Back to you

327 39 4
                                    

"Delila, no. Lila. Pelan-pelan." Panggil Eli dengan napas sedikit terengah, kelelahan harus mengejar dua sosok aktif kesayangannya, juga takut jika Lila, gadis mungilnya itu akan menabrak orang di sekitar mereka. Beruntung yang satu sudah berhenti sehingga Eli hanya tinggal menyesuaikan langkah kakinya dengan yang lain. Meski sebelum keberangkatan mereka, Eli sudah mewanti-wanti kepada si kembar untuk bersikap baik atau Eli tidak akan membelikan mereka apapun, semua akan berubah ketika mereka sudah tiba di tempat tujuan mereka. Sang anak laki-laki akan berlari antusias ke arah toko buku sedangkan si anak perempuan akan ribut mengajak mereka ke gerai makanan.

"Yah, liat. Mirip kakak." Jari telunjuk mungil Delila begitu berhenti, mengarah ke satu sosok yang berjongkok berhadapan dengan saudara kembarnya, mengobrol entah apa, yang tentu saja tidak bisa mereka dengar. Eli menatap heran pada Zefa yang terlihat antusias bercerita kepada sosok yang membelakanginya. Zefa tersenyum lebar ke arah Eli, membuat pria yang berada menengokkan kepalanya ke belakang untuk mencari tahu siapa yang diajak tersenyum oleh Zefa.

"Oh. Hai Elishama." panggilan ragu meluncur perlahan dari bibir sosok yang begitu berdiri langsung disambut tatapan heran dari dua makhluk mungil, tidak menyangka bahwa orang yang baru saja bertemu dengan mereka itu kenal dengan sang ayah. Lila sudah akan bertanya mengenai siapa pria dewasa itu kepada sang ayah, tepat ketika Zefa membekap mulutnya, memintanya untuk diam terlebih dahulu.

"Hai... Bonaventura." Balas Eli sama pelannya, tidak menyangka akan bertemu dengan sosok ini, di waktu ini setelah semua usaha yang dilakukannya untuk menghilang.

*

Apa ya yang dulu menjadi alasan Eli tidak memberitahu Bona mengenai kehamilannya? Apa karena usia Bona yang jauh lebih muda darinya dan beberapa kali ujar bercanda Eli mengenai pernikahan ditanggapi dengan jawaban ketidaksiapan Bona? Entah karena Bona yang masih muda, masih menyelesaikan pendidikannya dan belum memiliki penghasilan yang dirasanya cukup untuk hidup berdua dengan Eli. Atau karena memang sebenarnya pria itu belum ingin? Padahal apa yang diharapkan dari melakukan hubungan seksual dengan kekasihnya itu? Tidak mungkin kulkas dua pintu ataupun televisi 43 inch kan? Jadi ketika pada akhirnya Eli hamil, Eli memutuskan untuk menyimpan semuanya sendiri. Memutuskan untuk menghadapi semuanya sendirian. Eli tidak sampai hati jika harus memaksa Bona mengubah pendiriannya. Selain itu, Eli tidak mau merasa tertolak. Ucapan ketidaksiapan Bona untuk menikah dan hidup bersamanya, sebelum ini hanya didengarnya sambil lalu dengan nada bercanda, yang tentu saja tidak akan sanggup didengarnya jika Bona menyuarakannya dengan serius.

Bukan sekali dua kali Eli berulah di hadapan Bona hanya supaya yang lebih muda memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka. Tapi sebanyak apapun usaha yang dilakukan Eli, sebanyak itu pula stok kesabaran yang dimiliki Bona, membuat Eli semakin sulit beranjak keluar, meninggalkan kekasihnya itu. Puncak semua pertengkaran mereka terjadi saat Eli, lagi-lagi menuduh Bona tidak lagi memiliki waktu untuknya dan justru lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadis lain. Alasan yang sebenarnya hanya mengada-ada tetapi menjadi pertengkaran hebat karena kondisi Bona yang lelah dengan semua tugas kuliah serta jam-jam yang dihabiskannya untuk melakukan bimbingan dengan dosennya. Bona tidak mengerti kenapa Eli berubah menjadi semakin penuntut dan meminta hal yang dirasanya di luar nalarnya. Alasan itulah yang pada akhirnya membuat Bona mengiyakan permintaan sang kekasih untuk berpisah. Satu keputusan yang langsung disesalinya seminggu kemudian karena setelah itu dirinya tidak bisa bertemu maupun menghubungi Eli. Bahkan ketika Bona mendatangi kantor Eli, dia tetap tidak bisa bertemu dengan kekasihnya itu dengan alasan pria itu sudah tidak bekerja di sana. Yang Bona herankan, sejak kapan kekasihnya tidak memberitahu keputusannya untuk resign? Atau lebih parahnya, apa yang ada di pikiran kekasihnya itu hingga membuat mereka berpisah dan pergi menjauh darinya?

*

Eli kira dia sudah cukup jauh berlari menghindari masa lalunya. Eli kira dia sudah menata hidup barunya dengan baik.

KoushikWhere stories live. Discover now