SF-Chap 2 Thorn?

193 15 9
                                    

Happy reading.......


"Emangnya kenapa kalau gue deket sama cewek yang Lo suka"

"Thorn, kapan Lo ada di sini?" Ucap Arec terkejut, padahal belum lama tadi ia melihat Thorn masuk ke lorong yang menuju ke kelasnya,
Thorn mengabaikan ucapan Arec lalu ia menatap Yohanes.

"Emangnya kenapa kalau Gue deket sama cewek yang Lo suka?"
Thorn mengulangi ucapannya tadi, kali ini dengan nada berat. Yohanes tidak mau kalah dan membalas ucapan Thorn.

"Karena Gue gak suka Lo deket-deket sama Yaya, apalagi dengan sifat kekanak-kanakan Lo itu. Bikin jijik b***sa* "

(Semoga kalian bisa membaca tulisanku 😓)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Semoga kalian bisa membaca tulisanku 😓)

Ello yang mendengar suara Yohanes yang mengucapkan kata-kata frontal itu langsung berlari menuju lorong sebelah kiri yang ada di depannya. Ia melihat Thorn, Yohanes, Arec, dan Thomas. Arec yang sebenarnya ingin menahan Thorn ketika sudah mengepalkan tangannya malah dikira mau memukul Thorn, alhasil Arec menjadi sasaran bogem mentah Ello.

"Siapa yang Lo bilang kekanak-kanakan hah?"

"Apasih a***r, lu kalau mau ngajak gelut jangan nyerang dari belakang a***r" Ucap Arec.
"Lo, yang seharusnya nyadar. Pengecut lo beraninya nyerang yang lemah"

"Gue buka orang yang lemah"

Ello mematung mendengar suara itu, suara yang biasanya terdengar ceria malah terdengar berat dan penuh kemarahan sekarang. Ello menatap ke arah Thorn yang juga menatapnya dengan kesal.

Rasya dan double F langsung menghampiri Ello yang berlari tergesa-gesa tadi. Mereka bertiga bingung dengan apa yang terjadi tapi bisa dipastikan itu bukanlah sesuatu yang baik.
"Kalian ngapain?"

"Gue bukan orang yang lemah, asal Lo tau" Thorn langsung meninggalkan tempat itu. Rasya dan double F ikut mematung bersama Ello.

"Tcih" Ello juga ikut meninggalkan namun ia menuju ke arah yang sebaliknya dari arah kelas mereka.
Rasya hanya bisa memandangi punggung Ello yang menjauh dengan pandangan jijik namun kasihan.

"Kalian bertiga habis ngapain hah?"
Tanya Faiz

Bertepatan dengan itu teman-teman yang lain keluar dari ruangan.
"Rasy, kenapa tuh si Ello?"
Tanya Fang yang menghampiri Rasya.

"Biasalah"









°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Oh, Thorn kamu kenapa sendirian?"

Tanya gadis berhijab pink dengan pin bunga. Ia Yaya teman sedari kecil Thorn sekaligus bagian dari kehidupannya.

"Teman-teman yang lain mau ke kantin dulu tadi"

"Haiyya mereka lupa kah? Sebentar lagi kan pak Jaya bakal tiba"
Ucap gadis China teman baik Yaya.
Sebenernya ia tidak terlalu khawatir, bagi yg NonIs boleh keluar dari kelas maupun tetap berada di dalam kelas.

"Sebentar lagi juga datang, tenang aja Ying"

Thorn duduk di belakang Yaya.
Yaya sekarang juga menghadap ke belakang tepat di depan meja Thorn.
Ini adalah pemandangan yang sudah menjadi syarat bagi Thorn. Pemandangan dimana ia bisa melihat wajah  Yaya yang sedang mengobrol dengan Ying sudah menjadi tradisi sebelum pergantian jam pelajaran. Terkadang juga Yaya meminjam bangku disebelah Ying kalau kosong.

🗿


"Hello, kami kembali gais"
Ucap Arman yang tersenyum Pepsodent. Yang lainnya menyusul di belakang, lalu mereka duduk di tempatnya masing-masing, meja mereka agak berjauhan jadi kalau mau mengobrol bisanya mereka saling berteriak.

"Woyy... Pak Jaya gak bisa masuk, disuruh ngerjain buku modul halaman 10"
Ucap Aslan sang ketua kelas, sebenarnya ia juga disuruh mencatat anak-anak yang ribut namun apalah daya dia juga menjadi salah satunya.

"Yeyy... Jamkos"
Ucap Alex yang mengeluarkan batal dari dalam tasnya. Ia menggunakan waktu kosong itu untuk hibernasi.

"Thorn, Rasya, Fang, Yaya, Ying. Main Uno yok"
Orang-orang yang disebut tadi menoleh ke arah Aldi yang menunjukan kartu Uno nya.

Double F dan Arman sedang Mabar ml.

Ditengah keseruan mereka bertiga Mabar ml, tiba-tiba perut Fariz melilit dan meronta-ronta untuk segera melakukan sterilisasi.

"Pal, nih mainin dulu nih, gue mau bersemedi"
Fariz menyerahkan hpnya kepada Gopal yang tengah makan bekal, kebetulan Gopal duduk di belakang Fariz.














°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Duh, ini perut lemah banget sih. Makan pedes dikit aja langsung k.o"
Gerutu Fariz di dalam kamar mandi.

Bbrrraaakkk....

Pintu kamar mandi sebelah Fariz dibanting dan terdengar umpatan di setiap kata-kata yang ??? lontarkan.

"An**** b**i b**g*** , ahh"

Tiba-tiba Fariz dibuat merinding mendengar desahan yang lumayan kuat itu.

"Thorn"












TBC

Hallo,,, disini yang Boya lovers angkat kaki, bagi Boya lovers sekalian saya ingin mengajak kalian untuk bergabung ke grup pendukung Boya. Disana kalian akan menemukan berbagai macam author, reader dan manusia yang, eh ya gitulah pokoknya.

Kalau udah gabung pasti tau nanti gimana 🙂
Jadi saya sarankan untuk bergabung dan yang pengen menanyakan soal Book atau bahas" cerita Boya bisa kesana asalkan ikuti peraturan yang berlaku.

Bagi yang mau bisa DM Nasya_3003

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 26, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

kumpulan cerita BoYaWhere stories live. Discover now