Sejajar

222 15 5
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




"Gue ngga tau ternyata keluarga gue separah itu".
Shakila menghempaskan tubuhnya ke ranjang dengan pasrah hingga beberapa kali tubuhnya terpental pelan. Arin yang melihat itu hanya mampu menggelengkan kepalanya.
Perempuan pemilik apartemen itu ikut duduk di samping Shakila.

"Lo beneran mau nikah sama Bian?"
Shakila sudah menelungkupkan kepalanya menghadap ke arah Arin. Arin yang ditanya seperti itu hanya mengedikkan bahu acuh.

"One month and I already prepare anything. Masa mau gue batalin. Lagian dia cowok gue sejak gue masuk semester 2. My old boyfie".
Arin mengatakannya sambil mengecek beberapa notifikasi yang masuk melalui emailnya.

"Lagian kenapa jadi bahas gue sih. Ini gue mau menanyakan beberapa hal sama Lo".
Arin meletakkan ponselnya. Kini dia melipat kedua kakinya di atas kasur.

"Lo beneran dijodohin sama Jeff. Kok bisa?"
Beberapa waktu lalu saat Arin baru saja selesai mengadakan photoshoot, dia mendapat telpon bahwa Shakila sudah berada di basement apartemennya. Penjelasan singkat perempuan itu yang mengatakan dia kabur dari keluarganya karena dijodohkan.

"Kobi? Ya bisalah. Lo tau sendiri seberapa obsesinya kakak gue sama Jeff".
Shakila menelungkupkan kepalanya di bantal. Dia meredam teriakannya di sana.

"Yaudah terima aja".
Perkataan itu membuat Shakila langsung mengangkat kepalanya. Dia menatap tajam teman tidak pekanya ini.

"Tck males gue cerita sama Lo. Mending cerita sama Mitha aja tadi".
Ucap Shakila sedih.

"Lagian apa susahnya sih Sha. Lo sama Jeff dari dulu berdua mulu akur deh".

"Gue ngga mau. Gue ngga mau sampe persahabatan kita rusak karena hubungan ini".
Argumen Shakila. Arin hanya memutar bola mata malas.

"Halah basi. Alasan begitu masih Lo pake. Tuh liat Genta sama Geisha buktinya bisa bersatu. And kita ngga ada yang ribut".
Arin memberikan perumpamaan.

Shakila beranjak dari posisi tidurnya. Dia duduk sama seperti Arin menghadap cewek itu.

"Lo inget, mereka dulu pernah seribut apa waktu jaman udah lama pacaran. Kita-kita juga yang ribet".
Sha berusaha mengumpamakan agar temannya ini ingat.

"Ya tapi kan ujungnya mereka nikah. Ngga ada salahnya dong Lo juga coba".
Arin memang orang yang cukup realistis. Dia tidak akan membuat semua hal menjadi sulit jika ada yang mudah.

"Mereka saling cinta Rin. Beda sama gue dan Jeff. Gue udah anggep dia seperti saudara gue sendiri".
Ucap Shakila menggebu. Arin hanya terkekeh mendengarnya.

"I know Sha. Lagian sahabat gue ini pasti punya alasan kuat buat nolak itu. Naren misalnya".
Shakila langsung gelagapan mendengar itu.

"Kok jadi bawa-bawa Naren sih. Ini ngga ada hubungannya".

Falling Into You [END]Where stories live. Discover now