Drama hari senin

35 9 2
                                    

Senin pagi adalah waktu yang sangat tidak disukai banyak orang, terlebih anak sekolah. Pasalnya hari senin akan melaksanakan upacara bendera ditengah teriknya matahari.

"Pake yang banyak biar gak item," ucap seorang gadis mengoleslan sunscreen di wajahnya dan tak lupa setelah itu memakai bedak 'wardah' yang selalu ia bawa.

"Dipoles, dipoles." Ia lanjut memoleslan liptint implora yang menjadi kebanggannya.

"Mamiii!!" teriaknya dengan suara bak toa terdengar ke seluruh ruangan.

Ceklek.

"Astaga Mel, gak usah teriak-teriak bisa gak?!" sungut sang mami menatap kesal anak semata wayangnya.

"Enggak!"

Hana menghela nafas. "Kenapa? Perasaan setiap pagi selalu teriak-teriak? Fiks abis ini Mami bawa dukun untuk periksa kamar kamu. Biar semua mahluk halus disini pada ilang semua!" celoteh Hana panjang.

"Enak aja! Masa kamar yang bagus, keren, terkece badai ini ada mahluk halus. Mami ngaco!"

"Lagian Memey gak akan teriak-teriak kali kalau gak ada sebab."

"Kenapa sebabnya?"

"Dasi Memey ilang."

"Senin belakang kamu ilang rok, kamis tadi kamu ilang kaos kaki, sabtu kamu ilang ikat pinggang, Dan sekarang dasi kamu juga ilang? Dikemanain Mel?!" tanya Hana tak habis pikir dengan anaknya yang sangat pecicilan itu.

"Ya, mana Memey tau mi. Makanya Memey nanya sama Mami. Kali aja Mami kasih sama anak tetangga sebelah," celutuk Melody tanpa dosa.

Hana mengucap istighfar banyak-banyak ketika sudah menghadapi anak perawannya.

"Mel, Mami tuh capek beliin kamu perlengkapan sekolah terus. Mba punya toko itu juga pasti udah kenal sama Mami saking seringnya belanja buat perlengkapan sekolah kamu yang selalu ilang. Bahkan hampir setiap hari," keluh Hana dengan muka memelas nya.

"Ya bagus Mi. Itu namanya Mami terkenal. Kan hidup itu harus dikenali banyak orang? Tanya aja sama Pak Jupi kalau gak percaya," jawabnya sambil menirukan gaya Ucup di film Adit Sopo Jarwo.

Hana menggelengkan kepalanya seraya memijit keningnya yang terasa pusing mendengar celotehan anaknya.

"Berangkat sekarang, gak usah pake dasi!" suruh Hana tegas.

"Gak pake dasi nanti gak cantik Mi. Mami tau kan disana ada crush Memey. Gimana kalau dia liat Memey gak pake dasi? Memey gak mau dihapus dari daftar istrinya nanti."

"MEMEY BERANGKAT SEKARANG ATAU MAMI LEMPAR KAMU DI BALKON!"

"Ampun deh punya Mami galak banget ngalahin kak ros."

•••

Melody Scarletta anak dari pemilik perusahaan bank ternama yang memiliki banyak cabang di Jogja. Gadis dengan rambut sebahu, kulit putih, hidung lancip, dan bibir tipis. Memiliki sifat manja, pecicilan, cengeng, berisik bak toa yang sangat tidak disukai di SMA Kertajaya.

Melody berjalan terburu-buru menuju lapangan karena semua anak sudah berkumpul untuk melakukan upacara rutin setiap hari senin.

"Minggir-minggir gue mau didepan!" usirnya pada satu siswa yang menempati barisan paling depan.

"Heh! Lo telat seharusnya dibelakang!" sahut Kara yang merupakan rival Melody.

"Gak ada aturannya kaya gitu," jawab Melody santai tanpa dosa.

"Maklumin aja ya, sahabat gue. Lo udah tau sifatnya kek gimana," celutuk Stella pada siswa yang diusir Melody tadi.

Mendung Untuk Melody [TERBIT]Where stories live. Discover now