ke delapan

5.8K 214 0
                                    

Bau anyir darah begitu menyeruak ke seluruh ruangan bagaikan pewangi ruangan. David yang dikenal tidak banyak bicara dan dikenal sopan namun tegas tak disangka dia adalah seorang psikopat yang tengah membunuh mangsa-nya dengan keji.

Korban kali ini adalah seorang wanita, yang mencoba mencari perhatian kepadanya. Dia adalah salah satu karyawan diperusahaannya. Kedua tangan wanita itu terikat menggantung di atas, wajah yang tadinya cantik penuh dengan bedak yang tebal kini menampilkan wajah yang mengerikan. Bekas sayatan yang begitu banyak, wanita itu terkulai lemas hingga kakinya tidak bisa berdiri dengan tegak.

David menusuk perut wanita itu dengan pisau berkarat dan tumpul, suara jeritan yang indah bagi David namun menyedihkan bagi yang lihat dan mendengarkan. David mengiris perut wanita itu, sedikit susah untuk mengiris daging perut wanita itu karena pisau yang tumpul. Namun, pada akhirnya pisau itu berhasil mengiris perut dia hingga isinya keluar semua. Wanita itu mati.

"Bereskan dia", panggil David pada pengawal-nya.

Tubuh David penuh dengan darah hingga yang paling parah adalah bajunya, "aku tidak mungkin menemui gadis manisku dengan keadaan yang seperti ini", batin David, sambil melihat dirinya dikaca ruangan.

Selama 20 menit David selesai mandi, darah yang menempel dan bau amis dari tubuhnya telah hilang dan diganti dengan bau lemon yang harum. Suara dering ponsel David berbunyi, menampilkan nama Axel. David mengangkat telpon-nya.

"Ada apa?"

"Aku tidak akan pulang selama 1 minggu, Mungkin. Ada masalah diperusahaanku negara A dan aku harus menyelesaikannya, jaga gadis kecilku. Jika dia kenapa Napa awas saja kau!", Ancam Axel dari telpon.

"Tanpa kau suruh, gadisku akan aman bersamaku", ucap David.

"Baiklah, aku hanya ingin mengabarimu", Axel menutup telpon secara bersamaan.

David dan Axel memiliki perusahaan sendiri sendiri dengan hasil kerja keras mereka sendiri. David duduk kursi kekuasaannya dan tidak lupa melihat foto foto Fiola dari kecil dulu hingga sekarang, seulas senyum terbit dari bibir David yang dikenal dingin dan tidak peduli pada siapapun kecuali orang terdekatnya.

"Matthew, perlihatkan cctv dikamar gadisku", ucap David pada pengawal setianya.

Tanpa mengucapkan satu kata Matthew langsung melaksanakan perintah David dan menyodorkan tablet menampilkan video cctv yang menampilkan gambar gadisnya yang tengah berguling-guling ditempat tidur tak lama setelah itu Fiola sadar ternyata ada cctv dikamarnya dan langsung saja mengeluarkan jari tengahnya dan mengambil bantal dan memukul mukul seperti melepaskan emosinya pada bantal itu.

David terkekeh dengan kelakuan gadis-nya, lalu seorang wanita masuk dengan pakaian kurang bahan berjalan elok sambil berharap bahwa David aka tergoda olehnya. Korban tadi adalah wanita yang berusaha menggodanya dan kini ada lagi wanita jalang yang melakukan hal yang sama.

"Sepertinya aku harus mengeluarkan peraturan baru", gumam David.

Wanita itu meletakkan berkas berkas penting di atas meja David, "Pak, ini adalah berkas yang harus di tanda tangani", ucap wanita itu sambil menggoyangkan dadanya yang besar didepan David.

"Kau bisa pergi", ucap David, dingin.

Wanita itu masih tidak pergi,"Itu, apakah anda tidak bisa makan malam bersama saya, nanti?", Ucap wanita itu sambil menyelipkan anak rambutnya ketelinga.

David tersenyum smirk,"Bisa, tapi aku yang harus menentukan tempatnya", ucap David sambil menompangkan dagunya ke tangan.

Wanita itu tersenyum senang karena David menerima ajakannya. "Baiklah tuan, saya akan menunggu anda di tempat parkir", ucap wanita itu sambil memperlihatkan senyum paling manisnya. Lalu wanita itu pergi meninggalkan ruangan David.

"Tuan, apa yang anda lakukan?", Tanya Matthew yang sedari tadi berdiri tak jauh dari David.

"Kau pasti akan tahu, Matthew", ucap David, smirk.
.
.
.
Axel pulang ke mansion terlebih dahulu untuk mengemasi pakaiannya, dia tidak mungkin disana hanya 3 hari. Maka dari itu dia membawa pakaiannya dan tak lupa dia akan berpamitan dengan gadis miliknya.

Setelah selesai mengemasi pakaiannya, dia menyuruh pengawal-nya untuk meletakkan kedalam mobil. Setelah itu Axel pergi ke kamar Fiola untuk berpamitan, disana Fiola sedang tidur tengkurap seperti orang pingsan. Fiola belum tidur, dia mendengar suara pintu terbuka dan dia pikir itu adalah salah satu pelayan.

Tiba-tiba tengkuk leher Fiola dicium oleh Axel membuat Fiola kaget dan langsung bangun dari tidurnya menjadi posisi duduk. "Kenapa kau mencium leherku!?", Ucap Fiola geram dengan menatap Axel dengan tatapan benci.

Axel tersenyum melihat sikap waspada Fiola, "andai saja tidak ada hal penting yang kulakukan diluar negeri, sudah pasti akan aku terkam lagi kau, baby", batin Axel.

Axel duduk disamping ranjang Fiola, Fiola semakin menjauhkan tubuhnya dari Axel. Namun, kaki Fiola ditarik oleh Axel untuk semakin mendekat kepadanya. Axel memeluknya erat, Fiola berusaha untuk lepas dari Axel. "Heyy, lepaskan! Ini sesak", Axel melepaskan pelukannya dan langsung menyambar bibir Fiola dan melumatnya lembut.

Begitu lama lumatan itu terjadi, akhirnya Axel melepaskan ciumannya, "Aku akan pergi ke negara A, jaga dirimu baik baik, sayang", ucap Axel lembut.

"Ya, dan aku bakal pergi dari mansion ini", ucap Fiola mengebu ngebu.

"Itu tidak akan terjadi", lalu Axel pergi meninggalkan kamar Fiola.

Setelah Axel pergi meninggalkan kamar Fiola, dia hanya termenung dikamar. "Dasar setan! Tiba-tiba datang tiba-tiba pergi", gumam Fiola.
.
.
.
Siang berganti malam, seperti ajakan wanita itu tadi. David  dan wanita itu satu mobil dengannya, sedari tadi wanita itu berbicara omong kosong terus menerus. Tapi David memperlihatkan wajah palsunyapada wanita itu, menanggapi semua apa yang wanita itu bicarakan.

Lalu David tiba ditempat sebuah hotel miliknya, wanita itu terkesima dengan hotel milik David. "Apakah kita akan makan malam dihotel, tuan?", Tanya wanita itu.

"Ya, persiapkan dirimu", ucap David, smirk.

Wanita itu salah paham dengan maksud yang diucapkan oleh David, persiapkan dalam artian adalah mati. Cukup lama sekitar 2 jam David harus menyiksa wanita jalang itu dengan berbagai benda kesayangannya, dari mulai benda tajam, berkarat, dan tumpul. Sekarang dia tidak sabar untuk pulang dan makan malam bersama gadis miliknya, Fiola. Sebelum pulang dia mengganti pakaiannya dengan pakaian santai.

Setelah sampai di mansion, terlihat Fiola sedang makan malam sendirian di meja makan. David secara tiba-tiba memeluk Fiola dari belakang hingga membuatnya terkejut dan mencium pipi Fiola.

"Kau mengagetkan aku!!", Sentak Fiola.

"Maaf, sayang", ucap David.
.
.
.
David mengulum payudara Fiola membuat Fiola semakin terangsang dan tubuhnya makin kepanasan. "Sayang, dibawah sudah sangat basah", ucap David sambil menyentuh area kewanitaan Fiola.

"Ahh i-ni semua ka-rena kau ahh", ucap Fiola, kesadarannya semakin tak terkendali setiap David menyentuh area sensitifnya itu malah membuat Fiola semakin terangsang.

Share LoveWhere stories live. Discover now