04. INFORMASION

119 23 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Di istana yang begitu indah nan menjulang tinggi, burung-burung satu sama lain saling mengejar di tambah kupu-kupu yang cantik berwarna warni bahkan semilir angin yang menyejukan kulit seseorang yang sedang menatap kosong ke depan

Kedua tangannya saling bertumpu ke belakang sedikit tertutup jubah biru yang dia kenakan yang berbahan sutra begitu lembut dan bercahaya, rambutnya yang panjang sedikit dia ikat ke belakang dengan motif kupu-kupu

Derap langkah kecil dapat ia dengar ketika seseorang datang dengan sopannya namun enggan untuk berbalik

"Pangeran memanggilku?",

Barulah ia berbalik ketika orang yang dia tunggu tunggu sejak tadi, sebagai tanda hormat dan setia wanita yang berpakaian serba hitam dengan kerah putih membungkuk dan buku berlapis emas coklat yang menjadi pegangannya

"Apa kau sibuk", tanya

Matanya yang cantik hidung mancung dan berkulit putih tersenyum tipis ketika pangeran bertanya pada dirinya dengan cepat dia menggeleng pelan "Tidak pangeran",

"Aku ingin kau turun ke bumi, awasi dewi dan jaga dia",

Kepalanya yang menunduk sejak tadi kini dia angkat dan menatap pangeran yang matanya terlihat sudah berkaca-kaca "Tugasku memang di bumi tapi bukan berarti aku harus menuruti perintah pangeran kali ini, bukankah dewa sudah memperingati siapapun yang bersangkutan dengan dewi",

Pria yang di nobatkan sebagai pangeran hanya menghembuskan nafas lelah apa yang di katakannya memang benar tapi bagaimana lagi perasaannya sangat merindukan calon istrinya

Dia berbalik membelakangi wanita yang sedang bicara dengannya "Jadi kau benar-benar tidak ingin membantuku?",

"Sejak awal aku sudah bilang kalau dewi tidak bersalah tapi pangeran malah mentanda tangani surat itu dan sekarang...",

"Aku menyesal", sela pangeran cepat

Pangeran berbalik dan menatap lawan jenisnya penuh harapan agar dirinya dapat membantu, jika tidak bisa bertemu setidaknya dia mendapatkan kabar tentangnya.

Dia bisa saja turun ke bumi dan bertemu langsung dengan dewi tapi tugasnya di sini jauh lebih penting apalagi bersangkutan secara langsung dengan dewa. Bukan keinginan dirinya menjadi seorang pangeran, tapi dia hanya menerima dan pasrah pada takdirnya

Jika pangeran turun ke bumi itu sama saja membahayakan dirinya dan juga dewi yang sedang di bumi akan semakin sulit mereka bertemu, melihat dari atas melalui ilmunya yang di miliki pun harus secara sembunyi-sembunyi agar dewa tidak mengetahui hal ini "sangat merepotkan memang",

"Baiklah kalau begitu aku akan membantumu tapi pangeran kau harus meningkatkan ilmumu terlebih dulu karna pirasatku akan ada bahaya besar yang datang",

"Untuk?", tanya penasaran

Bisa-bisanya dia menyuruh seorang pangeran untuk meningkatkan ilmunya, dia tidak tahu apa ilmu yang di milikinya lebih tinggi di bandingkan dengan yang lain bahkan berbagai level dia sudah lewati

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Federica SorayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang