part14

9 10 0
                                    

°°°

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

°°°

Cukup lama aiswa berada dalam posisinya
Hingga ia cukup merasa tenang baru lah ia mengangkat kepalanya

Kelas sangat sepi dan berantakan meja dan kursi banyak yang berjatuhan

Aiswa bangkit dari duduk nya kepalanya begitu pusing sepertinya dia banyak kekurangan darah

Ia mengambil tisu dari dalam tasnya yang selalu ia bawa,mengelap dengan kasar wajahnya

Setelah dirasa bersih,aiswa memutuskan untuk pulang kerumah

Saat kakinya melangkah ke arah lapangan semua orang menatapnya terkejut dia hanya diam dan terus melangkah

Namun langkahnya terhenti kala ada yang mencekal lengannya

"Aiswa lo kenapa,astaga kepala lo"ucap seseorang itu khawatir

"Bara jangan perdulikan aku,aku baik baik saja"menepis lembut tangan bara yang berada pada pundak nya

"AISWA JANGAN KERAS KEPALA"teriaknya lantang bahkan lapangan yang tadinya terdengar bisik bisik telah senyap hanya ada suara angin yang menyapa indra pendengaran mereka semua

"bara jangan teriak kepalaku bertambah sakit sudah aku katakan aku baik baik saja ini hanya luka kecil"

"hahaha lo-lo sekalipun sekarat lo tetap bakal bilang lo baik baik aja mungkin lo juga bilang kalau itu hanya luka kecil"kekeh nya dan mengusap kasar wajahnya

"Sial kenapa bisa separah ini gw cuma minta tu anak buat dia kotor aja sial sial pasti arlena bakal marah sama gw nyusahin anji**"batin nya kesal merutuki nando yang tidak becus

"Ayok kita kerumah sakit"tanpa sadar bara menarik kasar tangan aiswa kuat

Aiswa yang tidak kuat menahan bobot tubuh nya sendiri di tambah tubuh nya sudah tak bertenaga lagi jatuh bersimpuh di dekat kaki bara menciptakan luka baru di lututnya dan hatinya

Bara bukan hanya menciptakan luka di lututnya  bara juga secara tidak langsung telah menabur garam pada luka di hatinya yang masih basah

Tak terasa air matanya mengalir bagaikan air terjun yang terjun bebas kebawah,sekuat apa pun aiswa mempertahankan air matanya dan sekuat itu pula jantung nya di remas oleh tangan tak kasat mata

Kepalanya menunduk dalam rambut panjangnya menutupi seluruh wajahnya tubuh gadis itu bergetar isakan perlahan lahan terdengar di segala penjuru lapangan

Bara yang melihat itu terkejut dengan cepat berjongkok di depan aiswa kemudian mengangkatnya ala bridel style

"Sorry gw gak bermaksud narik lo kasar gw cuma khawatir sama keadaan lo"

Aiswa hanya diam kala tubuh nya diangkat oleh bara.

°°°

Kediaman wijaya

I want you to be happyDonde viven las historias. Descúbrelo ahora