Jawaban Akhir Maira

778 21 2
                                    

Dokter menatap sinis dua sejoli yang memasuki ruangnya seraya berkata dalam hati
"anak muda jaman sekarang"

"Silahkan duduk" Dokter tetap menyapa keduanya.

"Atas nama Maira yah?" lanjutnya

"hmm" jawab Maira dengan menganggukkan kepala

"mau dicek dulu? silahkan berbaring di sana" ucap dokter menunjuk bedrest

Maira segera diperiksa dokter mulai dari memegang perutnya, si USG, sampai dokter menyuruh Maira memakai alat tes kehamilan.

" Hasilnya.. negatif" ucap sang dokter

Maira terlihat lega, dan dokter yang melihatnya dapat berkesimpulan bahwa pasangan ini melakukan hubungan seks sebelum menikah. Berbeda dengan Liam yang sedari tadi menemani Maira hanya bisa tertunduk 'tak ada kesempatan lagi'

"baik dok terima kasih" Maira sangat lega mendengar dirinya tak hamil anak Liam, dengan begitu ia akan bebas dari Liam dan bisa pergi dengan mommy-nya ke Amerika.

"iya sama-sama, lain kali kalo mau punya anak lebih sering lagi buatnya" ucap dokter yang berniat menyindir anak muda didepannya.

Mendengar ucapan dokter Liam kembali teringat kejadian malam itu meski hanya sebagian

"aku antar pulang?" tanya Liam saat mereka berjalan menuju parkiran

"ga usah, aku mau naik taksi" jawab Maira

"jangan, sama aku aja. Mungkin ini terakhir kalinya kita jalan bareng" suara Liam terdengan lirih.

"oke, kalo lo maksa. nanti nangis lagi"  jawab Maira ketus

Mereka beriringan jalan hingga sampailah di tempat mobil Liam parkir. Liam membukakan pintu untuk pujaan hatinya.. yaps pujaan hati Liam sudah menyukai Maira dari awal masuk karena melihat Maira yang hanya cuek dan tidak ikut membullynya, Liam menyimpulkan bahwa Maira orang baik hati meski terlihat garang diluar.

Liam melajukan mobilnya, namun bukan menuju rumah Maira melainkan mampir ke taman dekat rumah sakit.

"ngapain berhenti disini? ayo jalan lagi, lo lupa rumah gue?" tanya Maira

"aku mau ajak kamu ke taman dulu may" jawab Liam

Tak lama datang anak kecil kearah mobil yang dinaiki Liam

"bunga nya kak, 10 ribu aja" Ternyata anak perempuan itu penjual bunga mawar merah yang ia pegang

"beli semuanya de" jawab Liam lalu memberikan uang berwarna merah 2

"kembaliannya ka" Anak itu berniat mengembalikan uang lebihnya sebesar enam puluh ribu

"ga usah ambil aja" Liam menolak kembalian uangnya.

"makasih kakak ganteng dan kakak cantik" ucap anak itu lalu pergi meninggalkan mobil Liam. Tak heran anak itu memanggil kakak ganteng karena Liam memang terlihat tampan dengan setelan kemeja berwarna navy dan celana levis yang serasi dipakainya dan tak lupa ia melepas kaca mata nya dan merubah gaya rambutnya.

"May.. aku mohon terima aku jadi pasangan mu, kalo kamu ga mau nikah, aku mau kok pacaran dulu" Liam

"No.. Sorry" jawab Maira memalingkan wajah tak kuasa melihat tatapan Liam

"please.. aku gak akan bisa lepasin kamu, setelah apa yang terjadi" Liam

"tapi gue gak mau Liam, gue udah ikhlasin kok" Maira

"Tapi may.. ini demi masa depan kamu, gak akan ada yang mau sama kamu saat kondisi kamu sudah begini" Liam

"dengerin gue, setelah lulus gue akan pergi ke Amerika ikun nyokap gue. So, lo harus lupain gue" Maira

"ga.. kamu ga boleh ninggalin aku, aku akan ikut kemana pun kamu pergi" Liam

"gila" jawab Maira

"ini untuk kamu" Tiba-tiba Liam memberikan bunga yang sedari tadi mendengarkan perdebatan mereka

"gue ga butuh bunga" Maira

"please terima.. I Love you more" Liam

"ga ada love love an" Maira

Liam memegang tangan Maira dan memberikan bunganya langsung ke genggaman Maira.

"makasih" jawaban terpaksa dari Maira

"aku akan selalu menunggu jawabanmu, sampai kapanpun" Liam

"maaf.. kalo gue gak bisa balas perasaan lo tapi terima kasih lo mau bertanggungjawab dengan apa yang lo lakuin meski gue gak menerima." Maira tertunduk setelah menyelesaikan ucapannya

Liam yang mendengar pun tak dapat jawab, ia hanya bisa diam tak tau berucap apa.

hiks..hikss..hiks..
rupanya Maira menangis sambil tertunduk

Dengan sigap Liam mendekapnya

"maaf.. Liam gue cuman gak mau, nanti setelah gue menerima lo, gue gak bisa cinta sama lo, gue gak bisa menerima kehadiran lo setiap saat..maaf" Maira

" aku akan berusaha membuat kamu jatuh cinta may, kamu tenang aja, aku gak akan meminta banyak hal dari kamu, aku hanya butuh kamu"

"oke aku akan menerima kamu, sebagai pacar. aku gak mau nikah muda"  itulah jawaban akhir Maira. Liam yang mendengarpun terlihat nahagia dengan jawaban Maira.


.
.
.
next gimana yahh
sorry jarang update
karena kesibukan setiap hari
bantu semangatin author aja yahh...

Cinta kalian semua para readers ♥️

DIPERKOSA PRIA CULUNWhere stories live. Discover now