23

4.5K 633 132
                                    

Dalam keramaian jalan raya di tengah kota Aster duduk di kursi penumpang dalam mobil kiriman seseorang yang membuatnya jengkel beberapa menit yang lalu.

Mobil yang ia tumpangi sekarang sedang berjalan menuju company Wyc. Itu adalah Company milik Stefano atau lebih tepatnya Daddy Aster.

Aster bertanya-tanya ada apa dengan orang tua bau tanah itu menelfon nya langsung bahkan tanpa persetujuan atau perundingan dia telah mengirimkan seseorang untuk menjemput dirinya.

Dia adalah supir pribadi Daddy nya, Zix. Ayolah dia tidak ingin pergi dari sana hanya saja ancaman nya membuat Aster mau tak mau harus mengikuti perintah dari Orang tua bau tanah itu.

"Datang ke kantor sekarang, atau semua Stock mu dirumah ku buang dan tidak ada lagi untuk kedepannya" See, Gila stefano mau membuang semua stock milkita dan wortel nya bahkan tidak ada itu semua ke depan? No no no Aster tidak akan bisa hidup tanpa keduanya.

Saat dirinya yang sibuk melamun tidak terasa bahwa mereka telah sampai di didepan company milik Stefano.

"Kita sudah sampai tuan muda" Aster tersadar dari lamunan dan pintu sampingnya yang di buka oleh Zix lalu memperlihatkan pintu besar company itu Wyc.

Aster turun dari mobil, Zix menyuruh agar masuk ke dalam untuk menemui Stefano.

Melangkah mulai memasuki area resepsionis dan berhenti tepat di depan seorang perempuan berbaju tipis seksi mirip sekali wanita malam yang biasanya ia lihat dekat gang.

Saat Aster datang bahkan dia sibuk berdandan dengan make up yang menurut Aster sudah sangat tebal ditambah mengabaikan nya seolah Keberadaan Aster transparan tidak terlihat. Aster mengetuk meja di sana berhasil mengambil atensi nya.

Dia menoleh menatap Aster dari bawah sampai atas dengan tatapan sinis. Berdiri lalu menatap arogan kearah Aster dengan melipat tangannya bersendekap dada.

"Kenapa ada anak sekolah disini? Hei kamu ngapain kesini? " Ucapnya nyolot.

Aster tidak menjawab ia diam memperhatikan gerak gerik wanita didepan.

"Kamu nggak punya mulut? Kamu bisu? Maaf disini tidak terima pengemis, bisa pergi" Ucapnya lagi mengarahkan tangannya menunjukkan pintu keluar.

Aster tetap diam dia sedikit memiringkan kepalanya membuat wanita itu geram bukan main.

"Kamu kalo nggak ada perlu keluar! Jangan bikin nama company ini tercoreng gara gara ada kamu ya! " nada yang digunakan wanita itu mulai meninggi membuat Aster mengernyit karena merasa telinga sakit mendengar suara melengking tesebut.

Bahkan mereka sudah jadi tontonan para karyawan disana.

"Ada" Satu kata keluar dari mulut Aster wanita itu geram karena perkataan Aster.

"Kamu bisa bicara? Kenapa nggk dari tadi sih! Ck, maksud kamu 'Ada' itu apa? " Tanya ketus wanita itu dengan bibir komat kamit kesal dengan Aster.

"Ada keperluan" Ucap Aster mantap pada wanita di depannya ini.

"Heh? Keperluan apa kamu? Emang udah buat janji hah? Sama siapa? Kamu anak sekolah kayaknya kesasar ya? " lagi lagi nada ketus dan tidak ramah dikeluarkan oleh wanita itu.

"Stefano Erland Wycliff" Perkataan Aster membuat wanita tersebut terbelalak kaget langsung saja berdiri dan menatap Aster penuh dengan Amarah

"HEH KAMU KALO NGOMONG YANG SOPAN" Teriaknya marah sedangkan yang diteriakin masih dalam posisi santai.

"KAMU TAU ORANG ITU ADALAH ORANG PENTING DI SINI HAH! SEENAKNYA KAMU NYEBUT NAMANYA!? "

"KAMU ITU JANGAN KURANG AJAR YA! " Dan setelah perkataan terakhir darinya sebuah tamparan keras dilayangkan ke arah Aster, begitu keras hingga kuku wanita tersebut menggores pipi mulus Aster ditambah sudut mulut Aster yang robek mengeluarkan darah.

Uncertain feeling [END S1] [REVISI]Where stories live. Discover now