🍂6. Cerita Reandra akan senja🍂

15 12 51
                                    

Jikalau hari berakhir dengan senja, maka aku akan mengawali nya dengan senja.



- Selamat membaca -



Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***


Matahari mulai muncul, menyinari bumi dengan cahayanya yang tak pernah hilang. Malam berganti pagi, di temani Fajar di pagi hari yang muncul dengan indahnya.

Sabtu pagi itu menjadi hari yang menyenangkan untuk Raksa. Sabtu dia tak masuk kampus.

Raksa, pria itu sudah siap dengan jaket nya. Dia sudah berpakaian rapi entah akan pergi kemana.

"Aksa mau kemana? Kok pagi-pagi sudah rapi?"

Raksa menoleh ke belakang, ada mama nya yang datang sembari membawa nampan yang di atasnya ada dua gelas berisi kopi dan teh hangat.

"Aksa mau jalan-jalan, ma. Healing-healing dulu," jawab Raksa.

"Kayak kamu capek aja mau healing," canda mama Raksa di ikuti kekehan kecil yang keluar dari mulutnya.

Mendengar ucapan mamanya, Raksa sedikit cemberut, "kan Aksa memang capek, ma. Mama kira ngampus gak capek? Capek juga atuh, ma," ucap Raksa dengan sedikit bernada lesu.

"Haha. Iya-iya, mama kan hanya bercanda, Aksa. Sok atuh jalan-jalan. Minta uang nya ke papa kamu aja sana."

Raksa tersenyum. Jika masalah uang, dia mungkin akan paling cepat di bandingkan kilat.

Tapi itu menurut Raksa:v

"Pa, minta uang dong..." Bujuk Raksa yang sudah duduk di samping papa nya dengan menyodorkan tangannya, memberikan isyarat agar memberikan uang.

Papa Raksa menghela nafas. Dia sudah mulai pasrah dengan Raksa yang semakin dewasa, semakin di manjakan oleh mamanya.

Sedangkan mama Raksa yang baru saja keluar dari rumah dan menaruh gelas yang berisi kopi dan teh hangat dari nampan itu hanya tersenyum kalem ketika mendengar helaan nafas sang suami.

"Ini."

Saat Raksa melihat nilai uang yang papa nya itu berikan, raut wajah Raksa berubah menjadi suram.

Twilight MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang