part 23

14 0 0
                                    

Kepalanya melihat kesana kemari mencari keberadaan arkan yang sudah tidak ada di motornya

aiswa hanya bodo amat setelah meletakkan helemnya aiswa bergegas masuk kedalam rumah sakit medika tersebut

Dan berjalan santai keresepsionis "permisi kak atas nama aiswa pramita"ujar aiswa yang kali ini tak memakai tudung hoodienya karna wajahnya sudah tak ada memar lagi

Resepsionis yang sedang bercerita itu pun mengalihkan tatapannya pada aiswa yang sedang menatap mereka polos

3 orang yang bertugas menjadi resepsionis itu melongo terpesona melihat figur wajah aiswa yang bisa di katakan sempurna namun sedikit kurus itu

"Kak atas nama aiswa pramita"ujar aiswa mengulang perkataannya kala ke tiga resepsionis itu hanya diam memandang ke arahnya

"Ah oh iya silahkan dokter kevin ada diruangannya"ujar cepat salah satu resepsionis itu kala tersadar dari lamunannya

"Trimakasih,ah iya jika ada yang menanyakan saya tolong jangan beri tau saya ada di ruangan mana,sekali lagi trimakasih"ujarnya pamit dan berlalu ke ruangan dokter kevin

"Akhir nya kamu datang juga"ujar dokter kevin tiba tiba sudah ada di depan pintu

"Astaga dokter ngagetin tau gak"ujar aiswa mengelus dadanya yang terasa jedag jedug

"Silahkan masuk"perkataan aiswa tak di tanggapi kevin ia kesal karena menunggu aiswa hampir 3 jam bahkan ia menolak sahabatnya yang mengajak nya reauni bersama alumni kuliahnya dulu,hanya karena ada janji dengan gadis kecil yang very very sturbon namun orang yang ditunggu baru datang stelah 3 jam ia menunggu dengan santainya tanpa merasa bersalah

Bolehkah saat ini kevin membuang aiswa ke samudra atlantik eh tapi jangan nanti dia gak punya jodoh pula mwehehe

"Dok silahkan masuk sebutkan keluhan anda akhir akhir ini"ujar aiswa yang telah duduk di kursi pasien menirukan ucapan dokter yang biasa di tanyakan pada pasiennya

Dokter kevin yang mendengar itu memutar bola mata malas

"Jadi ini hasil tes darah kamu"

Deg

Aiswa hanya bisa menatap kosong kertas Hvs yang berisi tes darah nya"jadi"

"Kamu positif"ujar dokter kevin menatap ke arah lain tak berani menatap wajah aiswa yang sedang memandang kosong kertas putih itu

"Lalu"ujar aiswa menatap wajah dokter kevin

"Aku bakal mati"sambungnya lagi dengan suara mengecil,jujur ia juga takut dengan namanya kematian

Kevin yang sibuk melihat arah lain dengan cepat mengalihkan tatapannya pada aiswa"kamu bakal sembuh,insyaallah saya yang akan menemani kamu"ujar nya menyemangati aiswa

"Saya tidak berniat untuk sembuh dok,biarkan seperti ini sampai semuanya berakhir"

"Apa yang membuat mu tidak memiliki semangat sembuh aiswa"

"Semuanya,kehidupan saya,pertemanan saya,keluarga saya,semuanya telah gagal saya lalui,lalu apa yang membuat saya semangat sembuh sedangkan dunia membenci kehadiran saya"

"Ingat aiswa walaupun dunia membenci mu ada saya,saya yang akan menutup telinga mu dari ujaran kebencian itu"

"Terimakasih"ujar aiswa tulus pada dokter muda tampan itu

"Terus tersenyum lah seperti itu,tunjukan bahwa kamu kuat"ujar dokter kevin mengangkat kepalan tangannya ke atas memberikan aiswa semangat

Aiswa yang mendapat semangat dari dokter kevin menyunggingkan senyum indah namun entah kenapa matanya meneteskan buliran air mata yang sejak tadi di tahannya"dokter apa kau tau hiks,wanita jahat itu sedang sekarat hiks,aku mengetahuinya sebulan yang lalu,dia-dia hampir mati"ujar aiswa mengeluarkan beban fikiran yang sangat mengganggu pikirannya akhir akhir ini yang membuat leukimianya berkembang pesat

Kevin hanya diam mendengarkan curhatan aiswa

"Namun aku tak bisa membencinya,padahal hiks dia adalah sumber penderitaan yang kurasakan selama ini aku harus bagaimana dok hiks"

"Aku harus apa hiks,terkadang rasa rindu merayap di hatiku ingin menemui wanita itu namun aku tidak bisa hatiku sakit saat melihat wanita itu"

"Kebencian ini dia sendiri yang menanamkannya hiks,aiswa ingin istirahat dok aiswa capek aiswa lelah"ujar aiswa pelan

Dokter kevin yang mendengar itu langsung memegang pundak aiswa"semua orang di perbolehkan merasa lelah merasa capek tapi bukan dengan cara kamu pergi aiswa,kamu bisa tidur untuk istirahat tapi jangan pernah berfikir untuk mengakhiri semuanya"

"Saya berjanji akan berusaha menyingkirkan leukimia yang bersarang di sel darah putih kamu,kamu dengar saya berjanji"ujar dokter kevin sungguh sungguh

Mereka tak sadar sejak tadi ada yang menguping pembicaraan mereka hingga orang itu memutuskan untuk pergi

*

Arkan saat ini tengah duduk di kursi taman rumah sakit,tatapannya tampak kosong,pikiran pria itu terngiang ngiang apa yang ia dengar tadi

Mengapa perempuan itu harus menyembunyikan penyakitnya,bukan kah ia bisa menarik simpati orang orang dengan penyakitnya bisa saja papa akan luluh saat mengetahui penyakitnya berbagai spekulasi bersarang di otaknya

Hingga tepukan di bahunya menarik paksa arkan supaya keluar dari lamunannya

"yo whatsap bro"ujar lelaki yang tampan dengan nada tengilnya

"Baik"jawab arkan spj

"Lah terus ngapain lo ke sini?"

"Main"

"BTW ini bukan tempat nongkrong loh"ujar gevino atlantis wijaya Sahabat arkan sekaligus sepupunya,ayah vino dan ayahnya adalah kakak beradik,vino juga membenci kehadiran aiswa dalam keluarga wijaya,akibat kehadirannya membuat nama wijaya buruk di mata publik

"Heh lo tau gue kesini ngapain"sambung vino dengan smrik di wajahnya

"Gak"jawab arkan acuh tak acuh

"Makannya lo gue kasih tau,gue kesini mau mencabut nyawa lalat pengganggu"

"Maksud lo"tanya arkan tak faham

"Nyokap aiswa kan ada di rumah sakit ini"

"LO GILA HAH"ujar arkan berdiri dan menarik kera baju vino

"Woles bro,gue cuma mau bantu wanita itu mati dengan cepat"ujar vino santai bahkan ia tak terintimidasi oleh tatapan tajam arkan

"Lo gak waras hah,lo bisa masuk penjara bego"

"Gue gak perduli,uang bokap gue banyak"

"Lo sama aja memperburuk nama wijaya tolol,mungkin kalau opa tau lo bakal di mutilasi hidup hidup"geram arkan menyadarkan vino dari kegilaannya

"Sans,lo gak lupa kan kehadiran aiswa tinggal buat dia menjadi tersangkanya dan boom kita berhasil,satu dayung,dua pulau terlewati atau lempar satu batu kena dua burung"ujar vino tersenyum gila

"Muka lo tegang banget,Gue bercanda kali. mana berani gue bunuh orang"sambungnya dengan tertawa ngakak

"Shit bangsad"dengan kesal arkan menenju rahang vino yang mana membuat lelaki itu tersungkur ke tanah

"Ar semenjak mama gue ngenalin gue sama anak santri gue jadi berotak"ujar vino bangkit berdiri dan duduk di tempat arkan tadi duduk

Arkan hanya mengangkat satu alisnya,ternyata vino sadar dia selama ini tidak berotak"barus sadar lo"

"Gue serius njing"ujar vino meleyangkan tatapan sinisnya

"Gue lebih serius"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 24, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I want you to be happyWhere stories live. Discover now