gila

928 89 4
                                    





Masih segar diingatan Jihoon bagaimana susahnya ia bahkan semua member untuk mengontrol tingkah laku Yoshi yang sukses membuat penasaran beberapa idol.

Mulai dari cb mereka, bahkan saat selesai promosi banyak sekali orang-orang yang gencar mendekati sang pujaan. Selipan beberapa nomor atau staff acara musik selalu menghiasi setiap kali mereka disana.

"Ku dengar kau masih menerima surat dan nomor idol-idol Yoshi?"

Telinga Jihoon sangat sensitif, apalagi mendengar nama orang yang disukai disebut dan secara otomatis bak disetel demikian. Matanya melirik Hyunsuk yang tadi berbicara dengan Yoshi yang memberikan gestur untuk memelankan suara keduanya.

Mereka hanya bertiga, di studio paling tua untuk menyelesaikan beberapa lagu yang akan dibawakan dikonser mendatang. Sekali lagi diliriknya kedua pihak bawah yang masih cenggengesan, melupakan fakta bahwa ada satu orang dominat disini

"Siapa lagi selain Lino Sunbae dan Hyunjin Sunbae? Aku pikir terakhir hanya mereka.."

"Astaga Hyung!! Pelankan suaramu!!" Yoshi menutup mulut Hyunsuk, melototkan mata karena kesal terhadap hyungnya.

Karena tak terima digigitnya telapak tangan itu dan mengakibatkan tabokan di bahunya. "YAK! kau menabokku Yoshi?!" Memandang tak terima sang adik yang sekarang sudah duduk menjauh.

"Lagian tanganku digigit"

"Ya salah kamu!!"

"Hyung pelankan suaramu!!"

"Kenapa emangnya sih??"

"Hustttttt"

Apakah Hyunsuk melupakan satu orang disana? Ingin sekali Yoshi menjahit bibir tebal hyungnya yang tidak peka akan sekitar. Mata Yoshi bergerak sedikit kearah Jihoon dan Hyunsuk langsung paham kenapa sang adik sangat heboh sedari tadi.

"Kenapa kalian berhenti berbicara? Lanjutkan obrolan kalian"

Menyilangkan kaki dengan tangan yang mencengkram minuman kaleng kuat. Sorot mata itu seperti retakan yang siap hancur jika diterjal dengan keras.

Terkekeh pelan saat keduanya malah sibuk dengan laptop dan buku musik mereka. "Apa salahnya jika aku tau? Kalian aneh sekali" lanjut Jihoon

"Emang kamu beneran mau tau?"

Gak lah! Gila apa!, batin Jihoon mengumpat keras.

Jihoon tak menjawab, matanya beradu dengan milik Yoshi, ingin sekali rasanya Jihoon mentransfer rasa cemburunya, rasa sakitnya dan rasa yang selalu datang jika ia tau-bukan hanya ia yang ingin memiliki Yoshinya

"Gak, bukan urusanku". Nyatanya kalimat ini yang terlontar. Matanya mendapati Yoshi mengendus sebal, bibir itu mengerucut dan sukses membuat tingkat kelucuan lebih pekat





30 menit berlalu, Yoshi langsung berdiri dan membereskan semua perlengkapannya membuat hyunsuk dan Jihoon memusatkan padanya. Ditekannya ponsel saat ada panggilan masuk, Yoshi cepat-cepat menolak dan lanjut dengan kegiatannya

Bunyi dering itu kian terjadi lagi, "kenapa tak kau angkat? Angkat Yoshiyaa". Hyunsuk sedikit kesal karena sang adik malah mendiamkan ponsel yang terus berbunyi itu.

"Gak perlu, ini aku sudah siap"

"Kau mau kemana?"

Setelahb mengirimkan pesan dan langsung mendongakkan kepala melihat orang yang tadi bertanya. "Aku ingin pergi sebentar" - Kembali lagi ponsel Yoshi berdering

"Iya iya, aku akan kesana. Kau cukup duduk ditempat yang kau pesan, ini aku akan jalan"

Dahi Jihoon mengerut. Rasa penasarannya kian membludak, siapa orang diseberang telpon itu

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 10, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Harem Yoshi ft idol kpopWhere stories live. Discover now