10. Terbongkar👣

90 9 3
                                    

Gio tentu saja membicarakan pada semua anak Devils Angel tentang penyakit nya itu dan tentu saja Andri menyuruh Bumi datang ke taman belakang sekolah untuk meminta penjelasan kepadanya.

Pak ketua Andri
(online) 

Lo ketaman belakang sekolah sekarang

Ngapain? 


Kalau gue suruh lo kesini ya kesini aja jangan banyak tanya!

Y


(Read pesan) 

Sebelum dia pergi Bumi memikirkan sejenak apa yang akan dilakukan Andri padanya dan mengapa dia menyuruhnya pergi ketaman belakang sekolah. Apakah dia akan mempertanyakan tentang penyakit leukimianya itu sudah pasti dan jelas pelakunya adalah Gio hanya dia dan Ayyara yang mengetahui penyakitnya untuk saat ini sebenarnya dia belum siap untuk menceritakan tentang penyakitnya kepada anak-anak Devils Angel tetapi apalah daya nya nasi sudah menjadi bubur jikalau dia tidak mengusir paksa Gio dari ruang uks semuanya tidak akan berakhir seperti ini. 

"Apapun konsekuensinya gue harus terima" gumamnya dalam hati.

"Ini belum saatnya kalian tau tapi ya sudahlah sudahlah gue cuma gak mau repotin kalian aja makanya gue gak cerita" ucapnya penuh penyesalan.

"Apa yang bakal gue katakan di depan kalian nanti" lanjutnya kakinya tak mampu melangkah dia tidak siap bertemu dengan teman-temannya saat ini. Dia belum bisa melihat kekecewaan di wajah sahabatnya karena telah berbohong kepadanya.

Bumi ragu melangkahkan kakinya untuk menemui para anggota Devils Angel apa yang dia takutkan dan khawatirkan akhirnya hari ini terjadi.

Rahasia yang telah ditutup rapat-rapat oleh dirinya agar tidak ketahuan malah terbongkar secepat ini.

"Kenapa gue ceroboh banget, kenapa?" Bumi mengacak-acak rambut nya frustasi. "Lo bodoh bum, kenapa semuanya harus terbongkar secepat ini sih".

Mau tidak mau Bumi harus menemui teman-temannya yang sudah menunggu dirinya dengan kekecewaan yang memenuhi hatinya karena kebohongan Bumi.

Dia berjalan dengan perasaan takut yang mendominasi di hatinya. Takut jika teman-teman nya akan menjauhinya. Takut jika teman-temannya benci kepada dirinya. Namun itulah konsekuensi yang harus diterima oleh bumi karena telah membohongi teman-temannya itu.

Kepercayaan yang telah diberikan kepadanya kini telah dia hancurkan dengan kebohongan yang dibuat oleh dirinya bahkan kata maafpun mungkin tak bisa menebus kesalahannya.

"Gue siap nerima semuanya, gue yang berbohong sama mereka artinya apa yang bakal mereka katakan sama gue, gue bakal nerima dengan lapang dada karena disini memang gue yang salah. Apapun itu baik atau buruk tetep harus gue terima".

Bumi berjalan tanpa ragu yang awalnya dia takut namun kini dia terlihat lebih tenang.

Namun dia tidak bisa membohongi hatinya bahwa ada perasaan takut yang menyeruak di dalam hatinya. Takut akan kehilangan sahabatnya. Takut melihat kekecewaan di mata sahabatnya. Takut menjelaskan semuanya.

Mengapa tuhan selalu tidak berpihak kepadanya? Apa tidak bisa menunggu sebentar lagi untuk dirinya meminta waktu untuk menjelaskan semuanya. Dia benar-benar belum siap menceritakan segalanya.

Sebelum pergi ke taman belakang Bumi terlebih dahulu memasuki kamar mandi membasuh wajahnya yang terlihat banyak beban dan pikiran. Lusuh dan cape tergambar jelas di sana. 

"Ayo Bum lo bisa ngejelasin ke mereka" Bumi menyemangati dirinya sendiri.

"Inget apa kata nenek, Kamu harus meminta maaf dan mengakui kesalahan jika memang kamu terbukti bersalah. Jangan lari dari masalah kamu laki-laki seharusnya kamu menghadapinya bukan sembunyi".

Bumi menghibur diri sebelum akhirnya menemui anak-anak Devils Angel di taman belakang sekolah.

Membiarkan kebohongan tetap ada bukanlah hal yang dapat di benarkan. Membiarkan rasa sakit tetap menyelimuti juga bukan hal yang dapat di benarkan begitu saja.

"Ayo lo pasti bisa Bum, lo bisa ko lewati semuanya dan hadapin semuanya" Bumi mengatur nafasnya sebelum melangkah keluar dari pintu kamar mandi.

"Lo bisa jelasin semuanya ke mereka kenapa lo sembunyiin ini semua lo bisa Bum, jangan jadi pengecut!" Bumi mencoba meyakinkan dirinya sekali lagi dirinya pasti bisa menjelaskan semuanya kepada teman-temannya yang sudah sedari tadi menunggu penjelasan darinya di taman belakang sekolah.

"Angkat pandanganmu jelaskan pada dunia bahwa tidak sepenuhnya kebohongan itu salah, lo cuma gak mau mereka sedih aja jadi ayo lo pasti bisa" Bumi melangkah keluar dari kamar mandi menuju taman belakang. Kini dengan senyum pasrah di bibir merah muda nya. Senyum yang akan menerima apapun yang di katakan oleh teman-temannya kepadanya itu. Dia akan menerima semuanya tanpa terkecuali. Dia juga tidak akan membantah jika dia di cap sebagai pembohong karena memang itu kenyataannya. Tapi balik lagi Bumi punya alasan melakukan itu semua.

Tbc

𝓓𝓲𝓪 𝓔𝓻𝓵𝓪𝓷𝓰𝓰𝓪 - 𝓒𝓱𝓪 𝓮𝓾𝓷 𝔀𝓸𝓸 (On Going)Where stories live. Discover now