Transmigrasi Grizhella

8.

Happy reading.

Kini grazhella tengah menjalankan motornya dengan kecepatan rata-rata

*tumben nggak  ngebut zhell* author

*Bacot thor, lanjut sja story nya* grazhella

*aelah sensi amat neng, pms ya* author

*Banyak bacot lu thor, dah lanjut saja ceritanya* grazhella

Skip gajelas
Back to story

Tidak lama perjalanan menuju rumahnya, kini grazhella sudah berada di depan gerbang mansion nya, ia menatap sendu gedung yang sangat megah itu

"Permisi, ada yang bisa saya bantu neng?" Tanya pak deni satpam yang menjaga mansionnya

"Eh pak, apakah benar ini rumah tante Alina?"tanya grizhella

"Iya betul neng, ada apa ya?" Tanya balik pak deni

"Saya ada keperluan dengan tante alina, bisakah saya bertemu dengannya pak" ucap grizhella meminta izin

"Oh boleh neng, silahkan masuk nanti di tunggu saja ya biar saya panggilkan nyonya" ucap pak deni yang di angguki oleh grizhella

Lalu grizhella masuk dan memarkirkan motornya di halaman mansionnya, ia masuk ke ruang tamu

Grizhella melihat sekitar ruang tamu, masih seperti dulu banyak foto keluarga yang sangat terlihat bahagia

Didalam figura yang besar terlihat foto ia yang tengah tertawa dan ada bunga di telinganya, tanpa disadari matanya mengeluarkan air

"Permisi, ada keperluan apa dengan saya?" Tanya Alina

Grizhella yang mendengar suara sang bunda pun langsung menghapus air matanya dan membalikkan badannya ke hadapan sang bunda yang ia rindukan telah lama

"Nak? Ada perlu apa yaa?" Tanya Alina kembali

"Bunda" ucap grizhella

"Kamu siapa? Kenapa kamu memanggil saya dengan sebutan bunda?" Lagi' Alina bertanya

"Hiks bundaa el kangen bunda" ucap grizhella sembari terisak

"Kamu? El anak saya?" Tanya Alina yang di angguki grizhella

"Hiks bundaa el kangen banget sama bunda hiks" lagi' grizhella mengatakan hal yang sebelumnya ia sudah katakan

"Ini beneran kamu sayang, ini beneran el anak bunda kan" ucap Alina memastikan apakah gadis yang di hadapannya ini adalah anak semata wayangnya

"Iya bun, aku grizhella Christie Djovanca Alexandra anak nya bunda Alina dan papa Rafael" ucap grizhella

"Yaallah nak, bunda kangen banget sama kamu" ucap Alina sembari menyium wajah putrinya

"El juga kangen banget sama bunda hiks" isak grizhella

"Tapi kenapa kamu bisa jadi seperti ini?" Tanya Alina

"Kalo aku bilang aku bertransmigrasi bunda bakalan percaya nggak?" Ucap grizhella

"Kok bisa?" Tanya Alina

"Ntahlah bun awalnya juga aku nggak percaya kalo aku transmigrasi ke tubuh orang lain, dan aku juga harus membereskan semua masalah yang punya tubuh ini" jelas grizhella

"Trus gadis yang kamu tempati ini kenapa, dia tidak bisa kembali lagi atau bagaimana?" Tanya Alina

"Dia udah nggak bisa kembali lagi bun, dia udah sepenuhnya meninggal sedangkan aku hanya tubuh aku saja yang mati tapi tidak dengan jiwa nya" jelas grizhella yang di angguki alina

"Jadi jasad kamu yang sekarang di rumah sakit sudah meninggal dan kamu tidak bisa kembali lagi" ucap Alina yang di angguki grizhella

"Huh, yasudah nanti biar bunda sama papa yang urus jasad kamu" ucap Alina

"Makasih bun, sayang bundaa banyak' sksksk" ucap grizhella sembari memeluk Alina

"Sama' sayang" balas Alina
"Sekarang kamu ngga bisa lagi satu rumah sama bunda dong" sedih Alina

"Ngga kok bun, nanti aku bakalan sering nginep buat nemenin bunda aku yang tercinta" ucap grizhella

"Idih lebay ya anak bunda satu ini" ucap Alina sembari terkekeh dengan sikap anak tunggalnya

Tak terasa waktu berlalu, matahari sudah terbenam dan hari sudah mulai larut

"Bun aku pamit dulu ya, nanti aku main kesini lagi kok" pamit grizhella

"Ga mau nginep sayang?" Tanya Alina

"Ngga bun, nanti aja aku nginep nya" ucap grizhella

"Yasudah kalo gitu, nanti kalo ada apa' kabarin bunda yaa sayang" ucap Alina

"Iyaa bunda cantik, aku pamit dulu ya bun" pamit grizhella sembari menyalimi tangan Alina, tidak lupa menciup pipinya

"Bye bundaa, assalamualaikum" ucap grizhella

"Waalaikumsalam, hati' jangan kebut'an" peringat Alina yang di angguki grizhella

Grizhella pun berjalan kearah garasi untuk mengambil motornya, ia pun melajukan motornya dan pergi meninggalkan perkarangan mansionnya yang besar itu

TBC.