5

414 46 65
                                    

Joohyun mengerjapkan matanya beberapa kali saat alarm di ponselnya menyala. Wanita itu mematikan si benda pipih dan menoleh kesamping,, ia merasakan pagi yang begitu dingin tanpa Seungwan di sampingnya. Rasanya begitu asing dan menyakitkan mengingat kejadian semalam.

"Maafkan eomma,,. Eomma lupa ada kamu disini.. eomma membuat appamu marah juga"

Ucap Joohyun pada perutnya yang masih datar itu. Mungkin Seungwan benar tentang sisi Joohyun yang gila kerja, namun Seungwan salah dibagian Joohyun tak menginginkan anak mereka. 4 tahun bukan waktu yang sebentar tanpa kehamilan, dan tiba-tiba ada makhluk hidup diperutnya, Joohyun tak terbiasa dan sering lupa bahwa di batang tubuhnya juga ada makhluk yang bernafas dengannya.

Joohyun menyalakan lampu kamar, berjalan keluar. Mencari kebedaraan suaminya itu.

Langkahnya terhenti tepat diruang tamu dimana Seungwan meringkuk disalah satu sofa berukuran panjang bahkan tanpa selimut. Joohyun kembali masuk kekamarnya mengambil selimut tambahan didalam lemari, dan kembali keruang tamu untuk menutupi tubuh Seungwan dengan benda hangat tersebut.

Wanita itu berjongkok, mengamati wajah tidur Seungwan yang tak terusik. wajahnya terlihat seperti bayi. Kadang Joohyun heran, bagaimana bisa Seungwan memiliki bibir yang merah alami seperti ini? Kissable sekali.

Kegiatan observasi Joohyun terhenti saat matanya melihat ponsel Seungwan menyala karena pesan masuk.

"Seungwan-ssi,,terimakasih sudah mengantarku pulang, aku tak bercanda mengatakan akan mentraktirmu makanan lain kali.. see you soon☺️"

Joohyun tak bisa menahan rasa penasaran kepada sipengirim pesan pada suaminya. Wanita itu memperbesar foto yang menjadi profil k-talknya. Hanya ada satu kata dan satu pertanyaan dalam otak Joohyun.

Cantik

Dan siapa wanita itu?

Jika Joohyun menscroll semua nama yang ada dalam kontak ponsel Seungwan, ia tahu semua orang-orang itu. Namun, siapa wanita ini??

"Nggghh,,,"

Joohyun menaruh ponsel Seungwan kembali setelah menghapus pesan yang baru saja masuk, ia tak suka wanita Lain menghubungi suaminya. Apalagi, tidak memiliki kepentingan sama sekali. Melihat isi chat barusan, Joohyun berkesimpulan Seungwan seperti baru mengenalnya atau mereka baru saling kenal.

"Kenapa tidur disini?"

Tanya Joohyun lembut saat melihat Seungwan mengerjap-ngerjapkan matanya. Lelaki itu sedikit bangun mengumpulkan nyawanya.

" tak kekantor? Sudah hampir jam 7"

Bukan menjawab pertanyaan Joohyun, Seungwan justru bertanya balik. Iya hanya heran jam segini istrinya itu masih dengan baju tidurnya.

"Hari Minggu wan,,aku juga punya hari libur"

"Benarkah?aku lupa, saking jarangnya kau di rumah"

Joohyun hanya diam, kalimat Seungwan seperti sindiran untuknya meskipun laki-laki itu tak bermaksud.

"Mau jalan-jalan ditaman?"

Joohyun mengangkat kepalanya, Seungwan sedang melipat selimutnya.

"Asal kau tak marah lagi, aku tak bermaksud melakukannya,,aku benar-benar lupa ada manusia lain didalam perutku"

Hahh!!! Seungwan tak pernah mampu marah terlalu lama pada Joohyun, oleh sebab itu ia selalu berhasil meredam kesalnya. Namun ia akui semalam ia cukup keterlaluan.

"Ayo bicarakan nanti, aku tak bisa marah terlalu lama dan maafkan aku juga membuat menangis"

"Dan cemas,, aku takut terjadi sesuatu padamu"

Two Sides: Love Me RightWhere stories live. Discover now