2

2.1K 275 13
                                    

Aran menghentikan sepedanya tetap di parkiran mini market. Merka berdua masuk kedalam mini market sambil bergandengan tanagan.

"Katanya janjinya dua"ucap aran yang melihat chika sudah mengambil tiga es krim.

Chika menyengir."satu lagi ya..."pinta chika.

"Ga boleh... taruh lagi satunya"ucap aran.

Chika memanyukan bibirnya, ia menaruh kembali satu es krim yang ia ambil.

"Jangan cemberut, nanti cantiknya ilang. Dua aja udah cukup. Besok kalau chika mau lagi kan aran bisa belikan lagi"jelas aran.

"Iya iya"sahut chika.

Aran membayar dua es krim chika di kasi. Kemudian mereka menuju taman yang tak jauh dari mini market itu.

Chika memakan dengan tenang kedua es krimnya. Sedangkan aran, sedari tadi dirinya menatap wajah cantik milik chika.

Betapa beruntungnya dirinya dapat memiliki gadis secantik chika.

Mendadak dirinya menjadi teringat akan omongan ashel yang berada di lorong sekolah tadi.

Apakah chika tidak malu memiliki pacara misikin seperti dirinya?

"Aran mau?"tanya chika menyondorkan satu eskrimnya didapan mulut aran.

Aran menggelengkan kepalanya."enggak chika aja yang makan"

Hening beberapa saat. Aran masih bergelut dengan pikiranya.

"Aran kenapa? Sakit?"tanya chika.

Aran tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Terus kenapa? Kok diem aja dari tadi?"tanya chika lagi.

Aran menghela nafasnya."chika ga malu apa punya pacar kayak aran?"ucap aran sagat pelan. Tapi masih bisa di dengar oleh chika.

"Kenapa harus malu? Kamu ganteng, kamu baik, kamu sayang sama aku. Justru aku beruntung banget punya pacar kayak aran"jelas chika.

"Emang kamu dapet apa kalau sama aku?"ucap aran lagi.

Chika menghela nafsnya."kamu kenapa sih... aku ga suka tau kamu kayak gini"

Chika memeluk tubuh aran, ia menyandarkan kepaanya di dada bidang bilik aran.

"Aku itu sayang banget sama kamu"lanjut chika.

Aran membalas pelukan dari chika."maafin aran ya"

Chika tak menjawab, ia malah mempererat pelukannya pada aran.

Chika tersenyum mendengar degup jantung aran yang tak beraturan.

***

Aran menghentikan sepedanya tepat di depan pagar rumah chika. Chika turun dari sepeda aran.

"Masuk gih, nanti mamah kamu nayriin lagi"ucap aran.

"Aran ga mau mampir?"tanya chika.

Aran menggelengkan kepalanya."aran harus pulang, nanti kalau lama nenek bisa nyariin"

Chika menghela nafasnya lesu."ya udah deh..."

Aran tersenyum, ia mengelus lembut kepala chika."besok kita ketemu lagi di seolah"

"Iya iya, ya udah sana pulang"ucap chika.

"Ya udah, aku pulang ya"ucap aran.

Chika menganggukan kepalanya. Aran mulai mengayuh kembali sepedanya meninggalkan pekaranga rumah chika.

Setelah aran pergi, chika mengetuk pintu pagar ruamahnya. Tak lama, seorang satpam membuka pintu pagar rumahnya dari dalam.

"Soren non chika yang cantik"sapa satpam rumahnya.

Bahagia? (Chikara) [TELAH TERBIT]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora