3. Kesayangan

19 9 2
                                    

Diego tengah bersandar ditembok samping perpustakaan. Bukan tanpa alasan dia berdiri disitu jika bukan menunggu istrinya, ralat, Yesi yang tengah di perpus karena ia disuruh oleh wali kelasnya.

Dan hal yang membuatnya semakin ingin pulang adalah, istrinya tengah asik berbincang dengan kapten basket yang berstatus crush istrinya tersebut.

"Lama lama gue tendang juga tuh kapten basket"

Ujar Diego sambil menerobos masuk mencari keberadaan Yesi didalam bersama si kapten basket.

"Udah disuruh sama Pak Tono nya? Emang perut laper diisi sama obrolan gaje?"

Sarkas Diego sambil menatap jengah pada laki laki yang tengah menopang dagu menatap istrinya itu.

"Yaudah kak, aku duluan ya? Besok lanjut ya kak, see you"

Pamit Yesi pada Rendy, si ketua basket yang membalas lambaiannya membuat Diego semakin panas dan dongkol.

🕊️🕊️🕊️

"Tadi anak anak ips dilorong koridor liatin pundak kamu, terus temen aku pas kita abis berantem dia liatin kamu udah gitu si Rendy tadi fokus ke kamu. Lama lama aku suruh kamu pake masker, biar gaada yang liatin kamu"

Ceroscos Diego sambil fokus ke jalanan. Sedangkan Yesi menahan tawanya sekaligus merasa bingung melihat tingkah suaminya yang berbeda di 2 tempat.

"Iya iya maaf, aku gatau kalo kamu cemburuan"

Jawab Yesi sedikit mengejek sambil mengeratkan pelukannya dan menaruh dagunya dipundak Diego.

"Gara gara dongkol seharian, aku gak makan siang pas istirahat tadi"

Adu Diego dengan nada dibuat buat membuat Yesi reflek mencubit pelan perut Diego yang tengah ia peluk.

"Kok gitu??? Meski lagi cemburu kamu harus makan! kamu kan pernah bilang ke aku kalo kamu punya maag?!"

Omel Yesi pelan ditraffic light agar mereka tidak jadi bahan tontonan sekitar.

"Auh! Iya-iya gak lagi deh"

Rengek Diego sambil memegang perurnya yang dicubit Yesi sambil memegang kedua tangan mungil tersebut yang tengah memeluk perutnya.

🕊️🕊️🕊️

Motor ninja berwarna merah itu bukannya memasuki komplek rumahnya tapi motor ninja tersebut melaju menuju arah pantai.

Disore hari ini lebih cocok untuk makan dipantai sambil menikmati matahari terbenam kesukaan Yesi sedari dulu.

Tak lupa mereka mengenakan 2 pasang 1 setel pakaian serasi yang tadi mereka beli sebelum kesini, agar tidak disangka yang aneh aneh sepasang murid SMA berduaan ke pantai sepulang sekolah.

"Masih inget aja kalo aku suka pantai"

Ujar Yesi yang sudah lebih dulu turun sambil menenteng backpack sekolah milik keduanya.

"Masa sih kesukaan istri sendiri gatau?"

Sahut Diego yang mengambil 2 tas dari tangan Yesi lalu merangkul pinggang ramping tersebut ditangan satunya.

"Kamu kalo diluar sekolah manjanya alabatan banget"

Balas Yesi yang menyandarkan kepalanya dilengan Diego sambil berjalan.

"Iya lah, nanti kalo pada tau kita udah nikah yang ada disangka aneh aneh entar"

Lalu sampailah keduanya dimeja makan menghadap pantai diresto pinggir pantai dengan suasana romantis.

2 pasang tangan yang tersematkan cincin nikah dimasing masing jari manis kanan itu tengah sibuk membolak balikkan buku menu yang sudah disediakan.

"Kamu mau makan apa Ci? Aku samain aja kayak kamu"

Tanya Diego sambil menatap istrinya yang tengah sibuk memilih menu makanan.

"Ikan presto sama minumnya es teh lemon, kamu suka ikan presto kan?"

Tanya Yesi memastikan kalau Diego tidak alergi pada makanan bersifat seafood.

"Suka kok, tenang aja aku gak alergi sama seafood"

Ujar Diego yang seakan tahu kalau Yesi menanyakan menu tersebut takutnya Diego memiliki alergi pada makanan seafood.

"Oh yaudah, berarti ikan prestonya 2 sama es teh lemonnya 2 juga ya mas"

Ujar Yesi pada waitress yang ada disamping keduanya. Dan keduanya menghabiskan waktu untuk hari ini dengan makan malam dipantai


🕊️🕊️🕊️

BACOT!! (END)Where stories live. Discover now