XANDER || BADBOY [BXB] END

01. Jadi pacar dadakan

Bruk

Gelak tawa terdengar lantang setelah tubuh cowok lugu itu terjatuh secara mengenaskan di lantai. Kedua telapak tangannya menopang tubuh, ia lantas menoleh kearah seseorang yang baru saja mendorongnya.

Pandangan lugunya mengarah pada cowok dengan pakaian seragam OSIS lengkap. Sementara cowok yang bername tag 'Nicholas Pradana' itu hanya menatapnya dengan tatapan jijik.

"Murahan."

Sebuah kata keluar begitu saja dari mulut Nichol.

Cowok itu mengigit bibir bawahnya, sebisa mungkin agar suara tangisnya tidak terdengar.

Kenapa?

Kenapa ini terjadi padanya?

Padahal dia sudah bersikap sebaik mungkin, tapi Nichol malah mencampakkannya.

"Denger ya, gue bukan homo ataupun gay. Gue deket sama lo karena nyokap gue suruh gue buat jagain lo! Tapi kayaknya gue bikin kesalahan dengan terlalu manjain lo."ucap Nichol.

"Apa salah gue, kak?"tanya cowok lugu itu lirih.

"Apa salah lo?"Nichol berjalan maju dan berjongkok di depan cowok itu.

"Lo mau tau, apa salah lo?"Nichol menyeringai.

"Salah lo karena udah jatuh cinta sama gue."lanjutnya.

Cowok lugu itu tidak bisa menahan air matanya untuk mengalir lagi. Hal itu membuat Nichol menyunggingkan senyum, dia membelai rambut cokelat yang berantakan itu.

"Mulai sekarang jangan nampakin muka lo didepan gue lagi, Lele..."

                          ------------

Seorang cowok melangkahkan kakinya dengan lesu. Dan Tangan mungilnya memegang sebuah bungkusan berisi kotak makanan yang sudah rusak.

Makanan yang seharusnya di makan itu malah di lempar dan di biarkan berserakan begitu saja.

Lele sungguh tak tahu apa kesalahan dirinya. Kenapa semua orang begitu membencinya? Apa ia telah membuat kesalahan yang sangat fatal?

Setelah kelahirannya ke dunia, ia langsung dicap dituding sebagai anak pembawa sial karena lahir dengan merenggut nyawa sang ibu.

Bahkan sang Ayah sering menyiksa dirinya karena menganggapnya kutukan.

'Anak pembawa sial! Lo mau gue pukul lagi hah?!'

Lele menghentikan langkahnya ketika sampai di depan rumah yang sudah usang. Itu rumahnya, tempat kecil dan sempit yang ia anggap sebagai tempat berteduh.

Lele membuka pintu yang sudah reot itu, matanya menelisik ke sana kemari. Ia berharap tidak ada sesuatu yang akan datang dan menghantamnya.

"Heh! Anak pembawa sial!"

Lele terkejut bukan main saat seorang pria dewasa muncul dari balik pintu. Tubuh pria itu berbau alkohol yang menyengat dengan bau asap rokok yang jadi penghias.

"A... Ayah mabuk lagi?"tanya Lele seluruh tubuhnya bergetar.

"Bukan urusan lo! Mana duitnya?!"

Ayahnya menadahkan tangan ke arah Lele meminta uang. Ayahnya yang dia kenal sebagai Jojo itu adalah seorang pengangguran. Ibunya adalah orang yang hamil diluar nikah oleh pria itu, orang yang ia sebut sebagai Ayah.

Karena belum siap untuk memikul beban seorang Ayah, Jojo kerap menyiksanya istrinya ketika masih mengandung anak mereka, berharap anak didalam sana meninggal.