Y.A.M 1/14: Take That As An Opportunities.

616 65 7
                                    

Whittaker Tarrant POV

Setelah makan malam, kami langsung menuju ke kamar kak Tobi. Saat ini aju sedang mengobati luka-luka di wajahnya.

"Hmm! Apa sudah selesai?" Tanya kak Tobi dengan nada mengerang karna kesakitan.

"Sebentar lagi, tahanlah..." aku terus mengusapkan antibiotik pada luka-lukanya, sampai benar-benar yakin.

"Sudah!"

Kak Tobi terlihat lega, dia bahkan langsung menjatuhkan tubuhnya ke atas kasur. Aku beranjak dari kasur untuk meletakkan kotak obat di atas meja dekat pintu.

"Yasudah aku pulang dulu, kak" ucapku.

"Hah? Kenapa pulang? Bukannya kau sudah dapat izin?" Kak Tobi bangun lalu menghampiriku.

"Hey, aku tak bawa baju. Aku sudah mandi, jadi aku hanya pulang untuk menggantinya" jujurku. Bagaimana bisa aku tidur dengan kemeja seperti ini?

"Tak usah pulang. Kau bisa pakai baju-bajuku, atau tanpa-"

Aku memukul lengan kak Tobi secepatnya, "Mulutmu itu!"

"Hahaha, jadi bagaimana? Tetap mau pulang?"

"Yasudah, mana bajumu!"

Kak Tobi masuk ke dalam walk in closet sementara aku menunggu di atas kasur. Aku membuka pakaianku, seluruhnya, dan memasukkannya ke dalam keranjang pakaian kotor bersama beberapa baju milik kak Tobi juga.

"Coba ini" ucap kak Tobi sambil keluar dan menyodorkan pakaian tidur miliknya padaku.

Tapi, ketika matanya melihat seluruh tubuhku, dia langsung berpaling, "Itu berbahaya. Bagaimana kalau aku tak bisa menahannya?"

Ku ambil piyama milik kak Tobi dan menutupi tubuhku, "J-jangan lihat!"

"Tidak, aku tidak lihat. Kecuali dua titik merah jambu-"

"K-kau nakal sekali!!" Ku pukul lengannya beberapa kali, sampai akhirnya dia mau berbalik agar tak melihatku.

Dengan cepat aku memakai piyamanya yang berwarna biru muda ini. Tapi! Aku tak bisa memakai celananya karna sangat besar untukku!

"Apa kau punya celana lain? Celanamu kebesaran!!"

"Kalau itu kebesaran, yang lain juga sama, White" katanya.

"Hmm... masa aku harus begini?" Tanyaku sambil membalikkan tubuh kak Tobi agar dia melihatku.

Ini memang memalukan, hanya memakai atasan milik kak Tobi yang super besar untuk ukuranku, tanpa mengenakan apa-apa dibawahnya. Well, benda itu memang tertutup, tapi ini tetap aneh...

"Mau dibawa tidur, jadi itu tidak masalah" ucapnya.

"Yasudah" kataku dan langsung melompat ke atas kasur.

Kak Tobi mematikan lampu setelah ia mengunci pintu. Awalnya gelap, namun kak Tobi membuka tirai di pintu kaca untuk ke balkon. Dia krmbali ke kasur dsn ikut naik bersamaku.

"Senang sekali, aku tidur bersamamu" ungkapnya. Dia masuk ke dalam selimut seperti yang ku lakukan, dia juga mendekatkan dirinya denganku dan merangkul pinggangku.

You Are Mine (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang