.
.
.
.
.
Bayu natap sendu ke arah Jana, cowok tinggi itu kelihatan sedih waktu lihat foto-foto Arya di kosan. Sebenernya Bayu juga sedih, apa lagi kalau inget Arya sama Algis itu orang yang nyambut dia pertama kali di kosan.Bayu juga gak nyangka kalau akhirnya bakal jadi kayak gini, kalau dia tau pasti udah dia larang dua kakak tertua mereka itu buat pergi. Bahkan jadwal wisuda buat Algis sama Arya aja masih bulan depan.
"Kak kita kangen." Bayu bergumam lirih.
"Bay, sana istirahat. Udah jam segini loh." Bayu menoleh ke Dane yang baru aja keluar dari kamar Jana.
"Habis ini kak, masih mau nugas dulu." Dane menghela nafas.
"Jangan begadang lagi, lo udah gak tidur kemarin." Bayu hanya mengangguk.
"Iya kak, habis ini tidur." Dane mengangguk dan beranjak turun ke lantai satu.
Biasanya di lantai dua selalu ada suara Arya ngaji, tapi sekarang gak ada. Lantai dua kosan jadi sepi. Bayu bahkan sering berandai kalau kakak kesayangannya itu balik ke kosan.
.
.
.
.
.
Bayu langsung memekik senang saat dia keterima di kampus impiannya di jakarta, bahkan cowok itu udah lari buat nyari bunda nya yang lagi ada di dapur.Drap
Drap
Drap
"Bun, bunda..!"
"Bunda sayang!"
"Bunda!!"
Grep
Bayu langsung memeluk sang bunda yang hanya bisa menggeleng melihat tingkah Bayu.
"Kenapa sih Bay? Kayaknya anak bunda ini seneng banget." Bayu tersenyum saat sang bunda mengelus kepalanya.
"Bayu emang seneng banget bun." Wanita cantik itu menatap lekat wajah putra bungsu nya.
"Seneng kenapa nih anak bunda?" Bayu tersenyum lebar.
"Bayu keterima di kampus yang Bayu pengen bun!" Wajah bahagia membuat sang bunda ikut tersenyum.
"Wah selamat ya sayang, nanti kasih tau ayah ya, biar di bantu cari kosan yang deket sama kampus." Bayu mengangguk.
"Eh tapi bun, boleh Bayu yang cari sendiri kosan nya?" Ucapan Bayu membuat bunda nya berpikir sejenak sebelum mengangguk.
"Boleh, coba cari dulu. Nanti tunjukin ke ayah sama bunda." Bayu kembali mengangguk dan beranjak meninggalkan bunda nya.
"Bun, aa' belum pulang?" Sang bunda menggeleng sebagai jawaban.
"Belum, mungkin habis ini, tungguin aja."
.
.
.
.
.
Bayu gak tau apa yang langsung ngebuat dia srek sama kosan utopia begitu ada yang kasih tau dia soal kosan itu. Deket dari kampus ya gak begitu deket, soalnya masih satu jam perjalanan kalau jalan kaki, tapi Bayu udah ngotot mau kos di sana.Padahal kata ayah sama bunda nya, di suruh cari yang lebih deket lagi. Tapi namanya Bayu ya tetep aja ngotot mau nya di kosan utopia, karena Bayu liat kosan itu punya halaman yang luas banget, pasti enak kalau gak perlu mikirin tempat parkir motor.
Setelah ngotot selama seharian, akhirnya Bayu diijinin buat ngekos disana, dengan syarat kalau dia bakal di anter sama ayah, bunda sekaligus kakak nya. Soalnya kakak nya yang bakal bawain motor Bayu kesana, terus nanti pulang nya naik mobil sama ayah bunda nya.
Bayu gak tau kalau kosan utopia jauh lebih nyaman di banding ekspetasi nya, halaman nya luas, gak terlalu banyak tanaman, paling cuma pohon-pohon buah kayak mangga sama jambu. Belum lagi kondisi dalam kosan yang nyaman banget, ruang tamu yang terpisah sama ruang tv, tapi masih di lingkungan yang sama, dan yang bikin Bayu seneng adalah, gak terlalu banyak kamar.
Cuma ada delapan kamar yang di kosin, sedangkan satu kamar buat kamar tamu, satu lagi kamar yang punya kosan. Bayu juga di sambut dua cowok yang katanya punya tanggung jawab jaga di kosan, Algis sama Arya.
"Kebetulan tinggal satu kamar yang kosong di lantai dua, gimana pak buk?" Algis tersenyum ramah setelah menjelaskan semuanya, sedangkan Arya hanya berdiri di belakang nya.
"Bay, gak papa di lantai dua?" Bayu mengangguk saat sang ayah bertanya.
"Gak papa yah, yang penting di kosan ini." Sang ayah mengangguk dan menyelesaikan pembayaran nya dengan Algis.
"Kalau gitu mari saya antar ke atas." Suara lembut Arya yang baru saja terdengar membuat Bayu dan ayah bunda nya tertegun.
"Iya kak." Arya mengulas senyum tipis saat Bayu menanggapi ucapannya.
Arya mengantar Bayu dan kedua orang tua nya melihat kamar yang akan di tempati Bayu di lantai dua.
"Ini kamar nya, kamar saya di ujung. Kalau butuh apa-apa bisa panggil saya atau Algis di bawah." Arya baru saja akan undur diri saat bunda nya Bayu menahan tangannya.
"Kamu sama nak Algis yang tertua di kosan ini?" Arya mengangguk.
"Iya tante, saya dan Algis lahir di tahun yang sama." Bunda nya Bayu tersenyum manis.
"Manggilnya bunda aja, sama kayak Bayu. Nanti bunda sama ayah titip Bayu selama dia kos disini ya nak." Arya kembali mengangguk.
"Iya bunda."
"Nama kamu siapa?" Arya menatap ke arah ayah Bayu yang baru saja bertanya.
"Arya."
.
.
.
.
.
"Kak Arya, aku mau tidur sama kakak boleh?" Arya yang baru saja selesai sholat malam langsung mengangguk."Gak bisa tidur lagi?" Bayu mengangguk kecil.
"Iya kak, maaf ya kalau aku ngerepotin." Bayu melihat Arya tersenyum dan menghampirinya.
"Gak perlu minta maaf, kamu bebas mau tidur di sini kapan pun kamu mau. Aku gak pernah ngunci pintu kok." Bayu tersenyum, dia seperti mendapat sosok kakak baru saat bersama dengan Arya dan Algis.
Semua penghuni kosan juga baik padanya, tidak ada seorang pun yang jahat padanya. Terutama Arya yang sepertinya sangat menjaga anak-anak kosan utopia, meskipun kadang kala Algis dan Jana terlihat sangat protective pada Arya.
"Udah tidur Bay, besok kamu kelas pagi." Bayu mengangguk dan memejamkan matanya.
"Kak Ar, besok kakak juga kelas pagi kan?" Bayu kembali membuka matanya saat ingat dengan jadwal kakak kesayangan penghuni kosan itu.
"Iya, jam delapan, kenapa?" Bayu menggeleng.
"Mau bareng aku gak kak?" Bayu menatap lekat ke arah Arya.
"Boleh, makanya kamu tidur biar gak kesiangan besok."
.
.
.
.
.
Bayu kembali menghela nafas saat ingatan nya tentang Arya dan Algis kembali berputar, dua kakak kesayangannya itu entah bagaimana kabar nya sekarang.Bayu terkadang menyesali kepergian kedua nya dari kosan beberapa waktu lalu, jika akhirnya hanya akan membawa kesedihan di kosan.
"Aku kangen kak, kita semua kangen. Kenapa harus gini?" Bayu bergumam pelan. Kedua netra nya meneteskan air mata, dia tidak bisa menangis di depan yang lain, terutama di depan Raja.
"Kalian janji cuma sebentar loh kak, habis itu mau balik lagi kesini. Bulan depan kalian wisuda, kenapa kalian malah gak balik-balik." Bayu menutup kedua matanya dengan lengan.
"Pulang kak, kita semua gak bisa gini terus."
.
.
.
.
.
Tbc
.
.
.
.
.

YOU ARE READING
Thank you
FanfictionArya itu penuh rahasia, tapi Algis dan yang lain bisa nerima kalau itu tentang Arya. Arya itu kesayangan semuanya. Arya gak peduli kalau dia sakit yang penting yang lain baik-baik aja. Algis selalu bersyukur sama kehadiran Arya, selain karena Arya b...