last dance

329 41 2
                                    

    
                          Jangan lupa injak
                     Tanda bintang sebagai
                                 dukungan 





Cringggg...

Cringggg...

" Selamat datang....."

Suara sambutan terdengar nyaring keluar dari bibir Jennie si pemilik toko namun terdengar sedikit ada penekanan di akhir kalimatnya. Giginya bergemeratak pelan lidahnya terasa kaku tak ada kalimat yang bisa keluar lagi dari mulut sesaat melihat siapa tamu yang baru memasuki Toko bunga miliknya.
Seorang wanita dengan kacamata hitam, bersurai hitam kecoklatan mengenakan kemeja putih berlapis coat hitam yang nampak sangat kontras dengan kulitnya yang  putih. Wanita tersebut tepat berdiri beberapa langkah tak jauh dari hadapan Jennie yang saat ini sedang berdiri di belakang meja kasir.

"Eomma,  Ayo masuk .." Suara keluar dari bibir mungil Jiu, gadis kecil yang berdiri tepat disamping Jisoo. Tangan mungilnya menarik - narik lengan Jisoo memberi isyarat agar Jisoo segera masuk
Karena sedari awal Jiu melihat Jisoo tak bergerak sedikitpun dari posisi sepertinya tubuh itu membeku.

Jiu kini melirik Jisoo, lalu menoleh bingung ke arah Jennie si pemilik toko bunga yang mereka datangi beberapa menit lalu tanpa sengaja.
Otaknya yang masih belum bisa mencerna gelagat, Bingung kenapa dua orang dewasa itu saling mematung tak melanjutkan pembicaraan layaknya penjual dan pembeli.

" H-halo ..

   ...

   ...

"Hai. .. "

Jennie bersikap ramah berusaha menyambut tamunya meski dirinya terkejut atas apa yang dilihatnya sekarang
Jisoo orang dimasa lalunya, orang yang ingin dilupakan kini berdiri dihadapannya bersama seorang gadis kecil yang berwajah tak asing baginya.

"Ah.. Ayo masuk ...kajja !! " Jisoo tersadar langsung meraih tubuh Jiu kemudian tersenyum dan menggendongnya melangkah dengan cepat melewati Jennie begitu saja tanpa menjawab sapaan dari pemilik Toko itu

Jisoo pun kaget tak menyangka Jika Jennie si pemilik Toko bunga. Sedari awal
Mengingat Dirinya memperoleh rekomendasi dari Tuan Yoo , Sepupu sekaligus pemilik toko bunga langganan yang sebelumnya sempat didatangi namun kurang beruntung sebab Toko itu tutup sedang dalam perbaikan.

" Ada yang bisa kubantu ? " Suara Jennie bertanya dari arah belakang yang sedang mengekori Jisoo. Dari sorot matanya gadis ini terlihat bersabar dan sedikit mengalah karena merasa diabaikan Jisoo yang sama sekali tak merespon dari awal.

" Ah mianhae aku tak memperhatikanmu, dia suka sekali lari kesana - kemari, Aku takut Tokomu jadi hancur makanya aku sibuk menggendongnya " Jisoo akhirnya sadar dan merasa bersalah kemudian berbalik arah menatap Jennie dengan tatapan hangat mencoba menjelaskan agar tak salah paham.

" Eomma, mawar merah itu cantik mommy pasti suka hihihi , Jiu mau itu !! " Jiu menunjuk ke arah kanan tepat di bawah Jendela diantara kumpulan bunga lili putih ada sebuket mawar merah tampak segar

" Gadis pintar, kau ingin Aku merangkainya untuk mu ... Ayo ikut bibi  " Jennie berusaha mengalihkan pandangannya dari Jisoo lalu mengulurkan tangan hendak mengambil alih tubuh Jiu dari gendongan Jisoo

" biarkan Jiu jalan Jen, dia sangat berat  "
Jisoo menolak  dengan halus sekilas tersenyum, lalu kembali fokus ke Jiu yang sudah melangkah meninggalkannya dan beralih meraih tangan Jennie berusaha menarik lengannya dengan antusias.

" Mawar ini bukan untukku tapi Mommy " Jiu mengoreksi ucapan Jennie yang sedang sibuk memilih beberapa tangkai mawar
Seketika raut muka Jennie berubah sedikit sendu, hatinya bergetar seperti ada rasa sakit ketika mendengar ucapan polos dari gadis kecil yang ada disebelahnya

 SHADOW || JENSOO ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang