Y.A.M 2/26: Relationship Test.

379 50 6
                                    

Ignatius POV

Apa yang aku lakukan, memisahkan mereka untuk sementara waktu adalah salah?

Malam itu saat White dan Tobias pulang paksa dari jalan-jalan luar negeri mereka, bisa ku lihat adikku sangat bahagia. Dia bercerita ketika sampai di rumah, dia bercerita kepadaku apa yang ia lihat dan ia lakukan di sana bersama Tobias.

Dia begitu bahagia.

Tapi, aku kembali teringat dengan pengaduan Kanagi temanku itu, tentang hubungan mereka yang hanya sebatas ancaman-ancaman bodoh dari Tobias.

Aku kecewa, sangat kecewa terhadap pria itu. Aku sudah mempercayainya, namun ternyata beginilah yang terjadi. Di belakangku dia menghancurkan hidup White.

Aneh.

Malam itu White tak terlihat tertekan, seperti hari-hari dimana ia hendak bertemu atau pulang dari jalan-jalan malam bersama Tobias. Jika waktu itu dia melakukannya karena ancaman Tobias, lalu apa yang terjadi sekarang?

Aku tak bisa membedakan antara yang benar dan tidak. Di satu sisi, ucapan Kangai membuatku ingin menghantam kepala Tobias dan menyeretnya saat konvoi di jalanan. Namun di sisi lain, melihat White bahagia seperti itu membuat aku ragu untuk tidak percaya pada Tobias.

White membantah malam itu, katanya ancaman-ancaman itu memang pernah terjadi namun untuk waktu yang lama.

Tetap saja, tindakannya tak bisa kumaagkan begitu saja. Sebab, mereka semua telah bermain-main di belakangku selama ini.

Aku memutuskan untuk memisahkan mereka selamamya, tidak ada kata bersama. Tapi, Astley datang seperti dewi dan memelukku. Hal itu membuat amarahku meredam, dan bisikan-bisikannya membuatku berpikir dua kali.

Hasilnya adalah aku memberi mereka hukuman yang ringan, mereka aku pisah selama sebulan, dan karena Tobias bersalah sejak awal, dia ku tugaskan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Kota Barat. Jika Tobias tak bisa melakukannya, maka aku akan menjodohkan White dengan Kanagi.

Aku mengatakan itu agar Tobias bersungguh-sungguh. Lagipula, ini semua demi kebaikan White dan dirinya sendiri.

"Hah... Remaja zaman sekarang..." gumamku dan melanjutkan kerjaku.

Hari ini aku tak ke kantor, sengaja sebab aku begitu lelah. Jadi, aku hanya bekerja dari rumah di ruang pribadiku.

Tok tok tok.

"Siapa?" Tanyaku tak melirik pintu di depan sana.

"Coba tebak!"

Mendengar suara itu aku tersenyum, "Masuk!"

Aku menghentikan kegiatanku sebentar demi melihat Astley yang masuk dan melenggang ke arahku dengan nampan di tangannya, dia membawakan secangkir kopi dan sepiring cookies coklat buatannya untukku. Dulu aku tak mau menyentuh kopi karena efek dari kafeinnya yang kuat, tapi sekarang jika tak ada kopi rasanya aku ingin tidur setiap saat bersama Astley.

"Kemari lah, aku ingin istirahat sebentar" aku langsung menarik tubuhnya hingga ia terduduk di pangkuanku.

"Kau terus bekerja, sayang" ucap Astley, dia mengambil satu cookie dan mencelupkannya di kopiku, lalu dia menyuapiku.

You Are Mine (BXB)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang