Changbin sama Chaeyoung masih setia ada di hubungan tanpa status mereka, gak lebih baik dari hubungan Mark sama Yeri yang kita tau.
Changbin sendiri udah ketemu sama cewek yang bakal dijodohin sama dia, dan harus Changbin akuin cewek itu baik dan asik aja kalo diajak ngobrol. Selain cantik, ternyata cewek itu juga pewaris perusahaan. Ya, maminya mana mungkin ngejodohin dia sama average girl di luaran sana.
Dilema, Changbin pasti gak dibolehin nolak permintaan maminya sedangkan dia sendiri juga gak mau kalo harus ngelepasin Chaeyoung.
Perasaan mereka mutual, Changbin yakin itu, tapi Chaeyoung terlalu takut buat ada di hubungan yang lebih serius.
Akhirnya Changbin putusin buat sekali lagi minta Chaeyoung nerima dia, dan ngomong ke maminya kalo dia belum siap buat perjodohan ini. Keliatannya simple, tapi aslinya bikin Changbin agak sakit kepala mikir gimana cara ngomong ke merekanya. Tapi pada akhirnya dia milih ngomong ke Chaeyoung dulu karena dia tau Chaeyoung gak akan marah-marah kayak maminya.
"Gue serius sama lo, Chae." ujar Changbin ke Chaeyoung yang lagi ngisep nikotin rasa mint itu.
Chaeyoung harusnya udah punya imun sama pernyataan Changbin yang satu ini, tapi entah kenapa dia gak pernah bisa biasa aja.
"Lo tau gue juga serius soal gak bisa pacaran sama lo, Changbin." kata cewek itu yang alesannya gak akan pernah Changbin paham kenapa.
"Kenapa ?"
Kalo kalian kira Chaeyoung gak bisa nerima Changbin karena masa lalunya, sebagian kecil iya, tapi dia udah sembuh sekarang. Selebihnya Chaeyoung sendiri gak tau kenapa.
"Just because."
Changbin keheranan, masa cewek di depannya itu beneran gak pengen jadi ceweknya barang sekalipun.
"Gue kaya raya loh." kata Changbin lagi.
Chaeyoung ketawa ngakak.
"Lo kira gue cewek apaan yang ngincer orang dari hartanya, walaupun gue realistis tapi gak sematre itu juga lah anjing."
"Terus kenapa ?"
Ekspresi Changbin bikin Chaeyoung ikutan sedih. Banyak, banyak alesannya. Itu yang bikin Chaeyoung bingung sama alesannya sendiri buat gak jadi cewek Changbin. Chaeyoung ngehela nafasnya kemudian matiin rokoknya.
"Ada beberapa alesan. Makanya gue bilang 'just because' karena emang banyak alesannya Changbin. Satu, gue emang gak mau pacaran dulu. Dua, lo sama gue beda. Keluarga lo, keluarga gue. Gue gak yakin mami lo mau anaknya punya pacar berandalan broken home macem gue. Citra keluarga lo entar rusak gara-gara gue. Tiga, I don't really see you as a man I want to date."
Semua alesan itu Changbin dengerin dengan seksama, dan alesan kedua itu adalah sebuah hal yang bisa terjadi. Changbin kenal maminya, dan hal yang disebutin Chaeyoung itu mungkin banget. Sampe di sini, rasanya Changbin pengen ngerubah semua yang ada di hidup dia.
"Alesan lo masih dipengaruhi sama masa lalu lo nggak ?"
"Sedikit."
Chaeyoung udah cerita kalo waktu SMA pengalaman percintaannya lebih buruk dari yang dia alamin di SMP. Pacarnya—sekarang mantan—abusive dan obsesif parah, dan Chaeyoung sempet hamil tapi sama orang itu langsung dibawa ke dokter aborsi. Gak pernah ada yang tahu ini kecuali Kim Jungeun alias Kim, bahkan Chaeyoung juga gak pernah cerita detailnya ke Kim.
Traumatis, makanya Chaeyoung gak pernah nerima cowok mana pun deket sama dia kecuali Seo Changbin seorang. Mentalnya babak belur, tapi selama kuliah ini, Chaeyoung berhasil keluar dari keadaan depresinya. Mungkin Changbin juga berperan di dalem proses sembuhnya, tapi Chaeyoung gak sadar.
