Ospek

3 2 0
                                    

Hari ini Melody kembali menjalani ospek di kampusnya, bertemu dengan Helena adalah hal yang paling malas ia lakukan, tapi harus!

"Kemana aja lo!" tanya Helena menatap tajam Melody dengan nafas tersengal-sengal.

"Maaf Kak, tadi saya ke toilet bentar," jawab Melody menunduk.

"Saya kan udah bilang kalau jam istirahat itu digunain dengan baik, jangan malah dibuang sia-sia. Dan sekarang saat jam ospek lo malah ke toilet!" cerca Helena pedas.

"Sekali lagi saya minta maaf Kak."

"Maaf maaf terus! Jalan jongkok keliling lapangan tiga putaran!" suruh Helena.

"Tapi kak... "

"Gak ada tapi-tapian! SEKARANG!!" sentaknya membuat Melody terpaksa harus melakukannya.

"Dasar senior sialan! Gue tungguin lo kena azab!" umpat Melody dalam hati.

Ditengah teriknya sinar matahari Melody terpaksa jalan jongkok keliling lapangan karena masalah yang menurutnya sangat tidak masuk akal. Senior macam apa itu?

"Jen, Melody kenapa tuh?" tanya Lintang saat melihat Melody jalan jongkok di tengah lapangan.

"Loh Melody? Jangan-jangan dia dihukum lagi?" mata Jenny langsung melebar saat melihat Melody.

"Kenapa dia sering banget kena hukuman sih?" gumam Stella heran.

"Seniornya galak kali," sahut Lintang masih melihat Melody di tengah lapangan.

"Bukan galak tapi kejam!"

"Gue emang pernah sih liat kelakuan seniornya Melody kaya gimana sama mahasiswa baru. Emang dia galak," timpal Stella yang kemarin memang melihat Helena begitu kejam memberikan hukuman.

"Kurang kerjaan nyiksa anak orang!" cibir Lintang.

"Lintang lo tau Mendung kuliah dimana?" tanya Jenny.

"Kalian gak tau?" tanya balik Lintang.

"Enggak."

"New York." Jawaban yang sangat singkat dari Lintang tapi mampu membuat mereka terkejut.

"Serius?" tanya Jenny tak percaya.

"Dua rius!"

"Kenapa jauh banget?" tanya Stella heran.

"Mana gue tau, lo pikir gue emaknya!"

"Berarti lama dong dia gak balik kesini lagi," gumam Jenny yang masih terdengar.

"Gak papa, itung-itung biar Melody move-on," sahut Stella.

"Iya bener, gue kasian juga sih ngeliat Melody ngejar-ngejar cinta yang gak pasti," timpal Lintang setuju.

"Kaya kita nih pasti," kata Jenny bangga.

"Emang pasti apa?" tanya Lintang menaikan sebelah alisnya.

"Pasti jomblo," jawab Jenny membuat Lintang ternganga.

"Kalau jomblo mah gue juga pasti," balas Lintang.

"Kalian ngapain ngumpul disini?" tanya seorang senior menghampiri mereka.

"Hehe, gak ada kerjaan kak," cengir Jenny tak berdosa.

"Kalian fakultas apa?" tanya senior itu.

"Kecantikan," jawab Jenny.

"Pisokologi," tambah Stella dan Lintang.

"Fakultas kecantikan ngumpul di salon kecantikan buat ketemu sama dosennya," perintah senior itu.

"Siap Kak," jawab Jenny segera bangkit dan berdiri.

Mendung Untuk Melody [TERBIT]Where stories live. Discover now