Part 2 'Nasib Orang Sakit'

811 77 39
                                    

..…

….

..

.















































.

..

….

…..

Pagi-pagi Jisung sudah mandi, wangi dan rapi. Tinggal pergi saja setelah ini. Seperti yang sudah di katakan kemarin – iya, janji pada Yeongho – Jisung akan datang menjenguk anak kecil itu dengan permen dan es krim.

“Kira-kira, Yeongho suka es krim apa, ya?”

Jisung terlihat memikirkan es krim rasa apa yang di sukai oleh Yeongho. Dia sangat semangat bertemu dengan Yeongho. Karena, kapan lagi dia bisa bertemu – atau bermain – dengan anak manis dan menggemaskan seperti Yeongho.

“Beli semua aja, deh. Pasti Yeongho suka.”

Jisung senyum semangat sambil merapikan sedikit baju yang ia pakai. Kali ini, dia tidak memakai hoodie biru kesayangannya. Kemeja kotak-kotak biru muda dengan vest polos berwarna senada menjadi pilihan yang dikenakannya.

Hanya ingin menjenguk Yeongho, Jisung memikirkan penampilan sebegitunya. Apakah memang hanya ingin menjenguk Yeongho? Atau mungkin ... ada hal lain yang ingin dilakukan oleh Jisung.

Cklek.

“Sung, gue-wohoho! Lo kencan? Gila! Belum juga sembuh, udah mau kencan aja lo.” goda Haechan yang baru saja masuk ke kamar Jisung.

“Kencan apaan? Gue mau jenguk orang sakit.”

“Wih! Gaya baru nih? Orang sakit jenguk orang sakit?” Haechan duduk di tempat tidur Jisung dengan masih tetap menggoda temannya itu.

“Lo mau ngapain kesini?” tanya Jisung, mengabaikan perkataan Haechan sebelumnya.

“Ehehe. Pinjem baju lo, dong.” minta Haechan dengan cengiran di wajahnya.

“Emang baju lo kemana? Kotor semua, sampe lo pinjem baju gue?”

“Enggak. Baju gue enggak ada yang bagus. Jadi, gue pinjem baju lo, ya?”

“Biasanya juga baju gembel lo pake ke kampus.” ejek Jisung.

“Bukan buat ke kampus. Gue mau kencan, ehehehe.”

Jisung menoleh dengan mata yang membulat karena terkejut. Dia menatap tidak percaya ke Haechan ketika temannya itu mengatakan akan pergi kencan. Jisung segera menghentikan kegiatan mengacanya, dan menghampiri Haechan.

“Chan,”

“Apa?”

“Lo guna-guna anak orang, Chan?”

“Iya, ehehe. Enggak lah, anjir! Emang gue enggak boleh pergi kencan apa?!” kesal Haechan ketika mendengar tuduhan Jisung.

“Bukan gitu, Chan. Tapi, orang mana yang mau kencan sama lo, kalau lo enggak guna-guna dulu. Kalau ada yang mau, fiks! Itu pasti orang gila. Dan kalau bukan orang gila, pasti orang yang mau manfaatin lo. Hati-hati, Chan.”

“Gue harusnya hati-hati sama lo, bukan sama Kak-” Haechan tidak melanjutkan perkataannya dan menutup mulutnya rapat-rapat.

“Sama Kak? Kak siapa, Chan? Lo deket sama kating?” tanya Jisung, penasaran.

Dokter Duda || MINSUNGМесто, где живут истории. Откройте их для себя