The Boy In The Moon

[17] the girl who is on a full moon night|ps. mature

Setelah berpesan demikian, Ayden bergeser pengendalian. Ia menyerahkan otoritas tubuh dan pikirannya kepada Eden.

Serigala Eden menatap buas warrior di depannya. Warrior itu berlari, mendorong Eden lalu berupaya menerkam lehernya. Eden berusaha menerkam balik sembari melolong marah.

Warrior itu menghindari gigitan Eden. Sejenak ia berlari lalu semakin berlari kala Eden mengejarnya. Mereka berputar di lapangan hingga Eden menerkam kaki warrior tersebut dan keduanya terperosok jatuh bersama. Dalam posisi menghimpit, Eden mengoyak tubuh serigala itu membabi buta.

Ritual berlangsung sunyi. Hanya ada suara Eden yang mengoyak nyaring dengan perlawanan sengit di bawah tubuhnya.

Warrior itu mengusak dan berusaha mencari jalan keluar dari Eden. Ia mengais-ngais tanah dan meraung minta di lepaskan. Namun Eden tidak memberi ampun untuk menggigit sekujur tubuhnya dan berhenti saat serigala itu melemah di bawah kungkungannya.

Tepat saat Eden menggigit telinga dan meninggalkan sobekan berdarah, beta milik Raja Bernard melolongkan suara. Menyudahi pertarungan duel dengan kemenangan untuk Ayden. Para alpha pack yang menjadi penonton memberi tepukan tangan.

Eden melepas serigala yang ia terkam. Menjauh dan mengambil posisi waspada pada serangan berikutnya yang tentu jauh lebih menyulitkan.

Serangan satu pack warrior.

Matanya yang berwarna odd eye meliar memandang seluruh kawanan serigala. Mereka sama-sama memberi ancaman. Tidak peduli meski Eden adalah alpha pack sekalipun, bertarung tetaplah bertarung. Mereka melawan untuk harga diri pack-nya masing-masing.

Pertarungan Eden dengan kawanan pack dimulai. Pertama, ia menghadapi pack Marygold, lalu pack Arendelle, pack Woodsea, dan tiga pack tersisa yang memakan banyak waktu hingga purnama telah menghilang.

Permainan terakhir berlangsung seimbang. Mereka tidak bisa saling mengalahkan. Eden tidak dapat melukai mereka namun akhirnya berhasil menyingkirkan tiga serigala dengan mendorongnya ke kobaran api. Tindakan itu lekas disambut lolongan histeris para serigala yang melihat kawanannya terbakar hidup hidup.

Namun mereka masih bisa diselamatkan. Mereka berhasil melewati api dan segera menggulung tubuhnya agar tidak terbakar.

Tapi bagi Eden, ia merasa ada luka fatal yang mengenai tubuhnya. Ada satu luka cukup dalam yang berhasil ditinggalkan para warrior selama mereka bertanding.

Pinggang tempat lambang rajanya berada terasa perih. Rasanya tidak asing, sama seperti dulu, saat dimana simbol kepemimpinan alpha pack muncul di pinggangnya. Seperti tusukan pedang. Bedanya dulu tidak terlihat lukanya, kali ini terlihat lukanya yang menganga di antara bulu-bulunya yang rontok.

Eden ambruk. Gigitan di bagian lambang jauh lebih menyiksa karena merupakan titik sensitif. Eden berteriak dalam jiwa dan melolong keras di luar jiwa.

Mengetahui ada yang tidak beres, Aron langsung lari menuju lapangan. Ia memperhatikan dengus hidung serigala Eden yang lemah dan seringaian sakit dari gigi-gigi taringnya yang tajam.

Tanpa bicara, Aron memeriksa luka di bagian bawah serigala. Ia menemukan sebuah taring yang tertinggal disana. Benar-benar upaya mengerikan apabila seorang warrior yang melakukan hal ini. Bagaimana mereka melepas taring demi mengalahkan calon alpha king di malam ritualnya sungguh tidak wajar.

Aron mengirim mindlink kepada Raja Bernard. Wajah sang raja yang semula antusias karena ritual akan berakhir menjadi terkejut. Tatapannya memaku dan ia lekas memberi instruksi agar para warrior dari masing-masing pack lekas kembali dalam bentuk formasi.

Eden memaksa matanya terbuka tajam. Ia mengedarkan pandangan kepada tiap wajah dari serigala warrior, dan berupaya menebak seorang rogue di antara mereka. Namun pandangannya kacau. Bibirnya melenguh kesakitan dan ia butuh waktu beberapa detik untuk memaksa bangkit.