3. Seratus ayat malam hari

215 19 0
                                    

بسم الله الر حمن الرحيم
.
.
.

بسم الله الر حمن الرحيم

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

-Manusia lebih membutuhkan ilmu dari pada makan dan minum. Karena dalam sehari manusia hanya membutuhkan makan dan minum satu atau dua kali saja, sementara ia membutuhkan ilmu dalam setiap perhelaan napasnya-
Dawuh kiyai pondok ku
.
.
.
.

Byuuurrr.....

Satu siraman membuat Altamaira menjadi gelagapan, mata gadis itu menatap sosok perempuan yang menyiramnya. Bahkan saat ini semua mata menatap Altamaira. Gadis di depannya itu melempar gayung kepada Altamaira.

“Saya salah apa ya?” ucapnya seraya memegang gayung itu

Perempuan itu tersenyum remeh, gadis usia delapan belas itu duduk di depan Altamaira membuat mukenanya ikut basah,“kamu nanya salah kamu apa? Udah jelas-jelas lagi dzikir sambil nunggu subuh malah tidur!”

“Bella,! kamu kok jahat banget sih. Kamu itu bukan ke amanan, bukan juga mbak-mbak BP. Kenapa kamu lancang sih siram Altamaira pake air!” Ucap Nayya dengan nada yang sudah tidak bersahabat.

“Lha, itu kan emang udah menjadi kebiasaan di pesantren ini kalo ada anak yang tidur pas di mushola itu ya di hukum!”

“Lo lancang banget sih!” Sharna menggebu “Gue yang musuhan sama Altamaira aja gak berani sampe kaya gini. Nah lo baru kenal aja udah kelewatan!”

“Bukan urusan lo!” Bella berjalan mendekat ke arah Altamaira yang sudah berdiri, “Santri kaya lo itu gak pantes masuk progam tahfidz” ucapnya seraya menunjuk dahi Altamaira,

Altamaira menepis tangan Bella, masih dengan kehalusan ya besti, “Gue gak mau berurusan sama lo!”

Gadis itu berniat pergi, tetapi tangannya di cekal oleh Bella “Mau kemana lo, berani ya nipis tangan gue?”

Altamaira terkekeh singkat, “Orang kaya lo seharusnya itu di kasarin!”

“Gak kebalik?” Altamaira hendak menjawab tetapi suara bariton yang tegas membuat mereka diam semua diam.

“Ada apa ini?!” Alby dan Hamam yang baru datang pun terkejut saat melihat teras mushola menjadi basah.

“Kenapa kalian basah kaya gini?”

Altamaira akan menjawab tetapi suara Bella mendahuluinya, “Ini pak, Altamaira tidur pas dzikir sambil nunggu subuh, mungkin karena begadang kali pak”

Semua teman Altamaira menatap Bella yang menambahkan kata tanpa mengetahui fakta.

Altamaira menggeleng kuat, “Enggak, enggak pak, saya engga begadang” Gadis itu menatap Bella “Dia nyiram saya pak, padahal dia gak ada hak buat nyiram saya”

Altamaira Where stories live. Discover now