Menjagamu, Nayra

33 15 10
                                    

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Kaifa haluk ya akhi/ukhti?
Semoga dalam keadaan sehat wal'afiat. Selamat membaca dan menghalu tentang Nayra dan Ghifari. Janji nggak baper? wkwk
🕊Syukron🕊

***

"Pede itu percaya diri. Percaya diri penting dalam hidup. Dalam mengejar sesuatu, aku harus yakin dan percaya diri. Seperti aku yakin mengejarmu. Lewat jalur darat, laut, ataupun langit."

-Ghifari Al Farizzi Ahmad Fawwaz

"Kalau tidak memohon, pasti kamu memaksa Mas Ghifari Al farizzi Ahmad Fawwaz."
-Nayra Mecca Zein

****

Suasana toko buku yang tidak terlalu ramai membuat kesunyian yang sangat damai. Itulah suasana yang sedang Nayra cari akhir-akhir ini. Baginya healing bukan saja taddarus Al-Qur'an dan pergi bersama teman-temannya. Namun juga dengan pergi ke toko buku kesukaannya.

Kesunyian yang damai itu sangat membuat Nayra nyaman. Sampai seseorang datang dan merusak kesunyian damai itu.

"Saya baru tau kamu suka baca novel."

"Astaghfirullah, Ya Allah." Nayra terkejut. Refleks ia memegang dadanya yang sesak akibat terkejut tiba tiba. Nayra menoleh ke samping dan ternyata sosok lelaki tampan namun menyebalkan bagi Nayra. Siapa lagi kalau bukan Ghifari kan?

Nayra langsung bergeser agar dia dan Ghifari tetap ada jarak.

"Sejak kapan mas Ghifari disini?"

"Sejak..." ucapnya, lalu tersenyum jahil. "Sejak kapan kapan saya mau kesini lah," lanjutnya seenaknya.

"Jawaban yang nyebelin!" ujar Nayra dengan tatapan judes level sepuluh bon cabe.

"Saya kan nyebelin kalo sama kamu. Justru orang lain malah takut sama saya." Tentu yang dimaksud Ghifari adalah karyawan perusahaannya. Sebenarnya Ghifari adalah sosok yang sangat tegas. Namun, kepribadian tegasnya berubah ketika bertemu dengan Nayra.

"Tapi ngapain Mas Ghifari disini?"

"Karena kamu nggak ada di butik tau,"

"Darimana Mas tau saya disini?"

"Dari Allah yang menunjukkan jalan bertemu dengan jodohku," ucap Ghifari, enteng. Ghifari mengatakan itu bak seperti anak kecil yang menjawab pertanyaan aneh orang dewasa.

"Terlalu kepedean," Nayra melanjutkan langkahnya mencari buku yang di pesan Zaidan.

Ghifari juga terus mengikuti langkah Nayra. Langkah Ghifari terhenti ketika melihat sebuah buku yang menarik. Dengan mudahnya ia ambil buku di rak yang cukup tinggi. Tenang, selain tampan, mapan, dan nyebelin. Ghifari juga lelaki yang posturnya tinggi.

Ghifari membaca blurb buku tersebut. Menarik, kesan pertama yang ia rasakan ketika membaca buku itu. Nayra memperhatikan Ghifari, lalu bertanya kembali. "Mas Ghifari kok muncul mulu sih?"

"Biar kamu nggak kangen sama saya. Kalo kata Dilan, jangan rindu Nayra itu berat biar aku saja." Ghifari mengubah suaranya seolah olah dia adalah Dilan. 

"Dih. Mas Ghifari kepedean tinggi banget deh,"

"Pede itu percaya diri. Percaya diri penting dalam hidup. Dalam mengejar sesuatu, aku harus yakin dan percaya diri. Seperti aku yakin mengejarmu. Lewat jalur darat, laut, ataupun langit."

"Terserah Mas Ghifari. Lama kelamaan kepala saya jadi pengen meledak,"

"Jangan dong. Emang saya nyebelin, banget ya?"

Takdir, Cinta, Dan Ikhtiar (HIATUS SEMENTARA)Where stories live. Discover now