!"

"Aku mohon [name] berjuanglah demi aku."

Hanya bisa diam, hanya itu yg ku lakukan. Chuuya kau terlalu baik ....

Collecting Love (Keeping Promises) | Chuuya X ReaderWhere stories live. Discover now