22 END

14.6K 794 28
                                    

"Dia mengalami keguguran"

Syok ? tentu saja Abra syok mendengar penjelasan dokter tersebut. Hamil ? Sejak kapan Ciko hamil ? Dan bukan nya Ciko seorang pria, bagaimana mungkin ?.

"Saya paham, mungkin anda berfikir, bagaimana bisa seorang pria hamil bukan ?. Saat ini, ada beberapa kelainan di dalam tubuh pria yang bisa hamil, ia memiliki kantong Blablabla-. Begitu pun dengan pasien, kita sebut saja, dia memiliki keistimewaan tersebut. Namun, laki-laki yang hamil, lebih banyak resiko yang akan ia tanggung. Sering mengalami kram perut, karna otot-otot perut pria yang sulit lentur. Belum lagi, pasien seperti nya masih sangat muda. Usia kandungan kira-kira baru menginjak 2 Minggu, sebelum keguguran" jelas dokter tersebut

Abra berfikir sejenak 'berarti, saat kami berhubungan kemarin, Ciko sedang hamil ?. Apa Ciko tidak tau dia sedang mengandung ?' tanya Abra di dalam hatinya. Karna malas berbasa-basi, Abra hanya ingin tau keadaan Ciko saat ini.

"Lalu, bagaimana keadaan nya saat ini ?" Tanya Abra

"Karna pasien yang mengalami keguguran dan luka di sekujur tubuhnya, pasien mengalami kekurangan darah. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Pasien mengalami henti jantung untuk beberapa menit. Syukur nya, jantung pasien kembali berdetak"

Abra hampir ingin memukul dokter tersebut, syukur lah, dokter tersebut tidak memotong kalimat nya.

"Kira-kira, kapan ia akan sadar ?" tanya Abra kembali

"Masalah kesadaran pasien, kami masih belum bisa memastikan. Peredaran darah yang mengalir di tubuh pasien sangat lambat, dan itu membuat pasien sangat lemah. Bahkan, jantung pasien di beri alay kejut jantung, agar terus berdetak. Jika pihak kami memprediksi kan, kira-kira pasien akan sadar dalam waktu 3 hari atau seminggu lagi. Jika tak ada tanda-tanda kesadaran, maka pasien akan kami nyatakan meninggal karna alat tersebut akan kami lepas" finish dokter tersebut.

"Kau- kau harus menolong nya, bagaimana pun. Aku akan membayar mu berapapun" pinta Abra

"Saya hanya bisa membantu sesuai dengan kemampuan saya. Dan untuk anda, itu mungkin pelajaran. Jika anda masih mencintai dia, tolong perlakukan dia dengan baik. Saya permisi" dokter tersebut berlalu.

Abra diam beberapa saat mencermati ucapan sang dokter.

"Sial, apa dia pikir aku yang menyiksa, Ciko ?" Sadar Abra.

Saat ini, Abra tengah berada di ruangan Ciko. Menatap pria manis yang masih terpasang beberapa alat dibagian tubuhnya. Abra menatap tangan yang yang mulai memerah kembali, tidak seperti yang ia lihat sebelumnya berwarna biru.

"Ciko, aku tidak bisa janji akan menjaga mu dengan baik. Tapi, aku akan mengusahakan nya. Aku bukan seorang gay sebelumnya, namun saat melihatmu pertama kali dan berhungan dengan mu, fikiran ku bener-bener terganggu karna mu. Bukan berarti, aku tak menyukai gangguan itu, aku bahkan dikira aneh oleh karyawan ku sendiri. Ayolah, aku baru ingin membuka lembaran baru dengan mu. Ku mohon, kau harus sadar" Abra menyentuh ujung jari Ciko. Terasa dingin.

"Aku akan pergi untuk membersihkan diri. Setelah menyelesaikan beberapa tugas, aku akan kembali" Abra berdiri dari duduknya. Menatap Ciko sejenak, sebelum ia benar-benar meninggalkan tempat itu.

.

.

.

"Kau ingin kemana ?" Tanya seorang wanita paru baya namun masih terlihat sangat cantik.

"Aku akan pergi sebentar"

"Kau baru saja kembali, Abra. Dan ya, aku mendengar laporan dari sekretaris mu, bahwa saat selesai jam istirahat, kau tidak kembali lagi ke kantor. Padahal, ada janji temu. Darimana saja kau ?" Ya, wanita cantik adalah ibu Abra. Cevira Zericho Vander.

[BXB🔞] PSYCOPATH BF S¹-S² END!!!Where stories live. Discover now