Guardian Angel: 04

137 42 29
                                    

Beberapa hari setelah kesembuhan Nadine, sekolah berjalan sebagaimana mestinya. Masa orientasi siswa telah selesai dilaksanakan. Nadine yang memang tak mengikuti jadi tidak tahu, apa saja yang terjadi selama ketidakhadirannya.

Namun, Daisy dan Diva akan dengan senang hati menceritakannya pada Nadine. Seperti saat istirahat pertama ini, ketiga remaja cantik itu tengah duduk di sebuah meja dekat stan mie ayam dengan Daisy yang bercerita heboh.

"Kak Lintang tuh keren tahu, suka deh."

"Kerennya?" tanya Nadine sembari meminum strawberry milkshakenya.

"Pinter gitu Nadz, dia 'kan jadi sekretaris dan pasti bakal jadi yang paling sibuk, 'kan? Setau gue, anak cowok biasanya gak mau yang ribet-ribet." Daisy menjelaskan, membuat kedua temannya hanya mengangguk saja.

"Hm, tapi Kak James juga keren kok! Manis gitu senyumnya."

Kali ini Diva yang berkomentar dengan ekspresi kagumnya, membuat Nadine menolehkan pandangan ke arah pintu kantin, karena orang yang sedang mereka bicarakan tengah berjalan kemari.

"Ssstt, ada orangnya tuh."

Mereka berdua kompak menoleh dan memberikan senyuman yang tanpa disangka langsung dibalas oleh dua cowok itu--James dan Lintang.

"Lihat tuh Nadz, cakep-cakep, 'kan?" Daisy berbisik, "Gue jadi pengen masuk OSIS deh, yuk!"

Nadine menatap malas pada Daisy. "Enggak ah, gak tertarik. Ikut begituan tuh pasti capek tahu."

"Iya sih, tapi gue yakin rasa capeknya gak akan seberapa kalau anggotanya macem mereka." Diva menyahut.

Membuat Daisy memberikan dua jempolnya. Sementara Nadine mendesis. "Mana boleh sih ikut OSIS karena cowoknya cakep-cakep?"

"Ya, gak apalah Nadz. Nanti kita bakal ikut berkontribusi kok," kata Diva.

"Iya, gue setuju sama Diva."

"Ya udah deh, kalau kalian mau ikut OSIS terserah. Gue jadi pendukung aja," kata Nadine akhirnya.

Membuat kedua temannya itu seketika berseru kompak. "Lo harus ikut juga pokoknya!"

"Astaga."

Nadine berusaha menutupi wajahnya dari tatapan tajam penghuni kantin, karena meja mereka yang berisik.

Bahkan Kak James dan Kak Lintang ikut menoleh. Sementara kedua temannya?

***

Jam istirahat kedua, Nadine tak berniat ke kantin untuk mengisi perutnya. Dia memilih menghabiskan waktunya di perpustakaan yang ternyata berisi novel juga.

Nadine Cattleya, si pecinta novel fiksi itu tentulah sangat senang. Kini earpod sudah tersumpal di kedua telinganya. Sambil duduk di salah satu meja dekat jendela agar bisa merasakan semilir angin yang sejuk.

Baru 15 menit Nadine membaca novel, tiba-tiba dari belakang sebuah tangan terjulur dengan memegang jus mangga. Membuat Nadine menoleh.

"Kak James?"

Pria itu tersenyum, lalu menarik tangan Nadine agar mengambil jusnya.

"Eh?"

"Buat lo," kata James seraya duduk di samping Nadine.

"Kenapa buat aku?" tanya Nadine bingung.

"Lo suka jus buah, 'kan?"

Nadine menatap jus di tangannya lalu mengangguk pelan.

"Ya udah, diminum gih. Baca buku ditemenin jus gak akan haus."

Nadine tersenyum. "Makasih Kak."

Setelah percakapan tadi, ada diam yang lama. Nadine mencoba fokus membaca karena di sebelahnya ada seorang James terus memandang, bahkan sejak awal pertemuan mereka sepertinya?

Guardian Angel 2020 | REPOST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang